fbpx
Connect with us

Sosial

Anggaran Terbatas, Sumber Air Gunungkidul Belum Maksimal

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Kawasan kars di Kabupaten Gunungkidul diketahui memiliki potensi sumber air yang melimpah. Namun demikian, belum semua sumber air dapat dikelola lantaran kterbatasan peralatan dan keterbatasan daerah dalam penganggaran guna memanfaatkan potensi yang ada tersebut.

Direktur Teknik PDAM Tirta Handayani, Toto Sugiharto mengatakan, Gunungkidul seharusnya tidak mengalami kekeringan atau kesulitan air bersih saat musim kemarau. Hal tersebut dikarenakan sumber air cukup melimpah. Namun begitu, dalam pemanfaatannya memerlukan biaya yang cukup besar untuk merealisasikan hal tersebut.

Kita hanya mengkaji. Kajian kemudian kita akan kita ajukan ke provinsi dan pusat untuk mendapatkan pembiayaanya,” ujar Totok, Minggu (14/06/2020).

Ia memberikan contoh, salah satu sumber air sungai bawah tanah Gua Seropan yang berada di perbatasan Kapenewon (Kecamatan) Semanu, dan Ponjong. Dari potensi 950 liter per detik baru dimanfaatan sebanyak 175 liter per detik.  pemanfaatan sumber air bawah tanah Seropan selama ini mengaliri pelanggan di empat wilayah. Mulai dari Kapanewon Semin, Semanu, Tepus, dan Rongkop.

Data kita potensinya mencapai 950 liter per detik, tapi yang terpakai baru 175 liter per detik,” kata dia.

Lebih lanjut dijelaskan, untuk tahun ini pihaknya berencana menaikkan debit  air hingga 300 liter per detik. Menurutnya, tambahan produksi harus diimbangi dengan penambahan mesin pompa sehingga pengangkata sumber bisa dimaksimalkan.

Berita Lainnya  Upacara Hari Kesaktian Pancasila, Dandim Tegaskan Gunungkidul Tak Ada Indikasi Gerakan PKI

Kajian seperti ini kita sampaikan karena kita butuh partisipasi dari pemerintah, baik dari pusat, provinsi maupun kabupaten. Dengan tambahan nanti bisa memperluas jangkauan, sehingga mengurangi wilayah kekeringan,” terang dia.

Selain memaksimalkan potensi sumber dimiliki, juga memanfaatkan teknologi guna mengetahui pemetaan pemanfaatan air bagi pelanggan di setiap wilayah. Pihaknya menggandeng semua pihak untuk membantu pemetaan.

Kita gunakan flow meter untuk kepastian kebutuhan. Setelah diketahui maka aliran bisa disesuaikan kebutuhan itu hingga ada pemerataan pasokan,” kata Totok.

Sementara itu, Komandan Kodim 0730/GK Letkol Inf Noppy Laksana Armyanto mengatakan pihaknya  berkomitmen membantu dalam merelaisasikan hal tersebut sehingga kebutuhan pasokan air di masyarakat bisa lebih terjamin, termasuk ikut survey optimalisasi di Gua Seropan, dan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Serayu Opak (BBWSO).

Berita Lainnya  Menelisik Peluang Budidaya Bonsai Santigi di Masa Pandemi

Ia menambahkan, kegiatan membantu pengangkatan air telah dilakukan di sumber air Pulejajar di Kalurahan Jepitu, Girisubo.

Kita ingin membantu dalam upaya mengatasi krisis air bersih, khususnya saat kemarau,” ucap Noppy.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler