fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Empat Lumbung Dibangun Tahun Ini, Untuk Cadangan Pangan dan Ajari Petani Berbisnis

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari, (pidjar.com)–Dalam rangka menciptakan ketahanan pangan di masyarakat, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul membangun lumbung pangan masyarakat. Sejauh ini sudah ada dua lumbung pangan yang telah direalisasikan pembangunannya. Sedangkan dua tempat lainnya akan segera dibangun pada tahun 2022 ini. Dengan adanya lumbung pangan ini, nantinya selain berfungsi sebagai cadangan pangan juga untuk melatih para petani belajar berbisnis.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, HK Adinoto menyampaikan, lumbung pangan masyarakat merupakan amanah dari Undang-Undang nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan. Menurutnya, cadangan pangan masyarakat harus difasilitasi dan didukung oleh pemerintah. Di Gunungkidul sendiri, saat ini telah ada dua lumbung pangan masyarakat yang sudah dibangun.

Berita Lainnya  Gunungkidul Panen Penghargaan Dalam Ajang Top BUMD Award 2018

“Kalau secara umum cadangan pangan masyarakat itu ada tiga, pertama cadangan pemerintah pusat kemudian kedua cadangan pangan daerah dan ketiga cadangan pangan masyarakat. Nah lumbung pangan masyarakat ini didukung melalui Dana Alokasi Khusus Pertanian,” ucap Adinoto, Selasa (28/06/2022).

Ia menjelaskan jika salah satu tujuan utama adanya lumbung pangan masyarakat adalah untuk mengantisipasi ketika terjadi bencana alam. Ketika lumbung sudah dibangun, maka akselerasi bantuan pangan yang memang sangat krusial akan lebih cepat didistribusikan. Selain itu, lumbung pangan juga sebagai media petani untuk belajar berbisnis. Nantinya dengan konsep seperti ini, diharapkan para petani akan lebih sejahtera.

“Kalau di sini kan misal ada gempa, tsunami, banjir, kekeringan, dan lainnya, untuk maksud distribusi bantuan lebih cepat, tidak harus menunggu dari pemerintah pusat,” tutur dia.

Ditambahkan Adinoto, dalam pengelolaan lumbung pangan masyarakat, nantinya akan dikelola oleh gabungan kelompok tani di tingkat Kalurahan. Pengelola akan membeli gabah hasil panen petani dan menyimpan serta menjualnya kembali dalam bentuk beras. Menurutnya, kebanyakan petani di Gunungkidul sendiri memang masih memilih untuk menyimpan hasil panen di rumahnya daripada menjual sebagian hasilnya.

Berita Lainnya  Jatah Dana Desa Untuk Gunungkidul Dipangkas 2 Miliar

“Ketika lama disimpan itu sebenarnya terjadi penurunan kualitas atau mutu berasnya, misalnya saat digiling itu mudah hancur. Ketika dibangun lumbung itu minimal 20% hasil dari petani diisi di lumbung itu,” jelasnya.

Saat ini, empat Kapanewon yang sudah maupun akan memiliki lumbung pangan ialah Kapanewon Semin, Kapanewon Ponjong, Kapanewon Karangmojo, dan Kapanewon Paliyan. Ia berharap adanya lumbung pangan dapat berdampak baik bagi petani, khususnya pada sektor ketahanan pangan dan pembelajaran berbisnis bagi para petani.

“Itu yang sudah dibangun dua tempat, dua lainnya dibangun tahun ini,” ujarnya.

“Untuk bantuan lumbung pangan nanti ada pembangunan gudang, alat pengolah gabah menjadi beras, dan pembuatan lantai jemur. Kalau tahun depan kurang tahu apakah akan ada bantuan serupa, sejauh ini belum ada informasi lagi,” tutup Adinoto.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler