Peristiwa
Diduga Epilepsi Mendadak Kambuh, Kakek Renta Ditemukan Tewas di Kolam






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Duka mendalam dirasakan oleh keluarga Patmo Wagiyo (75) warga Padukuhan Butuh, Desa Pulutan, Kecamatan Wonosari. Patmo tak sempat merayakan pergantian tahun lantaran insiden yang dialaminya pada Senin (31/12/2018) siang tadi. Pada hari terakhir di tahun 2018 ini, pria renta tersebut ditemukan mengambang di sebuah kolam yang terletak di padukuhan setempat. Ketika ditemukan, Patmo sudah dalam kondisi meninggal dunia. Diduga, korban tercebur kolam dan tak sempat menyelamatkan diri ketika penyakit epilepsi yang dideritanya mendadak kambuh ketika tengah beraktifitas.
Informasi yang berhasil dihimpun, sekitar pukul 12.00 WIB, Patmo Wagiyo berpamitan kepada istrinya saat hendak pergi ke ladang. Selama beberapa waktu, Patmo kemudian diketahui beraktifitas membersihkan ladang miliknya serta mencari pakan ternak. Berselang beberapa waktu kemudian, sekitar pukul 13.30 WIB, istri Patmo Wagiyo datang ke ladang menyusul suaminya untuk ikut mencari pakan ternak.
Sang istri mulai merasa janggal ketika ia tak menemukan Patmo di ladang. Sang istri hanya medapati seonggok pakan ternak yang tergeletak di pinggiran sebuah kolam. Saat mendekati pakan itu, ia terkejut setelah melihat sesosok tubuh yang mengambang di kolam. Saksi semakin kaget lantaran ketika didekati, sesosok tubuh tersebut adalah Patmo Wagiyo yang sebelumnya ia cari. Ketika ditemukan, sebagian tubuh Patmo sudah tenggelam dan sebagian tubuhnya muncul di permukaan kolam.
“Istri korban dan istri saya yang kebetulan ada di sekitar ladang yang melihat kejadian itu lalu berteriak-teriak meminta pertolongan,” kata Triman, seorang warga setempat yang menjadi saksi mata kejadian tragis yang menimpa korban, Senin siang.
Mendengar teriakan itu, Triman kemudian bergegas ke ladang untuk ikut melakukan pengecekan. Begitu melihat sosok tubuh korban sudah terapung di kolam sedalam sekitar 1 meter itu, Triman langsung berupaya untuk memberikan pertolongan dan mengevakuasi tubuh Patmo dari kolam.







Menurut Triman, ketika ia evakuasi, Patmo sudah dalam kondisi meninggal dunia. Tak ada tanda-tanda kehidupan di tubuh korban.
“Sepertinya memang sudah beberapa saat korban tenggelam, situasi sangat sepi sehingga tidak ada yang mengetahui dan menolongnya,” imbuh dia.
Ia menambahkan, sebenarnya, kolam tempat korban meregang nyawa tak terlalu dalam dan hanya sepinggul orang dewasa.
Suparno salah seorang tokoh masyarakat setempat, mengatakan setelah setelah berhasil dievakuasi, jenazah korban lalu dibawa ke rumah duka yang berjarak kurang lebih 500 meter dari lokasi kejadian. Seketika itu juga, warga langsung berkerumun di ruah duka. Warga juga sempat menguatkan istri korban yang juga sudah lanjut usia dan terlihat shock dengan kejadian yang menimpa suaminya.
Suparno melanjutkan, berdasarkan dugaan sementara, peristiwa tragis itu diduga lantaran penyakit epilepsi yang diderita korban mendadak kambuh. Dimungkinkan Patmo kemudian terjatuh ke kolam dan tak sempat menyelamatkan diri.
“Berdasarkan penuturan dari kerabat maupun warga lain, sejak kecil Patmo memang menderita epilepsi. Penyakit ini sering kambuh ketika korban tengah beraktifitas,” ucapnya.
Saat ini jenazah korban telah berada di rumah duka sembari menuju proses pemakaman. Berdasarkan rencana awal, jenazah Patmo akan dikebumikan pada hari ini juga. Rumah duka pun sejak insiden itu tersebar luas telah ramai dikunjungi oleh warga setempat yang bertakziah.