Pemerintahan
Banyak Dinanti Masyarakat, Program Padat Karya di Dua Kalurahan Akhirnya Dibatalkan




Ponjong,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dua Kalurahan di kabupaten Gunungkidul seharusnya tahun 2020 ini mendapatkan program padat karya dari Pemda DIY melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Program tersebut merupakan upaya pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerja bagi masyarakat yang kesulitan mendapatkan pekerjaan.
Sekitar bulan Maret lalu, program padat karya ini sebenarnya sudah dapat direalisasikan ke lokasi yang telah ditentukan. Namun kemudian karena pandemi corona terjadi, maka realisasi program padat karya harus terhenti sementara waktu. Adapun dua Kalurahan di Gunungkidul yang mendapatkan program ini yakni Kalurahan Umbulrejo, Kapanewon Ponjong dan Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari.
Lurah Umbulrejo, Kapanewon Ponjong, Wakimin menuturkan, di wilayahnya mendapatkan dua paket bantuan program padat karya. Semula sosialisasi dari dinas terkait menggandeng Kalurahan dan masyarakat telah dilakukan. Tapi sampai sekarang, menurutnya belum ada kepastian apakah program itu bisa lanjut atau ditunda.
“Saya belum bisa memberi jawaban karena belum ada pemberitahuan ke kami,”ucap Wakimin, Senin (22/06/2020).
Lebih lanjut ia memaparkan, program padat karya merupakan program yang tentunya sangat dinanti oleh masyarakat. Pasalnya dengan program tersebut, masyarakat yang semula tidak memiliki pekerjaan dapat terlibat di dalamnya. Sehingga mereka mendapatkan penghasilan dan dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga. Terlebih di tengah pandemi seperti sekarang, masyarakat yang terdampak kehilangan pekerjaan mereka sangat banyak.




“Kita tunggu saja bagaimana,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Tenaga Kerja, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Ahsan Jihadan menjelaskan, ada 4 titik di Gunungkidul yang mendapatkan program padat karya dengan anggaran ratusan juta. Namun seiring dengan munculnya pandemi, dari dinas kemudian mendapatkan pemberitahuan jika program ini terpaksa dibatalkan terlebih dahulu.
“Sudah ada pemberitahuan ke kami jika program padat karya dibatalkan oleh Pemda DIY,” jelas Ahsan.
Sosialisasi telah dilakukan, rencananya jika program ini berjalan, paling tidak pada satu titik pengerjaan diharapkan mampu menyerap 50 pekerja. Dari anggaran itu, dialokasikan untuk program pembangunan infrastruktur di masing-masing titik.
“Kami hanya dapat pemberitahuan, untuk alasannya mohon konfirmasi ke Pemda DIY,” terang dia.
Sejumlah program pembangunan dari sumber anggaran lain memang saat ini banyak yang ditunda, mengingat anggaran yang kemudian direfocusing untuk penanganan covid 19.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Sosial6 hari yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Keluarga Korban Laka Laut di Pantai Drini Akan Terima Asuransi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
BKPPD Periksa 2 ASN Yang Diduga Terlibat Perselingkuhan
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Gempa 5,2 SR Guncang Gunungkidul
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sleman City Hall Hadirkan Blooming Fortune dan Rangkaian Event Menarik Sambut Imlek 2025
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Mengapung di Telaga