Sosial
Aksi Teatrikal Rindu Pancasila, Upaya Menggalakkan Kembali Persatuan dan Kesatuan di Tengah Himpitan Perkembangan Zaman






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Banyak cara yang dilakukan untuk memaknai dan menujukkan kepedulian dan aspirasi anak muda dalam peringatan Hari Kesaktian Pancasila di tahun 2018 ini. Seperti yang dilakukan oleh Organisasi Gerakan Sigap Sosial Kemasyarakatan (Gasak) dan Aliansi Bela Garuda (ABG) misalnya. Gabungan organisasi massa ini mengadakan aksi kebangsaan berupa teatrikal di Alun-alun Pemda Gunungkidul sebagai bentuk peringatan terhadap kesaktian Pancasila.
Senin (01/10/2018) sore kemarin, ratusan pemuda memainkan teatrikal dengan judul Rindu Pancasila. Konsep ini sengaja dipilih karena di tengah perayaan Hari Kesaktian Pancasila ini, kedua ormas tersebut ingin menanamkan jiwa nasionalisme dan Pancasila yang tinggi di benak masyarakat, khususnya kalangan generasi muda. Dalam Rindu Pancasila ini memang menceritakan sedikit cerita perjuangan dan pengorbanan para pahlawan dalam membertahankan ideologi bangsa Indonesia.
Zan Zuri Fathon, Ketua Gasak Gunungkidul mengatakan, generasi muda merupakan ujung tombak dalam mempertahankan ideologi Indonesia. Jika pemahaman, pengetahuan dan beberapa aspek lainnya goyah, tentu akan menjadi permasalahan sosial yang luar biasa. Maka dari itu, sosialisasi dalam berbagai bentuk semacam ini sangatlah perlu dilakukan. Dengan visualisasi, maka proses sosialisasi akan lebih mudah diterima dan ditangkap oleh semua kalangan.
“Harus disadari generasi muda juga memiliki peran yang tinggi pula,” kata Zan Zuri Fathon.







Lebih lanjut ia memaparkan, dewasa ini masyarakat dan generasi muda tidak boleh lupa dengan jati diri dan solidaritas meski perkembangan jaman terus menggerus budaya yang ada. Sikap gotong royong, perlu digalakan kembali ditengah pengaruh-pengaruh budaya asing. Mengenali sifat di lingkungan sekitar juga sangat perlu dilakukan sehingga tidak menimbulkan perpecahan.
“Kita harus mau dan mampu mengenali lingkungan sekitar dan pergaulan. Takutnya kalau tidak selektif justru membawa pengaruh buruk, banyaknya paham radikalisme yang mulai meracuni segelintir orang,” imbuh dia.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh ketua ABG, Is Purwanto. Secara pribadi dirinya menginginkan generasi muda untuk lebih berfikir lebih jauh. Segala tindakan yang dilakukan harus memiliki tujuan dan tentunya dikaitkan dengan nilai-nilai Pancasila. Jika tidak, bukan tidak mungkin pengaruh terburuk justru akan didapatkan oleh generasi muda.
“Mari kita bergandeng tangan mempertahankan persatuan dan kesatuan, sekiranya paham-paham yang tidak tepat dengan budaya masuk, namun kita dapat menangkalnya dengan kekuatan persatuan dan solidaritas yang tinggi,” ucap Is Purwanto.
Ia sadar jika sekarang ini tentu sangatlah rawan dengan segala perselisihan dan kerawanan lain. Maka sangatlah perlu membentengi diri dari pemahaman-pemahaman yang kuat. Dari TNI Polri tentunya juga harus bekerja ekstra dalam menjaga stabilitas kondisi daerah.
-
Olahraga1 minggu yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Bupati Copoti Reklame Tak Berizin yang Bertebaran di Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km
-
Hukum3 minggu yang lalu
TNI dan Satgas PKH: Garda Terdepan dalam Penegakan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Endah Soroti Banyaknya Kasus Perselingkuhan yang Melibatkan ASN
-
Hukum3 minggu yang lalu
Terlibat Kasus Pemyimpangan TKD Sampang, Dirut Perusahaan Tambang Resmi Ditahan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Seorang Penambang Batu Meninggal Usai Tertimpa Runtuhan Batu Besar
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
MBG di Gunungkidul Tetap Berjalan Selama Ramadhan, Berikut Menu yang Akan Dibagikan
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Sejumlah Siswa SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul Lolos SNBP
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Tren Takbir Keliling Gunakan Sound System, Ini Strategi Pemkab, FKUB dan Polisi
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Tebing di Tanjakan Clongop Longsor, Akses Jalan Ditutul Total
-
film3 minggu yang lalu
Film horor “Singsot: Siulan Kematian”, Bawa Petaka saat Magrib