fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Digelontor Rp 1 Miliar Untuk Bangun Jalan, 8 Desa Ini Dapat Alokasi Program Padat Karya

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Sejumlah desa bakal mendapatkan jatah bantuan program padat karya pada tahun 2019 ini. Dana yang disiapkan untuk merealisasikan program ini pun cukup fantastis yakni menyentuh angka Rp 1 miliar.

Kepala Bidang Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Gunungkidul, Munawar Akhsin mengatakan, pada tahun ini ada 8 desa yang akan menerima bantuan program padat karya. Setiap desa akan mendapatkan jatah sebesar Rp 129 juta. Adapun dana ini dialokasikan untuk pengbangunan jalan cor blok.

“Kedelapan desa tersebut antara lain Desa Semin, Desa Pundungsari untuk Kecamatan Semin; Desa Ngipak, Kecamatan Karangmojo; Desa Salam, Kecamatan Patuk; Desa Kenteng, Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong; Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari dan Desa Kepek, Kecamatan Saptosari,” kata Munawar, Jumat (25/01/2019).

Munawar menambahkan, terealisasinya program tersebut atas disetujuinya pengajuan proposal dari pihak desa kepada Disnakertrans DIY. Adapun anggaran yang digunakan menurut Munawar bersumber dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi DIY.

“Nanti jalan cor blok paling tidak jalan yang dikeraskan sejauh 450 meter. Kita memberikan waktu 18 hari untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut,” kata dia.

Munawar menambahkan, saat ini sebanarnya masih banyak jalan desa yang perlu mendapatkan perhatian. Namun demikian, pihaknya juga meminta keaktifan dari pemerintah setempat untuk mengajukan permohonan seperti yang sudah dilakukan 8 desa ini.

Berita Lainnya  Seleksi Perangkat Desa Banaran Sepi Peminat, Windarto Jadi Dukuh Anyar Setelah Singkirkan Istrinya

“Kemungkinan masih banyak desa yang membutuhkan pengerasan jalan dengan cor blok. Kalau dibanding Bantul yang mendapat 24 titik, kita jauh lebih sedikit,” katanya.

Sementara itu, Kepala Disnakertrans Gunungkidul, Purnamajaya mengatakan proyek padat karya ini memang cukup berbeda dibandingkan dengan proyek lain. Dalam program ini, kegiatan pembangunan proyek lebih banyak menggunakan tenaga manusia jika dibandingkan dengan tenaga mesin. Tujuan utamanya adalah untuk membuka lapangan kerja bagi keluarga-keluarga miskin atau kurang mampu yang mengalami kehilangan penghasilan atau tidak memiliki pekerjaan tetap.

“Sehingga kita berharap selain memperbaiki infrastruktur yang ada di desa, juga sebagai peneyediaan tenaga kerja. Paling tidak masyarakat memiliki kegiatan dan penghasilan dari program tersebut,” ucap dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler