Pemerintahan
Asuransi Pertanian, Jaminan Keamanan Bagi Para Petani Hadapi Musim Yang Tak Menentu
Wonosari (pidjar.com)–Anomali cuaca yang saat ini terjadi cukup mengundang kendala bagi para petani. Kalender musim penghujan dan kemarau bagi petani sangatlah penting untuk menentukan musim tanamnya. Namun yang terjadi saat ini justru cuaca kian tak menentu. Hujan di musim kemarau dan kemarau di musim penghujan saat ini sering terjadi. Hal ini memicu terjadinya serangan hama, padi tidak ada isinya, hingga parahnya bisa gagal panen.
Dalam rangka untuk melindungi petani dari hal tersebut, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul terus menggenjot program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Dinas Pertanian dan Pangan terus mengajak para petani menggunakan manfaat dari adanya program AUTP lantaran memberi jaminan modal ketika terjadinya hal yang tak diinginkan sehingga gagal panen.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto menjelaskan, program AUTP ini bisa diikuti oleh petani perseorangan maupun kelompok tani. Program yang sudah berjalan sejak 2018 lalu ini tiap tahunnya menyediakan kuota 500 hektar lahan pertanian untuk diasuransikan.
“Dengan pertanggungan dari asuransi pertanian ini, maka petani tidak akan mengalami kerugian. Petani akan mendapatkan modal kembali untuk mulai menanam lagi sehingga produksinya tidak akan berhenti,” ujarnya Bambang saat ditemui di kantornya.
Namun sayangnya, dengan segala keuntungan yang didapatkan ini, kesadaran petani untuk mengikuti program AUTO memang masih rendah. Menurut data, jumlah lahan pertanian di Gunungkidul yang didaftarkan tiap tahunnya terus mengalami penurunan.
“Tahun 2018 itu ada 300 hektar lahan yang didaftarkan, tahun 2019 menurun menjadi 150 hektar yang didaftarkan, tahun 2020 bahkan tidak ada yang mendaftarkan. Kemudian sampai pertengahan tahun 2021, belum ada yang mendaftarkan,” sambung dia.
Minimnya minat petani tersebut disayangkan oleh Bambang. Menurutnya, dengan tarif premi yang sangat terjangkau lantaran disubsidi oleh pemerintah, ada banyak sekali manfaat yang didapatkan. Petani yang mendaftarkan asuransi lahannya, akan diberikan Rp. 6 juta per hektar jika mengalami gagal panen. Untuk biaya pendaftarannya sendiri, petani cukup membayar Rp. 36 ribu per hektar.
“Pemerintah memberikan subsidi pendaftaran hingga Rp 144 ribu, jadi petani hanya perlu membayar Rp. 36 ribu saja per hektar. Kalau lahannya tidak sampai satu hektar, maka biaya pendaftarannya tidak sampai segitu (Rp. 36 ribu),” bebernya.
-
Politik2 hari yang lalu
Sutradara TV Swasta Masuk Deretan Nama Bursa Pilkada Gunungkidul
-
Politik3 minggu yang lalu
Mandat PAN Turun, Mahmud Ardi Widanta Kembali Maju di Pilkada Gunungkidul
-
Peristiwa7 hari yang lalu
Kecelakaan Hebat di Jalan Baron, Dua Orang Tak Sadarkan Diri
-
Pariwisata4 minggu yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Pariwisata1 minggu yang lalu
Drini Park, Destinasi Wisata Anyar Yang Suguhkan Keindahan Kawasan Pesisir Selatan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Lantik 5 Pejabat Pimpinan dan Rotasi Puluhan Pegawai
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mesum di Sekolah, Dua Guru SD Dipecat
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Dua Kendaraan Terlibat Kecelakaan di Jalan Jogja-Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Tenggelam di Sungai Oya, Pelajar Ditemukan Meninggal Dunia
-
Sosial2 minggu yang lalu
Jamaah Masjid Aolia Gunungkidul Lebaran Hari Ini
-
Politik3 hari yang lalu
Bursa Pilkada Gunungkidul, Golkar Kantongi 2 Nama Bakal Calon Bupati
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Sunaryanta Gelar Pertemuan dengan Petinggi Gerindra, Bahas Pilkada ?