fbpx
Connect with us

Sosial

Digerebek Warga, Oknum Kepala Sekolah dan Guru Tertangkap Basah Berbuat Mesum di Sekolah

Diterbitkan

pada

BDG

Semin,(pidjar.com)–Dunia pendidikan Gunungkidul tercoreng dengan adanya kasus asusila yang melibatkan oknum Kepala Sekolah Dasar dan oknum Guru TK. Yang cukup memprihatinkan, keduanya digerebek oleh warga saat tengah asyik berduaan di ruang Guru SD Negeri Prebutan, Kecamatan Semin. Keduanya sejoli ini diduga kuat tengah melakukan tindakan asusila di lingkup instansi tersebut. Hingga kini, proses pada kasus yang menyeret oknum seorang kepala sekolah dan guru tersebut tengah didalami oleh instansi terkait.

Dukuh Prebutan, Desa Kemjing, Kecamatan Semin, Nugroho ketika dikonfirmasi mengungkapkan, penggerebekan terhadap keduanya dilakukan oleh warga pada Kamis (05/09/2019) malam sekitar pukul 20.00 WIB. Kala itu, masyarakat dan anak muda sekitar SD N Prebutan dibuat curiga dengan adanya 2 kendaraan sepeda motor yang terparkir rapi di halaman sekolah. Lantaran kecurigaan itu, pemuda dan sejumlah warga kemudian mengitari lingkungan sekolah untuk memastikan siapa pemilik kendaraan.

Didapati, pada ruangan guru nampak aktifitas dan lampu pada ruangan tersebut menyala cukup terang. Sehingga beberapa warga berinisiatif untuk melakukan pengintaian. Kemudian terlihat ada dua orang yang diketahui merupakan Dar (54) yakni Kepala Sekolah Dasar Negeri Prebutan dan DP (44) seorang guru TK di Desa Sumberejo tengah asyik berduaan bahkan keduanya melakukan tindakan tidak pantas. Mulai dari ciuman bahkan hingga ada salah satu diantaranya duduk di kursi dan satunya berada di bawahnya.

Tanpa pikir panjang, warga bersama tokoh masyarakat sekitar kemudian melakukan penggerebekan. Semula keduannya sempat berkelit. Namun warga tak begitu saja percaya lantaran terdapat bukti yang cukup kuat atas perbuatan keduanya. Di mana warga yang melakukan pemgintaian atau pengintipan sempat memvideokan perbuatan mesum dua orang itu sebagai barang bukti.

“Sejak sore keduanya sudah ada di Sekolah. Mungkin perbuatan mereka sudah direncanakan atau bagaimana. Wong sore itu ramai anak bermain. Kemudian malamnya ketahuan itu pas beberapa anak dan pemuda mau wifian tapi justru dibuat curiga dengan adanya dua kendaraan terparkir rapi di halaman,” ungkap Nugroho saat ditemui pidjar.com, Senin (09/09/2019).

Setelah ditangkap basah oleh tokoh masyarakat dan puluhan warga maupun wali murid, Dar dan DP kemudian diamankan. Beberapa kali dari tokoh dan pihak berwajib (polisi) melontarkan pertanyaan pada keduanya atas aktifitas yang dilakukan, keduanya terus berkelit. Beberapa alasan bermunculan dari pengakuan keduanya, mulai dari Dar yang tengah menyelesaikan permasalahan dengan DP antaran ada cekcok dengan istri Dar, hingga alasan di mana DP tengah kesusahan dalam perekonomian sehingga meminta pinjaman pada Dar.

Berita Lainnya  Dinamika Politik Pilkada Gunungkidul dan Kekhawatiran Pecahnya Muhammadiyah

“Alasannya seolah berkelit. Karena ada bukti yang cukup kuat dengan adanya video itu, maka keduannya tidak bisa mengelak lagi,” papar Nugroho.

Semula perundingan dengan tokoh masyarakat sekitar dilakukan di sekolah tersebut. Dari pihak keluarga keduanya juga dihadirkan dan disepakati untuk berdamai dan diselesaikan secara kekeluargaan. Kendati demikian, untuk urusan kedinasan masih tetap dilakukan pemrosesan, hingga akhirnya keduanya digiring ke Mapolsek Semin untuk interogerasi lebih lanjut.

“Selesai di tempat. Awalnya memang banyak massa di lokasi, untuk menghindari amukan kemudian dibawa ke Mapolsek, ternyata di sana pihak UPT Kecamatan Semin juga sudah menunggu,” imbuh dia.

“Ndak sampai ada amukan massa kok. Alhamdulillah kondusif, meski ada ratusan massa dari 3 dusun dan beberapa diantaranya warga luar. Untuk ucapan sendiri ya mungkin sedikit tidak terkendali, namanya juga memergoki kejadian seperti itu,” tambahnya.

Adapun tuntutan dari warga sekitar dan dari wali murid yakni Dar sendiri dipindahkan dari sekolah tersebut. Menurut Nugroho, itu merupakan tuntutan paling ringan dari wali murid. Pasalnya ia sebagai Kepala Sekolah justru berbuat yang tidak pantas di lingkungan sekolah. Kemudian tuntuan paling besarnya yakni yang bersangkutan dicopot sebagai kepala sekolah atau PNS dan diberikan sanksi setimpal.

Suasana penggerebekan yang dilakukan oleh warga

Lebih lanjut ia mengungkapkan, warga sekitar SD tersebut sebenarnya sudah menaruh curiga dengan Dar sejak beberapa bulan terakhir. Pasalnya ia sering kali bersama dengan DP menyambangi sekolah di jam yang tidak seharusnya. Namun kecurigaan itu selalu dipupus oleh warga dan berpikiran kemungkinan ada pekerjaan yang belum terselesaikan dan harus dikebut hingga malam hari.

Berita Lainnya  Pekerja Proyek Temukan Mortir Aktif di Alun-alun Wonosari

“Sudah agak lama sebenarnya yang intens sering bolak balik ke sekolah, sekitar 3 bulanan mungkin. Tapi ya itu tadi selalu dipupus oleh warga,” tambahnya.

Diketahui, Dar sendiri sudah cukup lama menjabat sebagai Kepala Sekolah di SD N Prebutan. Dar sendiri juga sudah berkeluarga untuk domisili sendiri berada di Desa Sumberejo. Sementara DP sebagai Guru TK di Desa Sumberejo dan berdomisili di desa tersebut dengan 3 anak dan suaminya.

Pantauan Pidjar.com di sekolah SD tersebut, kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung sebagaimana mestinya. Terdapat beberapa Guru yang tengah berada di ruang guru. Untuk ruang kepala sekolah sendiri nampak kosong, beberapa atribut dimeja juga nampak tidak ada. Pasca adanya kejadian tersebut, kepala sekolah lantas tidak pernah masuk ke sekolah. Untuk barang-barang sendiri juga sudah dibawa oleh yang bersangkutan.

Berita Lainnya  Jelang Coblosan Pilkades, Warga Ramai-ramai Tunggu Munculnya Pulung

Saat dimintai keterangan, seorang guru enggan berkomentar banyak. Ia berdalih jika dari pihak sekolah tidak mau berkomentar banyak atas kejadian yang dilakukan oleh Dar di salah satu ruangan guru.

“Kalau mau tanya mengenai itu ke Korwil saja. Nanti disana dapat jawaban, kami disini tidak begitu tahu atas kasus tersebut,” ujar salah satu guru perempuan yang ada di SD tersebut.

Sementara saat berusaha mencari informasi di kantor UPT PAUD dan SD Kecamatan Semin, Kepala UPT sendiri tengah berada di luar kota untuk mengikuti Diklat. Para staf pun juga enggan berkomentar banyak. Namun diperoleh informasi untuk Dar sendiri memang sudah tidak pergi ke sekolah beberapa hari terahir. Ia sementara diminta untuk ke kantor UPT PAUD dan SD. Dari petugas sendiri juga berusaha melakukan pengawasan atas perilaku dan bebrapa kegiatan yang diikuti oleh Dar di instansi tersebut.

Sementara itu, Kapolsek Semin, AKP HAryanta mengungkapkan jika kasus tersebut tidak ditangani oleh Polsek Semin. Kendati demikian pihaknya selalu memonitor atas perkembangan kasus yang dilakukan oleh oknum kepala sekolah dan oknum Guru TK di lingkungan instansi.

“Tidak kami tangani, ya meski malam itu (kejadian) anggota berusaha mengamankan keduannya. Hanya sebatas agar tidak terkena amukan massa,” ujar AKP Haryanta.

Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler