Sosial
Deklarasikan Gerakan Blonjo Warung Tonggo, Ketua DPRD: Supaya Perputaran Uang Langsung Untuk Rakyat





Wonosari,(pidjar.com)–Pandemi covid19 yang terjadi lebih dari 1,5 tahun ini berdampak pada melesunya perekonomian masyarakat. Banyak pengusaha maupun pedagang yang mengeluhkan penurunan omset lantaran menurunnya daya beli masyarakat. Situasi sendiri semakin sulit lantaran sejumlah penerapan kebijakan pemerintah yang dinilai semakin membuat geliat perekonomian tersendat.
Menyikapi kondisi dan keluhan ini Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih mendeklarasikan gerakan Blonjo Warung Tonggo. Gerakan ini mengajak seluruh kalangan masyarakat agar berbelanja atau membeli dari warung-warung yang dikelola tetangga. Diharapkan dengan gerakan ini, akan memutar roda perekonomian khususnya di kalangan masyarakat bawah.
“Dengan Blonjo Warung Tonggo ini, perputaran uang bisa langsung ke kalangan masyarakat kecil. Warga mendapatkan barang yang dibutuhkan sedangkan pemilik warung bisa mendapatkan keuntungan,” tandas Endah, Minggu (12/09/2021) sore.
Kepada pidjar.com Endah mengungkapkan, selama pandemi terjadi ia banyak sekali mendapat keluh kesah dari kalangan pedagang kecil, UMKM dan kalangan masyarakat lainnya atas perekonomian mereka yang turun drastis. Dagangan mereka banyak yang tidak laku karena belanja secara langsung sekarang juga berkurang. Banyak orang yang memilih untuk berbelanja ke swalayan atau supermarket.
Saat ia turun ke lapangan, keluhan ini memang benar adanya. Banyak warung-warung kecil di sekitar rumahnya yang justru semakin terpuruk dengan kondisi sekarang ini. Ia kemudian berinisatif untuk mencanangkan gerakan Blonjo Warung Tonggo. Dengan gerakan saling bantu ini jika dilakukan secara massif, roda perekonomian akan lebih cepat bergeliat.
“Nglarisi tetangga tidak ada salahnya kok. Itu justru sangat bagus untuk membantu perekonomian sesama masyarakat. Misalnya pun ada selisih harga, saya kira sangat kecil selisihnya sehingga seharusnya tidak ada masalah. Karena pemilik warung dapat keuntungan juga dari selisih harga ini,” urainya.
Ia menjelaskan dengan menerapkan Blonjo Warung Tonggo ini, pastinya akan semakin menambah penghasilan dan semangat pedagang kecil untuk tetap berdagang. Di sisi lain, semangat gotong royong perekonomian pada saat masa sulit seperti saat ini sangatlah dibutuhkan. Empati harus benar-benar ada antara satu kalangan masyarakat dengan yang lainnya.
Endah mengajak seluruh warga masyarakat Gunungkidul, ASN, serta pejabat pemerintahan lainnya untuk melakukan gerakan kecil ini bersama-sama. Ia menyebut bahwa Blonjo Warung Tonggo ini sebagai bentuk semangat bersama dalam membangkitkan ekonomi kerakyatan.
“Yang harus dipahami, gerakan ini sebagai bentuk gotong royong kita untuk membangkitkan ekonomi satu sama lainnya. Di tengah situasi dan kondisi seperti ini kita harus saling membantu,” paparnya.
Toko jejaring, swalayan, mini market memang sekarang banyak bermunculan di Gunungkidul. Ini menjadi salah satu pesaing bagi warung kecil. Jika tidak disikapi dari diri kita sendiri, maka warung kecil akan semakin terpuruk dan toko-toko besar justru semakin berjaya. Dengan begitu, perputaran uang nantinya tidak langsung ke masyarakat.
“Lebih baik blonjo di warung tonggo dewe untuk sekarang. Ternyata juga tidak kalah komplitnya kok. Di warung-warung kecil juga banyak yang menyediakan kebutuhan pokok serta printilan lainnya. Pastinya untuk harga juga saya lihat lebih murah,” imbuhnya.
Sebelum mengajak masyarakat luas, ia secara pribadi menekankan kepada keluarga serta lingkungannya untuk menerapkan Blonjo Warung Tonggo untuk nglarisi warung-warung kecil. Sebagai contohnya, untuk memberikan bingkisan kepada orang yang membutuhkan di beberapa daerah, ia menekankan pada timnya untuk berbelanja di lingkungan yang akan mereka bantu.
Sehingga selain membantu orang yang dituju, lingkungannya juga dapat merasakan berkahnya.
“Saya selalu tekankan ke tim dan staf untuk mengutamakan nglarisi tetangga sendiri,” tandas dia.
Ke depan, gerakan ini akan terus ia serukan dan perintahkan kepada lembaga-lembaga yang ia pimpin. Kalangan DPRD hingga ke kader, staf maupun pengurus DPC PDIP Gunungkidul akan diminta untuk melaksanakan gerakan ini.
“Gerakan kecil jika dilakukan secara bersama-sama, hasilnya akan menjadi besar. Semoga nantinya ini bisa bahkan menjadi budaya di kalangan masyarakat kita yang penuh gotong royong,” paparnya.

-
Sosial4 minggu yang lalu
SMP Swasta Ini Borong Juara di LBB Gunungkidul 2023
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Tragis, Warga Prigi Tewas Usai Terlindas Bus Pariwisata di Jalan Jogja-Wonosari
-
Sosial4 minggu yang lalu
Asa Warga Karangnongko Miliki Jalan Layak Akhirnya Terwujud, Pria Ini Berjalan Merangkak
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Disapu Angin Kencang, Sejumlah Rumah di Semin Rusak
-
Peristiwa11 jam yang lalu
Laka Maut di Jalan Baron, 2 Orang Meregang Nyawa
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Besaran UMK 2024 Telah Disepakati, Gunungkidul Menjadi Yang Terendah se-DIY
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Kemarau Panjang, BPBD Gunungkidul Terus Layani Permintaan Droping Air
-
Politik4 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 48 Miliar Untuk Pilkada Gunungkidul 2024
-
Sosial2 minggu yang lalu
Sekian Lama Tak Disentuh Pemerintah, Pengusaha Muda Bangun 2 Ruas Jalan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Hari Jadi Gunungkidul Berubah Jadi 4 Oktober
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Sembilu Alun-alun Wonosari, Niat Hati Dibangun Justru Jadi Gersang
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Baru 2 Minggu Selesai, Proyek Gedung Baru Miliaran Sudah Rusak