Sosial
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi Pantai Selatan, Nelayan Masih Nekat Melaut


Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Badan Metereologi Klimatoligi Geofisika Stasiun Meteorologi Cilacap mengeluarkan surat edaran peringatan diri gelombang tinggi. Dalam rilis resmi tersebut, wilayah perairan Yogyakarta disebut akan ikut terdampak terjadinya gelombang tinggi. Namun demikian, hal tersebut tidak mempengaruhi aktifitas para nelayan. Mereka masih melanjutkan aktifitas melaut.
Dalam edaran tersebut tertuang perairan kini sedang terjadi Typhoon (kong-rey) di Samudra Pasifik timur Filipina dengan pusat tekanan 950 hPa dan kecepatan maksimum 85 kt. Pola angin timuran mencapai 37 km/jam yang persisten di perairan Enggano hingga barat Lampung, perairan selatan Banten hingga Jawa Barat. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan gelombang di wilayah-wilayah tersebut.
Tinggi gelombang diperkirakan mulai 2,5 meter hingga 4 meter terjadi di perairan selatan Cilacap, Kebumen, Purworejo dan Yogyakarta. Selain itu gelombang tinggi juga berpotensi terjadi di Samudera Hindia Selatan Cilacap, Kebumen, Purworejo dan Yogyakarta.
Untuk itu BMKG menghimbau kepada para nelayan dengan jenis kapal berukuran kecil sampai besar untuk memertimbangkan melaut terlebih dahulu. Sebab hal itu dianggap sangat berbahaya.
Dikonfirmasi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan bahwa untuk wilayah Gunungkidul sampai saat ini gelombang air laut masih terpantau landai. Dari informasi yang diperoleh pihaknya, suhu udara saat ini 22-33 derajat celcius dengan kelembaan udara 47-91 persen.
“Untuk gelombang laut 2-3 meter, sampai saat belum ada peringatan dini dari BMKG Yogyakarta,” kata Edy, Selasa (02/10/2018) pagi.

Kapal-kapal nelayan yang bersandar di kawasan Pantai Baron
Sementara itu, Ketua Kelompok Nelayan Pantai Baron, Sumardi mengatakan, saat ini kondisi gelombang aut di wilayahnya masih cukup landai. Lantaran itulah kemudian tidak ada perubahan aktifitas melaut oleh para nelayan.
Para nelayan tetap melaut seperti biasanya. Apalagi saat ini, hasil laut sedang bagus-bagusnya di mana para nelayan panen Gurita dan Lobster.
“Khususnya di wilayah kami saat ini masih terus beraktifitas. Kondisi gelombang masih landai dan aman untuk melaut,” kata Sumardi.
Namun demikian, pihaknya tidak menampik bahwa himbauan menunda melaut akan diberikan kepada nelayan jika kondisi gelombang nantinya berbahaya. Pihaknya memilih untuk menunggu adanya keputusan dari instansi yang berwenang untuk kemudian memutuskan kembali libur melaut.
“Meskipun saat ini memang sedang musim tangkap kami akan mempertimbangkan jika nantinya gelombang laut berbahaya,” pungkas dia.
-
Uncategorized2 hari yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
event2 hari yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
musik2 hari yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Sosial18 jam yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
Budaya2 hari yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara