Sosial
Berbulan-bulan Paceklik, Nelayan Ngrenehan Kelimpungan




Saptosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Nelayan di kawasan Pantai Ngrenehan, Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari merasakan paceklik ikan. Minimnya hasil tangkapan sendiri sudah terjadi sejak dua bulan terakhir. Hasil tangkapan yang kurang sesuai membuat mereka kemudian berinovasi dengan menangkap ikan menggunakan kail pancing.
Seorang nelayan Pantai Ngrenehan, Wasidin mengatakan, paceklik ikan ini cukup meresahkan para nelayan. Sejumlah upaya telah dicoba namun paceklik ini tak membuahkan solusi. Bahkan ketika mereka melaut dengan jangkauan lebih jauh pun tidak memberikan hasil yang maksimal.
“Ikan yang didapat juga tidak sesuai harapan, belum lama ini kami melaut ke Parangtritis dan hanya mendapatkan uang sebanyak Rp 200 ribu,” keluhnya, Jumat (19/07/2019).
Menurutnya jika saat musim ikan, satu kapal bisa menangkap hingga 1 kwintal, dan hanya membutuhkan beberapa jam saja mendapatkan ikan sebanyak itu jika saat musim ikan.
“Tadi saya tidak mendapatkan apa-apa. Untuk menambah penghasilan, Saya biasanya menjadi buruh tani. Biasanya musim ikan pada bulan 9 hingga 10. Saat bulan-bulan itu biasanya ikan banyak,” ucapnya.




Ia menjelaskan, dengan hasil tersebut tentunya tak dapat untuk mencukupi kebutuhan keluarga setiap harinya. Sebab dengan hasil minim hanya mampu digunakan untuk biaya transportasi saja. Para nelayan saat ini selain menggunakan jaring juga berusaha menagkap ikan dengan menggunakan pancing.
“Senar dengan ujung mata kail ditenggelamkan lalu ditunggu setelah beberapa jam baru diangkat biasanya ada beberapa yang tersangkut pada mata kail,” ujar dia.
Sementara itu nelayan lainnya Endro, mengungkapkan hal yang sama. Dirinya mengaku juga kesulitan dalam mencari ikan selama 2 bulan terakhir ini. Ia hanya bisa pasrah lantaran tidak ada pekerjaan sampingan selain sebagai nelayan.
“Penghasilan dicukup-cukupkan, kemarin melaut sampai ke parangtritis saja menghabiskan 15 liter solar, dan hanya mendapatkan uang sebanyak Rp 200 ribu saja, tangkapan ikan tidak bisa diprediksi. Bahkan sering juga tidak dapat ikan sama sekali,” katanya.
Saat tidak musim ikan seperti ini dirinya merawat senar dan pancing mengecek adakah kerusakan pada mata pancing miliknya. Jika ada rusak dirinya segera mengganti dengan mata pancing yang baru.
“Kalau mata pancing rusak biasanya tersangkut karang kalau itu tidak masalah karena harganya tidak mahal, yang jadi masalah adalah kalau senar rusak karena harga senar bisa mencapai Rp 80 ribu,” ucapnya.
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Pemerintahan3 hari yang lalu
BKPPD Gunungkidul Kembali Dalami Dugaan Perselingkuhan ASN
-
Sosial1 hari yang lalu
Bupati Gunungkidul Dikukuhan Sebagai Ketua Pengurus Daerah Keluarga Organisasi Tarung Derajat
-
Sosial1 minggu yang lalu
43 Tahun Berdayakan UMKM Gunungkidul, Koperasi Marsudi Mulyo Terus Berinovasi
-
Pemerintahan3 hari yang lalu
Terkendala Aturan, Proses PAW 3 Lurah di Gunungkidul Belum Bisa Dilakukan
-
Info Ringan1 minggu yang lalu
Dibalut Horor, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Sahabat Sejati
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kembali Pecat 2 ASN Yang Terlibat Skandal Asusila
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Sosial2 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Aliansi Jaga Demokrasi Bersama BEM DIY Demo Tuntut Adili Jokowi