Sosial
Dapat Bantuan Dari Kementrian, Poktan di Dua Desa Ini Siap Ubah Kotoran Hewan Jadi Pupuk Kompos






Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Melihat potensi peternakan sapi di Gunungkidul yang cukup tinggi, Kementerian Pertanian RI memberikan stimulan bantuan unit pengolah pupuk organik (UPPO) kepada 3 kelompok tani di Kecamatan Playen. Dengan bantuan ini harapannya, limbah kotoran hewan milik peternak dapat diolah secara berkelompok untuk memenuhi kebutuhan pupuk kompos. Selain itu, nantinya pupuk tersebut juga dapat untuk dipasarkan.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP), Bambang Wisnu Broto menuturkan, Gunungkidul saat ini memang terkenal sebagai gudangnya ternak sapi di DIY. Sehingga para petani di Gunungkidul juga sangat akrab dengan pupuk organik berbahan dasar kotoran hewan (kohe).
“Kohe sapi sebagai bahan utama kesuburan lahan pada setiap musim tanam. Apalagi pada musim pertama saat awal musim hujan, banyak petani membutuhkan pupuk kandang sebagai pupuk dasar tanamannya,” kata Bambang, Senin (20/04/2020).
Ia menambahkan, kebutuhan pupuk kandang atau kompos setiap tahunnya selalu mengalami kenaikan. Sehingga kemudian UPPO sangat dinanti para petani untuk mencukupi kebutuhan pupuk kompos. Kotoran hewan sendiri merupakan salah satu bahan baku utama untuk kemudian diolah menjadi pupuk kompos.
“Nantinya bantuan ini dikelola secara swakelola oleh poktan. Pada tahun ini, ada 3 kelompok yang mendapatkan UPPO dari Kementan yakni Poktan Karangjambu, Peron, Bleberan, Playen; Poktan Karangrejo, Sawahan 2, Bleberan, Playen dan Poktan Ngudi Rejeki, Bandung, Bandung, Playen,” terang Bambang.







Ia berharap, Poktan yang mendapatkan bantuan stimulan ini segera dapat mewujudkan pembangunan UPPO yang terdiri dari kandang sapi komunal, rumah kompos, kantor UPPO, mesin APO, motor roda 3 sebagai alat transportasi barang yang dikerjakan secara swakelola oleh Poktan. Namun begitu, di tengah pandemi corona ini pihaknya berharap bantuan dapat segera dikerjakan namun tidak keluar dari kaidah protap kesehatan.
Ia menambahkan, pada saatnya nanti jika sudah berproduksi, hendaknya pupuk kompos yang dihasilkan mampu untuk memenuhi kebutuhan pupuk organik di wilayah di mana UPPO dibangun. Namun jika sudah surplus, pihaknya juga menyarankan agar dapat dipasarkan kepada masyarakat luas di Gunungkidul.
“Utamakan di desanya dahulu, jika sudah surplus produksinya boleh dipasarkan keluar,” ucap Bambang.
Lebih lanjut dikatakan, pengunaan Kohe sendiri nantinya dalam jangka panjang akan mampu menjaga kesuburan tanah.
“Saya nitip pesan tambahan kepada poktan bahwa dalam antisipasi dampak covid 19 dan menghadapi musim kemarau saya menghimbau agar petani sehera melakukan olah lahan dan percepatan tanam di musim kedua dengan menanam padi di daerah sumber air dan palawija berumur pendek di daerah tergantung curah hujan. Untuk hasil panen kemarin disimpan dulu buat cadangan pangan,” beber dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Sosial7 hari yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks