fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Basmi Spora, Tanah Lokasi Ternak Positif Antraks Segera Disemen

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, dalam waktu dekat berencana akan melakukan semenisasi di tanah-tanah yang hasil uji laboratoriumnya positif antraks. Langkah ini diambil agar spora dan bakteri antraks pada tanah tersebut tidak menyebar luas. Beberapa titik di Padukuhan Ngrejek Wetan dan Kulon, Desa Gombang, Kecamatan Ponjong akan dilakukan tindakan ini.

Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Veteriner, Bidang Peternakan, Dinas Pertanian dan Pangan, Retno Widiastuti mengungkapkan jika langkah ini diambil agar spora yang berkembang di tanah tidak semakin meluas dan membahayakan manusia di sekitar lokasi. Pasalnya spora ini sangatlah berbahaya, dimana dapat hidup serta berkembang selama puluhan tahun lamanya.

Berita Lainnya  Kebut Pembahasan, DPRD Gunungkidul Targetkan APBD P 2019 Bisa Rampung Sebelum Pelantikan Anggota Anyar

“Dalam waktu dekat kami akan melakukan semenisasi di tanah-tanah Ngrejek yang positif antraks,” kata Retno, Minggu (26/01/2020).

Nantinya untuk semeninsasi ataj pengecoran ini selain mengacu pada hasil uji laboratorium, juga melihat pada kondisi di lapangan. Misalnya saja tanah tersebut digunakan untuk menyembelih, mengubur ataupun lainnya. Dana yang digunakan pun menggunakan anggaran dari Pemkab Gunungkidul.

Ia mengatakan jika spora tersebut dapat bertahan hidup selama puluhan tahun lamanya. Sifatnya pun sangat berbahaya maka dari itu, pemerintah kemudian mengambil langkah tersebut. Meski saat ini banyak sapi mati mendadak, namun tidak semuanya disebabkan karena penyakit antraks. Melainkan ada beberapa faktor lain, mulai dari perubahan cuaca hingga keracunan makanan yang dikonsumsi.

Berita Lainnya  Menyimak Persaingan Cangkul Lokal Dengan Cangkul Tiongkok Yang Kini Mulai Masuk Gunungkidul

“Kami terus berikan pemahaman jika ada sapi mati langsung lapor petugas dan dilakukan penguburan. Kalau masyarakat mau swadaya untuk pengecoran atau semenisasi itu justru lebih bagus meski sapi mati itu belum tentu antraks ya,” tambahnya.

Tak hanya Itu, dari dinas sendiri juga masih berupaya melakukan penanganan dan pemantauan di titik yang diketahui antraks tersebut. Penguyuran menggunakan formalin untuk meminimalisir perkembangan spora juga dilakukan secara berkala. Bahkan dari pemerintah juga telah menyiapkan formalin dalam jumlah banyak.

Orang yang ada di sekitar dan beberapa waktu lalu masuk dalam kategori suspect antraks pun juga terus dipantaun dan dilakukan pengecekan kondisi kesehatan ulang. Antibiotik dan vaksin pun juga nantinya akan terus diberikan baik pada orang sekitar lokasi maupun ternak-ternak yang ada.

Berita Lainnya  Proses Pendataan, Pedagang Pasar Akan Ikut Terima Vaksin Sinovac

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler