Sosial
Dua Minggu Operasi Zebra, Hampir 5.000 Pelanggar Lalu Lintas Terjaring Razia






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Operasi Zebra 2018 yang digelar oleh jajaran Satuan Lalu Lintas di seluruh daerah telah berakhir pada Senin (12/11/2018) kemarin. Ribuan pelanggar lalu lintas berhasil dijaring oleh pihak kepolisian dalam operasi yang berlangsung selama 2 minggu tersebut. Pelanggaran sendiri masih didominasi oleh para pengguna kendaraan sepeda motor yang tidak daat menunjukkan surat-surat kelengkapan berkendara serta komponen kendaraan yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Kasubbag Humas Polres Gunungkidul, Iptu Anang Prastawa mengatakan, berdasarkan data yang diperoleh selama operasi yang digelar kurang lebih 2 minggu ini, Satuan Lalu Lintas Polres Gunungkidul yang terjun ke jalanan berhasil menindak sebanyak 4.980 pelanggar tata tertib. Jumlah tersebut merupakan keseluruhan pelanggar baik pengendara roda dua maupun pengemudi kendaraan roda empat.
“Ada ribuan yang dilakukan penindakan dan diberikan surat tilang. Untuk mereka yang mendapat teguran sebanyak 269 orang,” kata Iptu Anang Prastawa, Selasa (13/11/2018).
Lebih lanjut ia mengatakan, mayoritas mereka yang terjaring razia terbelit permasalahan tidak dapat menunjukkan surat-surat berkendara. Ia tak memungkiri bahwa sebagian besar pelaggar lalu lintas didominasi pelajar yang masih berusia di bawah umur yang tidak dapat menunjukkan SIM yang menjadi dokumen terpenting. Kemudian disusul dengan penggunaan helm yang tidak SNI, serta komponen kendaraan yang tidak lengkap.
Penilangan sendiri tidak melulu kepada mereka yang menggunakan kendaran sepeda motor, akan tetapi beberapa mobil pribadi dan angkutan khususnya bak terbuka juga tersasar penegakan hukum. Di mana mereka yang membawa beban melampaui batas dan tidak sesuai dengan peruntukannya menjadi prioritas aparat kepolisian pada operasi kali ini.







Sementara itu, Kanit Laka Polres Gunungkidul, Ipda Sony Yuniawan menambahkan, selama berlangsungnya operasi zebra ini, bedasarkan data yang ada terdapat 8 kecelakaan lalu lintas yang terjadi. Namun demikian, secara keseluruhan kecelakaan yang terjadi itu tidak berada pada jalur yang menjadi target operasi.
“Semuanya (kecelakaan) terjadi di kawasan yang tidak tersasar jalur Operasi Zebra yang kita gelar,” paparnya.
Selama Operasi Zebra berlangsung, kejadian menonjol yang terjadi adalah dalam kecelakaan lalu lintas di Jalan Semanu-Wonosari yang memang sampai memakan korban jiwa. Sisanya, para korban kecelakaan hanya menderita luka sedang maupun ringan.
Menurut Soni, rendahnya angka kecelakaan lalu lintas saat dilakukannya Operasi Zebra sendiri menjadi indikator bahwa tingkat ketertiban lalu lintas akan berbanding lurus dengan potensi kecelakaan.
“Semakin tertib pengguna jalan, maka akan semakin rendah potensi terjadinya kecelakaan. Mari bersama membuat kondisi lalu lintas yang aman dan nyaman bagi semuanya,” beber dia.