fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Belasan Kalurahan di Gunungkidul Belum Miliki BUMDes

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terus mendorong kalurahan agar segera merintis pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Saat ini sudah ada 133 kalurahan di Gunungkidul yang memiliki BUMDes. Dari masing-masing kalurahan ini, status BUMDes masih beragam dan memiliki unit usaha yang berbeda-beda pula.

Dengan adanya ini diharapkan BUMDes mampu memberikan kontribusi besar bagi wilayah dan masyarakat setempat. Dimana hasil pendapatan BUMDes nantinya ada sistem bagi hasil dengan kalurahan, sehingga nantinya dapat dimanfaatkan untuk keperluan bersama. Sebagai contohnya pembangunan infrastruktur ataupun pemberdayaan yang digagas oleh pemerintah.

Kasi Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DP3AKBPMD), Khoiru Rahmat Widiyanto mengatakan,  pertumbuhan BUMDes di  Gunungkidul sangat baik. Beberapa tahun lalu, belum ada separuh kalurahan yang memiliki badan usaha ini, namun perlahan seiring dengan dorongan pemerintah dan munculnya potensi di setiap kalurahan sekarang sudah ada 133 yang memiliki BUMDes.

Berita Lainnya  Dinkes Dapat Tambahan Ratusan Dosis Vaksin, Akan Lanjutkan Vaksinasi Sinovac Kamis Esok

“Tinggal 11 Kalurahan yang belum memiliki BUMDes. Diharapkan tahun ini sudah semuannya,” kata Khoiru, Rabu (03/01/2021).

Dari 133 kalurahan ini mereka bergerak di unit usaha yang berbeda-beda. Ada yang mengembangkan wisata karena di daerah mereka memiliki potensi pariwisata yang unik dan memiliki nilai jual, ada yang simpan pinjam untuk masyarakat, ada pula yang bergerak dibidang perdagangan. 3 sektor ini dirasa sangat membantu masyarakat untuk mengembangkan usaha mereka.

Sebagai contohnya di bidang simpan pinjam ini bagi warga yang ingin membangun usaha tapi tidak ada modal tentu dapat melakukan peminjaman. Atau bisa juga BUMDEs menjadi sebuah tempat menampung hasil kerajinan tangan ataupun olahan warga yang kemudian dipasarkan, nantinya pendapatan yang diperoleh bisa dibagi.

Berita Lainnya  Meski Pandemi, Perusahaan Tetap Wajib Bayarkan THR

“Harapan dari dibentuknya BUMDes ini bisa meningkatkan pendapatan asli desa dan membantu masyarakat,” imbuhnya.

Lebih lanjut, selama ini baru ada 8 BUMDEs yang berstatus Maju. Dimana progress pengembangan unit usaha ini sudah memiliki kontribusi besar dalam PAD dan masyarakatnya. Diantaranya adalah BUMDES di Kalurahan Karangrejek, Mulo, Nglanggeran, Ponjong, Bejiharjo, Bleberan, dan Kemadang. Sedangkan sisanya masih berstatus berkembang, tumbuh , dan dasar. Komunikasi sendiri intens dilakukan oleh pemerintah kabupaten untuk mengetahui kendala yang dihadapi serta pendampingan. Sehingga nantinya setiap tahunnya masing-masing BUMDEs bisa naik ke level yang ada dan dampaknya benar-benar dirasakan.

Sementara itu, Lurah Mulo, Kapanewon Wonosari mengungkapkan, beberapa tahun terakhir kalurahan telah membentuk BUMDes potensi yang dimiliki kalurahan dikelola dengan baik oleh BUMDes, hasilnya setelah dilakukan pendampingan dan pengerjaan yang sedemikian rupa unit ini sudah bisa menyumbang ratusan juta PAD dan membantu ekonomi masyarakat.

“Sangat membantu kalurahan untuk mendapatkan PAD yang lebih. Begitu pula juga memfasilitasi masyarakat kami,” ucap dia.

BUMDes Bangung kencana bergerak pada bidang wisata, Spamdes dan pasar. Adapun dari sumber dana yang dimiliki, kalurahan 2 kali memberikan modal untuk BUMDes diantaranya 30 juta dan tahun kedua sebesar 80 juta untuk pengembangan lainnya. Dari modal itu, selama ini PADes yang yang masuk kelurahan mengalami progress yang cukup baik yaitu Rp 100 juta dan Rp 120 juta per tahunnya.

Berita Lainnya  Usia Emas Penentu Masa Depan Anak, Orang Tua Dituntut Dukung Tumbuh Kembangnya

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler