fbpx
Connect with us

Sosial

Aksi Teatrikal Rindu Pancasila, Upaya Menggalakkan Kembali Persatuan dan Kesatuan di Tengah Himpitan Perkembangan Zaman

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Banyak cara yang dilakukan untuk memaknai dan menujukkan kepedulian dan aspirasi anak muda dalam peringatan Hari Kesaktian Pancasila di tahun 2018 ini. Seperti yang dilakukan oleh Organisasi Gerakan Sigap Sosial Kemasyarakatan (Gasak) dan Aliansi Bela Garuda (ABG) misalnya. Gabungan organisasi massa ini mengadakan aksi kebangsaan berupa teatrikal di Alun-alun Pemda Gunungkidul sebagai bentuk peringatan terhadap kesaktian Pancasila.

Senin (01/10/2018) sore kemarin, ratusan pemuda memainkan teatrikal dengan judul Rindu Pancasila. Konsep ini sengaja dipilih karena di tengah perayaan Hari Kesaktian Pancasila ini, kedua ormas tersebut ingin menanamkan jiwa nasionalisme dan Pancasila yang tinggi di benak masyarakat, khususnya kalangan generasi muda. Dalam Rindu Pancasila ini memang menceritakan sedikit cerita perjuangan dan pengorbanan para pahlawan dalam membertahankan ideologi bangsa Indonesia.

Berita Lainnya  Update Covid19 Gunungkidul, Penurunan Jumlah Kasus Harian Namun Rekor Kematian Terbanyak

Zan Zuri Fathon, Ketua Gasak Gunungkidul mengatakan, generasi muda merupakan ujung tombak dalam mempertahankan ideologi Indonesia. Jika pemahaman, pengetahuan dan beberapa aspek lainnya goyah, tentu akan menjadi permasalahan sosial yang luar biasa. Maka dari itu, sosialisasi dalam berbagai bentuk semacam ini sangatlah perlu dilakukan. Dengan visualisasi, maka proses sosialisasi akan lebih mudah diterima dan ditangkap oleh semua kalangan.

“Harus disadari generasi muda juga memiliki peran yang tinggi pula,” kata Zan Zuri Fathon.

Lebih lanjut ia memaparkan, dewasa ini masyarakat dan generasi muda tidak boleh lupa dengan jati diri dan solidaritas meski perkembangan jaman terus menggerus budaya yang ada. Sikap gotong royong, perlu digalakan kembali ditengah pengaruh-pengaruh budaya asing. Mengenali sifat di lingkungan sekitar juga sangat perlu dilakukan sehingga tidak menimbulkan perpecahan.

Berita Lainnya  Perjuangan Keluarga Suryanto Melawan Kanker Kelenjar Air Liur, Jual Harta Benda Hingga Menunggu Uluran Tangan Dermawan

“Kita harus mau dan mampu mengenali lingkungan sekitar dan pergaulan. Takutnya kalau tidak selektif justru membawa pengaruh buruk, banyaknya paham radikalisme yang mulai meracuni segelintir orang,” imbuh dia.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh ketua ABG, Is Purwanto. Secara pribadi dirinya menginginkan generasi muda untuk lebih berfikir lebih jauh. Segala tindakan yang dilakukan harus memiliki tujuan dan tentunya dikaitkan dengan nilai-nilai Pancasila. Jika tidak, bukan tidak mungkin pengaruh terburuk justru akan didapatkan oleh generasi muda.

“Mari kita bergandeng tangan mempertahankan persatuan dan kesatuan, sekiranya paham-paham yang tidak tepat dengan budaya masuk, namun kita dapat menangkalnya dengan kekuatan persatuan dan solidaritas yang tinggi,” ucap Is Purwanto.

Ia sadar jika sekarang ini tentu sangatlah rawan dengan segala perselisihan dan kerawanan lain. Maka sangatlah perlu membentengi diri dari pemahaman-pemahaman yang kuat. Dari TNI Polri tentunya juga harus bekerja ekstra dalam menjaga stabilitas kondisi daerah.

Berita Lainnya  Tidak Ada Obat, Angka Kesembuan Pasien Covid-19 di Gunungkidul Lebih dari 91 Persen

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler