fbpx
Connect with us

Peristiwa

Aktifitas Pengintaian Densus 88 Terhadap Mar, Dari Nongkrong Tengah Malam Hingga Tidur di Ladang

Diterbitkan

pada

BDG

Playen,(pidjar.com)–Penggerebekan yang dilakukan oleh Densus 88 di rumah Mar warga Padukuhan Ngunut Tengah, Desa Ngunut, Kecamatan Playen dilakukan secara matang. Dalam penggerebekan ini, selain berhasil mengamankan terduga, petugas juga telah berhasil menyita barang bukti berupa 4 buah bom panci. Warga setempat menyakini, Mar telah lama diintai oleh petugas.

Dijelaskan oleh tetangga Mar, Suharto, hampir dalam kurun waktu 1 bulan terakhir ini, banyak orang asing nampak mondar mandir di sekitar rumah Mar. Namun lantaran depan rumah Mar merupakan jalan umum, warga tak sadar bahwa para orang-orang asing tersebut adalah anggota satuan elit kepolisian.

“Ada yang terlihat mondar mandir di sini. Saya kira memang sudah lama diintai,” kata dia, Kamis (20/11/2019) sore kemarin.

Selain di sekitar rumah, dirinya kerap melihat orang-orang yang diduga anggota Densus 88 Anti Teror Mabes Polri kerap nongkrong di sekitar wilayah tersebut hingga larut malam. Bahkan menurutnya, ada yang tidur di ladang sekitar rumah Mar.

“Ada yang nongkrong di perempatan itu di warung tapi kan tidak curiga. Karena biasa di situ. Ada juga yang tidur di ladang,” terang dia.

Sementara itu menanggapi penggerebekan di wilayah Padukuhan Ngunut Tengah, perangkat Desa Ngunut, Wagit menyebut memang Mar memiliki perilaku yang berbeda dengan warga lain. Bahkan kehidupan sosialnya di masyarakat sangat rendah.

Berita Lainnya  Puluhan SMP Kekurangan Komputer, Ribuan Siswa Harus Numpang Saat UNBK

“Yang jelas tidak mau ikut kerja bakti, tidak ikut perkumpulan dan kegiatan masyarakat lain,” ungkap Suharto.

Selain itu, Mar juga anti terhadap tradisi yang ada di masyarakat. Bebrapa kegiatan seperti rasulan, kenduri tidak pernah dia ikuti.

“Kalau rasulan itu dia tidak ikut. Padahal itu tradisi di desa kami,” katanya.

Bahkan pernah terjadi, ketika Mar membawa ambulance ke rumah dari organisasi yang pernah ia ikuti namun tidak boleh digunakan oleh masyarakat umum. Menurutnya yang boleh menggunakan itu hanyalah komunitasnya saja.

“Pernah ada sebelahnya meninggal, pak dukuh sampai memohon untuk dipinjam membawa jenazah tetapi Mar tidak memperbolehkannya,” pungkas dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler