Pemerintahan
Belasan Gelandangan, Pengamen dan Anak Punk Terjaring Razia Satpol PP






Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Belasan gelandangan, pengamen hingga anak punk terjaring dalam operasi ketertiban umum yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gunungkidul pada Kamis (13/01/2021) siang tadi. Operasi penertiban sendiri memang menyasar kelompok-kelompok yang memang beroperasi di jalanan Gunungkidul.
Kepala Satpol PP Gunungkidul, Edy Basuki, menyampaikan penertiban itu dilakukan atas adanya aduan masyarakat tentang keberadaan gelandang dan pengamen di sejumlah titik di Kota Wonosari yang mengganggu ketertiban umum. Dalam operasi tersebut, ia menyampaikan terlebih dahulu memberikan pemahaman serta edukasi ke gelandangan serta pengamen yang terjaring operasi.
“Kita coba yang pertama untuk mengingatkan kepada mereka terkait aturan pemerintah mengenai keberadaan mereka,” ucapnya, Kamis siang.
Ia menyampaikan jika langkah yang pihaknya lakukan telah sesuai dengan Peraturan Daerah DIY nomor 1 tahun 2014 tentang Penanganan Gelandang dan Pengemis dan Peraturan Gubernur DIY nomor 36 tahun 2017 tentang Standar Operasional Prosedur Penanganan Gelandang dan Pengemis. Dalam tahap awal ini, pihaknya sebatas mengingatkan dan memberikan edukasi ke gelandangan dan pengamen yang terjaring. Menurutnya, untuk penindakan lebih lanjut memerlukan dukungan dari instansi lainnya yang terkait.
“Misalnya untuk gelandangan yang tidak mempunyai rumah, itu kan perlu dirumuskan apakah masuk ke panti atau bagaimana. Kalau yang punya panti kan Dinas Sosial, jadi memang perlu penanganan lintas OPD,” sambung Edy.







Pihaknya pun menertibkan sejumlah gelandangan dan pengemis di sejumlah titik. Misalnya di perempatan RSUD Wonosari terdapat empat pengamen, di Perempatan Pancuran Siraman terdapat lima pengamen, Perempatan Selang terdapat satu orang, dan Perempatan Tegal Sari terdapat satu orang yang terjaring.
“Setiap operasi kan kita catat, karena sering ada yang tidak punya kartu identitas atau malah ada yang masih di bawah umur,” jelasnya.
“Dari operasi tadi paling dominan anak-anak punk ya, memang kebanyakan berasal dari luar daerah. Biasa kan naik kendaraan terbuka pergi ke mana terus ke mana. Ini tadi kita tanyai katanya mau pulang ke Jogja,” pungkas dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks