fbpx
Connect with us

Sosial

Diperkirakan Butuh Dana Miliaran, Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam Asal Semin Masih Belum Pasti

Diterbitkan

pada

BDG

Sleman,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Operasi pemisahan bayi kembar siam Meysa dan Meyka Sahyana kemungkinan besar masih belum bisa dilakukan dalam waktu dekat ini. Pasalnya pihak Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sardjito yang akan menangani operasi pemisahan mengaku belum melakukan koordinasi lebih lanjut terkait dengan rencana pemisahan bayi berusia lima bulan putri pasangan Eka Handayani (26) dan Ari Sahyana (27) warga Padukuhan Pabregan, Desa Sumberejo, Kecamatan Semin.

Sebagaimana diketahui, Meysa dan Meyka mengalami kelainan dempet di bagian perut dan kaki. Bayi ini juga memiliki 4 tangan dengan jari yang lentik. Meski dempet pada bagian satu kakinya, akan tetapi Meysa dan Meyka memiliki dua tulang yang berbeda. Meski demikian, usus besar bayi mungil ini hanya ada satu sehingga proses pembuangan pun hanya bisa dilakukan oleh 1 bayi jika kemudian dilakukan operasi pemisahan.

Berita Lainnya  Ibu Tersandung Kasus Penganiayaan, Bayi 5 Bulan Jadi Penghuni Termuda Lapas Perempuan

Direktur Utama RSUP Dr Sardjito, DR Dr Darwinto SH SpB(K) Onk mengaku jika dirinya belum mengetahui jika ada pasien kembar dempet dari Gunungkidul. Ia juga menyebutkan belum ada koordinasi intensif
meskipun dari pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul menyatakan akan membantu kedua bayi malang tersebut.

“Belum, belum ada koordinasi,”tuturnya.

Hanya saja, ia menandaskan jika memang telah ada koordinasi dan diputuskan kemudian untuk melakukan operasi pemisahan, maka pihaknya akan siap menanganinya. Meski begitu, ia mengakui bahwa diperlukan sejumlah pemeriksaan untuk menyatakan kedua bayi tersebut memenuhi syarat secara medis sehingga operasi pemisahan bisa dilaksanakan.

Ia jelaskan lebih lanjut, pelaksanaan operasi pemisahan tersebut memang membutuhkan dana yang tidak sedikit. Walau begitu, nantinya berapapun biaya yang harus dikeluarkan, RSUP Dr Sardjito akan berupaya memenuhinya.

Berita Lainnya  Khawatir Terjadi Tsunami, Puluhan Warga Padati TPR Baron

Seperti misalnya untuk kasus operasi pemisahan bayi kembar siam dempet kepala asal Aceh, Fitri Safina dan Fitri Rahmawati. Operasi tersebut menghabiskan dana untuk operasi Rp 436,9 juta. Menurut Darwinto, biaya operasi tersebut sebenarnya lebih sedikit dari donasi yang mereka dapat yang mencapai Rp 550 juta.

“Itu untuk biaya operasi memang masih berlebih. Tetapi nantinya biaya perawatan yang cukup besar karena mencapai Rp 1,9 miliar. Sehingga total untuk menangani bayi kembar siam tersebut RSUP Dr Sardjito masih minus Rp 1,89 miliar. Tetapi tidak apa-apa, negara harus hadir untuk warganya,” tegasnya.

Sementara itu, Humas RSUP Dr Sardjito, Banu mengakui jika sudah beberapa kali bayi kembar siam asal Gunungkidul tersebut telah memeriksakan diri ke RSUP Dr Sardjito. Namun untuk tindak lanjut ke tahapan operasi pemisahan keduanya, pihaknya masih menunggu koordinasi lebih lanjut. Di samping itu, berdasarkan informasi yang ia terima, nampaknya pemisahan keduanya sulit dilaksanakan karena alasan medis.

“Informasinya itu sulit, karena ada beberapa organ yang menempel jadi satu,” ujarnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler