Politik
Dipasang Sebelum Masanya, Ratusan Alat Peraga Kampanye Digulung Petugas






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Ratusan atribut partai maupun caleg yang terpasang di sejumlah tempat terpaksa dibongkar oleh petugas gabungan pada Kamis (20/09/2018) siang tadi. Atribut-atribut tersebut dinilai merupakan pelanggaran oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Satpol PP Gunungkidul lantaran dipasang sebelum masa kampanye.
Koordinator Sekretariat Bawaslu Gunungkidul, Tri Widodo menjelaskan, penertiban ratusan alat peraga kampanye (APK) itu mengacu pada peraturan yang ada. Sebagaimana tertera pada PKPU nomor 23 tahun 2018 pasal 24, kampanye sendiri dilaksanakan 3 hari setelah penetapan daftar calon tetap (DCT) baik DPR, DPD, maupun DPRD.
Namun ternyata meski belum memasuki masa kampanye, pihaknya sudah menemukan banyak atribut yang telah terpasang di jalan maupun tempat umum. Hal ini membuat Bawaslu kemudian mengeluarkan rekomendasi kepada Satpol PP agar bisa diambil langkah tegas berupa pencopotan.
“Tentu (penindakan) mengacu pada aturan yang ada. Kita tidak bisa main seenaknya saja melakukan tindakan, sudah ada surat edaran tapi kalau tidak diindahkan ya petugas terjun ke lapangan,” ucap Kamis (20/09/2018).
Ratusan atribut tersebut digulung oleh petugas demi menjaga kondusifitas daerah dan masyarakat. Pihaknya menilai, selain mengganggu keindahan, banner maupun spanduk parpol maupun caleg tersebut berpotensi menimbulkan gesekan di masyarakat. Untuk itulah kemudian langkah cepat dan tegas terpaksa diambil jajarannya.







“Sasaran kami mulai dari banner, spanduk, bendera dan stiker. Mayoritas di sepanjang jalan, tidak hanya kota ya. Beberapa daerah terpencil pun juga kami jumpai,” imbuh dia.
Bedasarkan penyisiran yang dilakukan oleh petugas, tidak hanya di Wonosari saja, melainkan di hampir seluruh Kecamatan terdapat atribut yang terpasang. Seperti Karangmojo, Ponjong, Semanu, Paliyan, Playen dan lainnya.
Namun demikian, pada pasal 25 di PKPU nomor 23 itu juga terdapat pengecualian, di mana atribut partai diperbolehkan terpasang jika terdapat acara-acara besar partai, seperti pendidikan politik atau rapat koordinasi dengan anggota dan kader yang ada meski hanya untuk jangka waktu tertentu dan terbatas.
Terpisah, Kepala Satpol PP Gunungkidul, Dwi Warno Nugroho mengatakan, pihaknya menerjunkan belasan anggota Satpol PP untuk melakukan penyisiran APK yang melanggar aturan. Sepuluh kecamatan menjadi target utama lantaran persaingannya yang cukup ketat. Bedasarkan data yang dilaporkan terdapat 157 atribut yang digulung petugas yang terdiri dari 60 bendera, 12 baliho, 17 spanduk dan 68 stiker.
“Kalau gerak ya harus berpedoman dengan aturan. Tidak bisa berjalan sendiri dong. Intinya biar semua kondusif,” ujar dia.
-
Olahraga1 minggu yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Bupati Copoti Reklame Tak Berizin yang Bertebaran di Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km
-
Hukum3 minggu yang lalu
TNI dan Satgas PKH: Garda Terdepan dalam Penegakan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Endah Soroti Banyaknya Kasus Perselingkuhan yang Melibatkan ASN
-
Hukum3 minggu yang lalu
Terlibat Kasus Pemyimpangan TKD Sampang, Dirut Perusahaan Tambang Resmi Ditahan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Seorang Penambang Batu Meninggal Usai Tertimpa Runtuhan Batu Besar
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Sejumlah Siswa SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul Lolos SNBP
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
MBG di Gunungkidul Tetap Berjalan Selama Ramadhan, Berikut Menu yang Akan Dibagikan
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Tren Takbir Keliling Gunakan Sound System, Ini Strategi Pemkab, FKUB dan Polisi
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Tebing di Tanjakan Clongop Longsor, Akses Jalan Ditutul Total
-
film3 minggu yang lalu
Film horor “Singsot: Siulan Kematian”, Bawa Petaka saat Magrib