bisnis
Bidik Harga Jual Tinggi, Petani Karangrejek Nekat Tanam Bawang Merah di Musim Hujan
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Petani bawang merah selama ini memiliki kebiasaan melakukan budidaya di musim kemarau. Hal itu dikarenakan tingkat keberhasilannya yang tinggi dan hasilnya juga bagus. Namun demikian, belakangan ini sejumlah petani di Gunungkidul mulai bergeser, mereka mencoba menanam bawang merah di tengah musim penghujan dengan membidik harga jual yang tinggi.
Seperti yang oleh Ketua Kelompok Tani Guyub Padukuhan Blimbing, Kalurahan Karangrejek, Kapanewon Wonosari. Sudah dua kali ini petani yang tergabung di kelompok taninya membudidayakan bawang merah di musim penghujan. Mereka membidik harga jual yang lebih mahal jika dibandingkan dengan penanaman di musim kemarau.
“Harga jual lebih tinggi. Ya meskipun tingkat keberhasilannya hanya 60 persen tapi yang kita bidik adalah harganya. Bisa sampai 40 ribu lebih per kilogramnya,” kata Supardiyono, Selasa (15/12/2020).
Menurutnya, membudidayakan bawang merah di musim penghujan berbeda dengan musim kemarau. Resikonya juga sangat tinggi, dikarenakan karakteristik tanaman ini yang tidak tahan dengan genangan air dalam waktu lama.
Kelompok tani yang ia ketuai itu sudah 2 kali ini melakukan uji coba menanam pada musim penghujan. Perhitungan masa tanam hingga masa panen pun harus tepat dan tidak sembarangan, biasanya 60 sampai 70 hari masa tanam.
“Ada yang sudah mulai menanam sejak beberapa pekan lalu. Ada juga yang mau menanam di bulan januari dengan pertimbangan intensitas hujan yang dimungkinkan sudah mulai berkurang,” imbuh dia.
Teknik agar budidaya bawang merah berhasil dimusim penghujan yang diterapkan oleh kelompok dan mendapat pendampingan dari pemerintah adalah dengan membuat bedengan (gulan)yang lebih tinggi. Misalnya pada musim penghujan hanya 20 cm, lebih ditinggikan lagi untuk antisipasi genangan air saat hujan.
Kemudian penggunaan tricoderma, dolomit, calsium dan lainnya untuk meningkatkan PH tanah. Penyemprotan tanaman bawang tetap dilakukan meski pun terjadi hujan. Penyemprotan air dimaksudkan untuk membersihkan sisa-sisa air hujan yang menempel di daun agar tidak membusuk. Kemudian jarak tanam per umbi juga diperhatikan, ia mencontohkan pada musim kemarau jarak tanam 15 sampai 20 cm untuk musim penghujan bisa dilakukan 20 sampai 25 cm
“Penanganannya memang agak rumit dengan resiko tinggi ini, PH tabah juga harus diperhatikan dan di cek secara berkala. Serangan jamur juga menjadi salah satu ancaman,” ucapnya.
Dari 100 lebih anggota kelompok tani, pada musim tanam pertama hanya 10 persen dari mereka yang memiliki keberanian untuk mencoba menanam bawang merah varietas Thaliland Nganjuk (Tajuk) pada musim penghujan ini. Sedangkan sebagian besar menanam padi.
“Masih sebagian kecil saja kalau di karangrejek. Tapi sudah ada daerah lain yang juga sudah uji coba hasilnya juga bagus kok,” paparnya.
Lahan seluas 1.500 meter persegi milik para petani digunakan untuk menanam bawang merah di Karangrejek dengan bibit bantuan pemerintah.
“Bibitnya sekitar ratusan kg kemarin. Untuk estimasi panen kita belum bisa. Tapi mudah-mudahan berhasil lagi, biasanya kita jual dengan sistem tebas,” tambah dia.
Dengan mencoba budidaya di musim penghijan ini harapan kedepan petani bisa melakukan tanam bawang merah disepanjang musim. Sehingga nantinya dapat menjadi sentra bawang merah layaknya daerah-daerah lain.
Sementara itu, Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, mengatakan menjelang akhir tahun ini mendapatkan bantuan benih bawang merah dari pusat sebanyak 19,5 ton untuk 27 hektare lahan pertanian.
“Kita sebar di 18 kecamatan di 24 kelompok tani,” ucap Budi.
Pemerintah mendorong para petani untuk saat ini lebih modern teknik pertanian, perkebunan dan hortikultura. Sehingga hasil yang didapat lebih berkualitas, melimpah dan memiliki harga jual tinggi.
“Pendampingan pasti diberikan. Kalau untuk tanam bawang merah di musim penghujan ini memang sedang dicobakan ke petani,” tutupnya.
-
Budaya4 minggu yang lalu
Berikut Hasil Pembukaan Cupu Panjala
-
Politik2 minggu yang lalu
Mantan Pj Sekda Ungkap Bahaya Janji Manis Hibah 100 Juta per Padukuhan
-
Kriminal1 minggu yang lalu
Kasatkornas Banser Syafiq Syauqi Temui Pengasuh Pondok dan Perwakilan Pemuda Indonesia Timur
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Mengintip Perjalanan Panjang Klub Voli Ganeksa Bhumikarta Yang Mulai Bersinar di Level Nasional
-
Budaya4 minggu yang lalu
Pakar Pariwisata : Pengumpulan Data Gastronomi Terkendala Kurangnya Edukasi dan Pewarisan Budaya Kepada Generasi Muda
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Pekerja Proyek JJLS Temukan Goa Saat Proses Penggalian Bukit
-
Politik2 minggu yang lalu
Tanggapi Santai Tuntutan Diskualifikasi, Timses : 03 Paling Kuat, Wajar Mau Dijegal
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Tak Berizin, Polisi Tutup Seluruh Outlet 23 Penjual Miras di Gunungkidul
-
Budaya4 minggu yang lalu
Tampilkan Enam Kelompok, Parade Teater Linimasa #7 Bakal Digelar di TBY
-
event4 minggu yang lalu
Filateli Sebagai Edukasi dan Investasi
-
Budaya4 minggu yang lalu
Pameran Seni Visual & Bonsai Resmi Dibuka di Loman Park Hotel Yogyakarta
-
Sosial4 minggu yang lalu
Penjelasan DLH Mengenai Penutupan Goa di Proyek JJLS Gunungkidul