Sosial
Didominasi Pasar dan Rumah Tangga, Volume Sampah Meningkat Hingga 20%






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Selama pandemi covid-19 ini jumlah limbah medis dan limbah rumah tangga mengalami kenaikan yang cukup besar. Hal ini diperkirakan terjadi karena banyaknya masyarakat yang beraktiftas di rumah serta adanya kenaikan aktifitas medis baik di rumah sakit maupun klinik pengobatan.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup, Aris Suryanto menuturkan, kenaikan sampah di Gunungkidul mencapai 20 persen dibanding dengan bulan sebelum adanya pandemi corona. Ia menjelaskan, kenaikan tersebut terjadi karena adanya pola aktifitas masyarakat yang berubah karena pandemi.
“Ada kenaikan cukup besar. Seperti sampah pasar yakni saat ini 147.920 kg; industri seberat 6.750 kilogram; sampah fasilitas kesehatan mencapai 8.010 kilogram dan sampah rumah tangga yang mencapai 79.143 kilogram. Ini data di bulan April 2020,” jelas Aris.
Ia menambahkan, selama pandemi corona ini juga merubah total volume sampah di kawasan wisata. Namun begitu, yang terjadi adalah penurunan karena selama pandemi ini pula seluruh kawasan wisata di Gunungkidul ditutup untuk wisatawan.
“Sampah masih ada, biasanya sebulan 20 ribu kilogram, sekarang turun menjadi 16 ribu kilogram. Meski tidak ada wisatawan, aktifitas masih ada disana,” kata dia.







Sementara itu, untuk limbah medis, RSUD Wonosari juga telah menerapkan pengelolaan limbah sesuai standar. Pihaknya memisahkan limbah jenis B3 atau Bahan Berbahaya dan Beracun tersebut dan bekerja sama dengan sejumlah pihak dalam pengelolaannya.
“Kita bekerjasama dengan transporter (pengangkut limbah) dan pengelola limbah jenis B3. Ini dilakukan sangat hati-hati dan sesuai standar yang ada,” terangnya.