fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Baru Separuh Desa di Gunungkidul Yang Miliki BUMDes

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemerintah pusat dan pemerintah daerah terus mendorong desa untuk melakukan pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Langkah ini sendiri sangat penting agar masing-masing desa memiliki pendapatan asli desa mandiri dari usaha dan potensi yang dikembangkan. Di Gunungkidul hingga tahun 2019 ini baru terdapat 72 BUMDes yang terbentuk dan dinyatakan ada rintisan dari 144 desa yang ada. Meski demikian yang patut mendapatkan perhatian, dampak dari pendirian BUMDes di sebagian desa masih belum begitu signifikan dalam menggerakkan perekonomian.

Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Subiyantoro menjelaskan, ada berbagai hal yang melatar belakangi desa-desa di Gunungkidul belum melakukan pembentukan BUMDes. Diantaranya yakni pemerintah desa dan masyarakat masih harus menggali potensi yang ada untuk dikelola badan usaha ini.

Berita Lainnya  Proyek Revitalisasi Bendungan Simo, Pertanian Ponjong dan Karangmojo Bakal Makin Moncer

Kemudian regulasi yang diterapkan oleh desa belumlah final. Masih ada sejumlah ganjalan yang perlu diselesaikan melalui kesepakatan pemdes dengan lembaga lainnya. Selain itu mengenai persiapan sumber daya manusia yang haruslah berkulitas dan mampu berinovasi.

“Potensi yang masih perlu digali dan dikembangkan menjadi permasalahan desa belum membentuk BUMDes,” terang Subiantoro, Minggu (30/06/2019).

Lebih lanjut ia memaparkan, dari 144 desa di Gunungkidul, baru separuhnya yang telah memiliki BUMDes yang masuk kategori maju, berkembang, hingga baru merintis. Untuk di bumi handayani sendiri desa yang telah memiliki badan usaha terus didorong untuk berinovasi sehingga modal dan pendapatan terus bertambah seiring berjalannya waktu. Mayoritas BUMDes yang ada saat ini masih berkutat pada bidang pariwisata.

Dalam pembentukan BUMDes sendiri, pemerintah terus mensosialisasikan agar dalam pembentukannya, disesuaikan dengan potensi yang ada di desa masing-masing. Pasalnya hal ini berkaitan pula dengan kondisi desa. Jika di perkotaan misalnya, misalnya tidak memiliki potensi wisata paling tidak dapat bergerak di bidang usaha lainnya. Adapun menurut dia, saat ini ada beberapa desa yang tengah mengajukan ke pemerintah untuk pembentukan BUMDes.

Berita Lainnya  Bantuan Pihak Ketiga Dianggap Mencukupi, Pemerintah Tak Akan Naikan Status Darurat Kekeringan

“Terus ada sosialisasi biar pemerintah desa dan masyarakat itu ada hubungan yang lebih dalam menggali potensi yang ada. Ini juga harus diimbangi dengan sumber daya manusia yang lebih baik tentunya,” imbuh Subiyantoro.

Diantaranya yang masuk pada BUMDes percontohan seperti di Desa Bleberan, Bejiharjo, Ponjong, Nglanggeran, Kemadang, Mulo, Karangrejek dan beberapa desa lainnya. Dengan demikian diharapkan mampu mendorong desa-desa lain untuk berkembang.

Hampir setiap bulannya selalu ada desa baru yang meminta konsultasi dan arahan dalam pembentukan BUMDes dan mencari peluang yang dapat digunakan untuk mengumpulkan pundi-pundi pendapatan. Dengan hal ini nantinya kesejahteraan masyarakat dan perekonomiannya dapat lebih terangkat kembali.

“Pasti kami miliki target untuk pembentukan BUMDes ini di seluruh desa. Nanti lah paling tidak 2020 mendatang ada perubahan skema dan target kapan harus tercapai,” tutupnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata1 minggu yang lalu

Kementerian BUMN dan Sejumlah Perusahaannya Bagikan Bantuan TJSL ke Warga DIY

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com)– Kementerian BUMN bersama perusahaan yang berada di bawah naungan BUMN, salah satunya PT Kereta Api Indonesia (Persero)...

Pariwisata3 minggu yang lalu

Okupansi Hotel di Gunungkidul Hampir 100 Persen 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Momen libur natal dan tahun baru 2025 menjadi hal positif bagi Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) okupansi hotel sangat...

Pariwisata3 minggu yang lalu

10 Ribu Wisatawan Kunjungi Gunungkidul Dimalam Pergantian Tahun 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Dinas Pariwisata Gunungkidul mencatat sebanyak 10 ribu wisatawan mengunjungi destinasi wisata di Gunungkidul saat perayaan malam tahun baru 2025....

Pariwisata3 bulan yang lalu

Miliki Daya Tarik Tersendiri, Wota-wati Bersolek Jadi Kawasan Green Tourism

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Girisubo,(pidjar.com)– Padukuhan Wota-wati yang berada di Kalurahan Pucung, Kapanewon Girisubo merupakan daerah yang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan padukuhan lain...

Pariwisata4 bulan yang lalu

Daop 6 Yogyakarta Bersama Korlantas Polri Gelar Sosialisasi Keselamatan, Pelanggaran Lalu Lintas Ditindak

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com) — Daop 6 Yogyakarta bersama Korlantas POLRI melakukan sosialisasi keselamatan dan penindakan pelanggaran lalu lintas di area...

Berita Terpopuler