Pariwisata
Berbagai Alasan Lucu Para Wisatawan Coba Kelabui Petugas TPR





Tanjungsari, (pidjar.com)–Masih ditutupnya kawasan pantai Gunungkidul karena imbas penerapan PPKM level 3 tak menyurutkan kunjungan wisatawan. Tiap harinya, terdapat ratusan wisatawan yang mencoba untuk masuk ke kawasan pantai selatan. Bahkan, jumlah ini bisa meningkat hingga ribuan wisatawan manakala akhir pekan. Gelombang wisatawan sendiri dihalau oleh para petugas yang sengaja ditempatkan berjaga di Pos-pos TPR.
Dalam pelaksanaan tugasnya, para penjaga tetap menjalankan aturan yaitu tidak diperbolehkannya wisatawan untuk masuk ke kawasan pantai. Seluruh wisatawan dilarang masuk ke kawasan pantai.
Namun ada hal lucu yang kerap terjadi saat wisatawan mencoba masuk ke kawasan pantai. Sejumlah alasan dikemukakan oleh para wisatawan agar diperkenankan melewati penjagaan.
Koordinator TPR Baron, Supardi, mengungkapkan, saat ini memang semakin banyak wisatawan yang mencoba berkunjung ke kawasan pantai. Padahal, dalam berbagai kesempatan, kebijakan penutupan sendiri sudah berkali-kali ditegaskan oleh pemerintah. Dalam pantauannya, wisatawan memang paling banyak berasal dari luar daerah.
“Kebanyakan wisatawan berasal dari Jakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, banyak sekali kota-kota yang lain,” jelasnya, Kamis (09/09/2021).
Menurutnya, para wisatawan tersebut memang kemudian kecewa lantaran tak diperbolehkan melintasi penjagaan. Bahkan, tak jarang mereka mencoba masuk dengan mengemukakan berbagai alasan kepada petugas. Seperti misalnya keperluan untuk mengukur tanah, jagong bayi, pulang kampung maupun yang lainnya.
“Ada ribuan alasan yang lucu mas, ada yang bilang mau jagong, ada yang bilang mau pulang ke Panggang dan pulang ke Rongkop, ada yang mau mengunjungi kerabatnya, bahkan ada yang mau ukur tanah. Banyak sekali alasan-alasan seperti itu,” kelakarnya.
Pidjar.com mencoba turut serta mengikuti penjagaan yang dilakukan petugas penjaga. Pada siang tadi terlihat dua ornag wisatawan berboncengan menggunakan sepeda motor berplat luar daerah. Untuk mengelabuhi petugas, dua orang tersebut menyembunyikan helm di tas dan memakai pakaian layaknya warga lokal.
Saat sampai di depan TPR, ia diberhentikan oleh petugas lantas ditanya mau ke mana. Dengan ekspresi muka kebingungan, ia lantas menjawab ingin pergi ke rumah neneknya yang bernama Mbah Ratmo yang berada di Pantai Drini. Namun kemudian, petugas memaparkan berbagai pertanyaan spesifik lain yang akhirnya membuat wisatawan tersebut gelagapan memberikan alasan.
“Untuk memastikan benar atau tidaknya, kami memang mencoba tanya beberapa hal untuk memastikan. Yang pakai motor dan mobil sama-sama banyaknya, tapi kami putar balikkan. Kita tegaskan bahwa obyek wisata di Gunungkidul masih ditutup,” urai dia.

-
Sosial4 minggu yang lalu
SMP Swasta Ini Borong Juara di LBB Gunungkidul 2023
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Tragis, Warga Prigi Tewas Usai Terlindas Bus Pariwisata di Jalan Jogja-Wonosari
-
Sosial4 minggu yang lalu
Asa Warga Karangnongko Miliki Jalan Layak Akhirnya Terwujud, Pria Ini Berjalan Merangkak
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Disapu Angin Kencang, Sejumlah Rumah di Semin Rusak
-
Peristiwa12 jam yang lalu
Laka Maut di Jalan Baron, 2 Orang Meregang Nyawa
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Besaran UMK 2024 Telah Disepakati, Gunungkidul Menjadi Yang Terendah se-DIY
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Kemarau Panjang, BPBD Gunungkidul Terus Layani Permintaan Droping Air
-
Politik4 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 48 Miliar Untuk Pilkada Gunungkidul 2024
-
Sosial2 minggu yang lalu
Sekian Lama Tak Disentuh Pemerintah, Pengusaha Muda Bangun 2 Ruas Jalan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Hari Jadi Gunungkidul Berubah Jadi 4 Oktober
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Sembilu Alun-alun Wonosari, Niat Hati Dibangun Justru Jadi Gersang
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Baru 2 Minggu Selesai, Proyek Gedung Baru Miliaran Sudah Rusak