Connect with us

Peristiwa

Dua Bulan Tak Mau Minum Obat, Pemuda 21 Tahun Ditemukan Gantung Diri di Dalam Kamar

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Warga Baleharjo, Kecamatan Wonosari kembali digemparkan dengan aksi gantung diri yang dilakukan oleh warganya. Sabtu (06/10/2018) pagi tadi, Bagas Tyas Pamungkas warga Padukuhan Rejosari, Desa Baleharjo, Kecamatan Wonosari, ditemukan tewas tergantung di kamar tidurnya. Sebuah ironi mengingat yang bersangkutan masih berumur 21 tahun. Diduga, Bagas nekat melakukan gantung diri setelah beberapa waktu terakhir ini mengalami depresi.

Informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa tersebut pertama kali diketahui sekitar pukul 06.30 WIB. Adalah Suparti (52) yang tak lain merupakan ibu korban yang hendak memberikan susu dan makanan kepada korban. Berulang kali pintu kamar diketuk oleh Suparti, sayangnya tidak ada jawaban dari Bagas. Curiga lantaran tidak ada jawaban Suparti pun memanggil kakak korban untuk ikut membangunkannya. Awalnya, keluarga korban memang mengira Bagas masih terlelap tidur.

Kaget bukan kepalang, saat pintu terbuka kedua perempuan tersebut justru mendapati Bagas sudah dalam kondisi tergantung kaku, dengan kaki setengah terlipat di lantai. Shock berat dengan pemandangan yang ada di depannya tersebut, keduanya lantas berteriak-teriak meminta tolong.

Berita Lainnya  Minggu Depan, BPBD Rencanakan Stop Dropping Air

Kasi Humas Polsek Wonosari, Aiptu Sudiyono memaparkan, tak lama setelah aksi gantung diri tersebut diketahui, pihaknya langsung mendapatkan laporan. Anggota lantas diterjunkan ke tempat kejadian perkara guna melakukan penyelidikan maupun olah TKP. Pemeriksaan sendiri dilakukan bersama dengan tim medis dari Puskesmas Wonosari dan RSUD Wonosari.

Adapun hasil pemeriksaan, di tubuh korban terdapat luka jeratan di leher, lidah tergigit, tidak ada cairan yang keluar dan masih lengkap menggunakan pakaian. Diperkirakan korban meninggal sudah lebih dari 2 jam lamanya.

“Di tubuh korban tidak ditemukan ada tanda-tanda penganiayaan. Sejumlah temuan dalam pemeriksaan identik dengan tanda-tanda korban gantung diri,” paparnya.

Diceritakan Sudiyono, korban memang sejak beberapa waktu terakhir terindikasi mengalami depresi. Bahkan 4 bulan terakhir ini, korban telah menjalani perawatan dari dokter ahli kejiwaan. Akan tetapi, sekitar 2 bulan ini, korban sudah tidak mau meminum obat secara langsung. Sehingga pemberian obat dilakukan dengan mencampur di dalam makanan atau minuman yang dikonsumsi.

Berita Lainnya  Tambang Liar Digerebek, Polisi Amankan Alat Berat dan Pemiliknya

“Depresi karena apa kami masih belum bisa mengutarakan hal itu,” imbuh dia.

Ia beberkan lebih lanjut, yang bersangkutan melakukan aksi gantung diri dikamarnya dengan mengkaitkan tali kurang lebih sepanjang 180 cm ke blandar di kamarnya. Diperkirakan korban memanjat dinding untuk dapat mengkaitkan tali dengan kayu tersebut.

Korban saat tergantung di dalam kamar sebelum dievakuasi petugas

Aksi Gantung Diri Kedua di Baleharjo Dalam Sepekan Terakhir

Sementara itu, Bhabinkamtibmas Desa Baleharjo Aipda Aris Priyo mengatakan, kejadian gantung diri ini merupakan yang kedua terjadi dalam sepekan terakhir ini. Dalam dua kejadian tersebut, satu orang meninggal dunia, sementara 1 lainnya berhasil diselamatkan setelah aksinya dipergoki oleh keluarga.

Berita Lainnya  Ugal-ugalan saat Melintas di JJLS, 3 Remaja Diamankan Polisi

Peristiwa pertama terjadi pada Senin (01/10/2018) petang silam. Saat itu, Wid (38) warga Padukuhan Wukirsari, Desa Baleharjo, Kecamatan Wonosari berupaya untuk melakukan gantung diri. Beruntung kemudian aksi tersebut berhasil diketahui istri korban yang langsung berupaya melakukan pencegahan.

Sedangkan yang kedua adalah yang dilakukan oleh Bagas pada Sabtu pagi tadi.

Atas dua kejadian beruntun ini, Aris mengaku akan segera melakukan koordinasi dengan jajaran pemerintahan desa setempat. Pendataan sangat penting lantaran sebagai upaya antisipasi jangan sampai hal serupa terjadi kembali di Baleharjo.

Ia menghimbau pada masyarakat untuk terus mendekatkan diri dengan yang Maha Kuasa. Selain itu, bagi yang memiliki anggota keluarga mengalami sakit menahun, kondisi tua atau depresi hendaknya tetap diawasi gerak geriknya.

“Kita akan berupaya intensif dalam upaya pencegahan. Saya akan berkoordinasi dengan jajaran pemerintahan desa Baleharjo,” tutup dia.

Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 bulan yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 bulan yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis5 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

Berita Terpopuler