Connect with us

Sosial

Gantung Diri Terus Marak Sedekade Terakhir, Pemerintah Bisa Apa?

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dekade terakhir ini, Kabupaten Gunungkidul sangat identik dengan bunuh dirinya yang uniknya, mayoritas pelakunya melakukan gantung diri. Rata-rata kasus bunuh diri di Kabupaten Gunungkidul setiap tahun mencapai 30 kasus. Jumlah tersebut memang tidak dapat dikatakan sedikit. Namun demikian, hingga saat ini belum ada aksi nyata yang dilakukan oleh pemerintah guna mereduksi fenomena tersebut. Jumlah ini diperkirakan tidak berkurang lantaran baru pada seminggu awal tahun 2019 ini, jumlah gantung diri sudah mencapai 4 kasus.

Salah satu aktivis LSM Inti Mata Jiwa (Imaji), Wage Dhaksinarga mempertanyakan respon pemerintah terkait dengan semakin maraknya fenomena bunuh diri di Gunungkidul. Menurutnya, pemerintah belum memberikan perhatian khusus dan serius terkait masalah tersebut. Hal inilah yang kemudian kasus demi kasus terjadi dan pada akhirnya menjadi perhatian masyarakat banyak sebagaimana saat ini terjadi.

“Sejak awal saya mengatakan ini sudah darurat bunuh diri. Tapi respon pemerintah belum seperti jika ada kasus demam berdarah, Kepala Dinas kesehatan bingung, Kepala Puskesmas mbebeki. Kalau kekeringan dropping sudah kemana-mana. Ini urusan nyawa, 30 kasus dalam setahun tapi mereka (pemerintah) kok tidak seheboh DB,” keluh Wage kepada pidajr.com, Selasa (08/01/2018).

Menurut Wage, mengkambing hitamkan pulung gantung bukanlah langkah yang tepat. Ia berpendapat, bahwa jika mitos tersebut yang diangkat, maka warga Gunungkidul akan mati karena pulung gantung.

Berita Lainnya  Kisah Joko, Kerja Keras dan Yakinkan Istri Untuk Bisa Rakit Sepeda Seharga 75 Juta

“Mungkin semua orang menyalahkan keluarga dengan adanya pulung gantung beban keluarga sedikit dikurangi. Tapi kalau itu jadi patokan, orang gunungkidul mati karena pulung gantung,” kata dia.

Permasalahan bunuh diri di Gunungkidul menurutnya sangat erat kaitanya dengan peran pemerintah. Sebab, dari sejumlah kasus yang ada, faktor risiko terbesar adalah masalah yang berkaitan dengan kesehatan jiwa.

“Berbicara kesehatan ada kaitanya dengan pemerintah. Bagaimana pemerintah memberikan pelayanan kesehatan tidak hanya fisik tapi jiwa. Selama ini Puskesmas masih sibuk dengan pemeriksaan kesehatan. Fisik saja yang diobok-obok,” terang dia.

Padahal, menurut Wage di balik permaslahan kesehatan fisik tersebut, seharusnya juga ada pendampingan mental. Sebab, selama ini kemungkinan Puskesmas belum melakukan pendampingan kejiwaan kepada mereka yang melakukan pengobatan.

Berita Lainnya  Kisruh Internal, Gedung SMK Giri Handayani Dibongkar Sepihak

“Sebenarnya orang bunuh diri itu tidak ingin mati. Mereka itu pengen melepas beban yang mereka rasakan selam ini. Jadi yang terpenting itu adalah, pendampingan agar mereka tetap kuat melawan sakit dan mempunyai keinginan berjuang untuk sembuh,” terang dia.

Tentang keberadaan Satuan Tugas Berani Hidup yang dimiliki Pemkab Gunungkidul sendiri menurut Wage masih belum bekerja secara maksimal. Menurutnya, satgas tersebut belum melakukan langkah-langkah signifikan dalam mengatasi permasalahan yang ada.

“Satgas berani hidup kelihatanya kalau kemarin dirubah jadi satgas penanggulangan bunuh diri. Ini kondisi darurat, kayak kebencanaan. Seharusnya saling betul-betul mencurahkan perhatian memahami persoalan ini agar bisa memecahkan, tapi kalau tidak bisa yang harus undang orang-orang yang berkompeten. Satgas ini bergerak apa? Jika bencana banjir BPBD kemana2-mana, kekeringan sudah melakukan droping, tetapi kalau ada orang bunuh diri mereka kemana? ini bunuh diri,” tegas Wage sekali lagi.

Sementara itu, Ketua Satgas Berani Hidup, Immawan Wahyudi mengatakan, seluruh jajaran pemerintah termasuk jajaran Satgas merasa prihatin dengan maraknya peristiwa bunuh diri di Gunungkidul. Pihaknya mengaku dalam waktu dekat ini akan melakukan langkah strategis mengatasi permasalahan yang ada.

Berita Lainnya  Belasan Kasus Bunuh Diri Hingga Juli, Kapanewon Semin Terbanyak

Pertama, Satgas Berani Hidup terus menggali dan mengembangkan bersama seluruh elemen masyarakat untuk kampanye anti bunuh diri secara persuasif dan edukatif. Kemudian, menginventarisir data tahun-tahun lalu terkait karakter persoalan inti dan motif bunuh diri.

“Kami menghimbau jepada seluruh warga masyarakat untuk peduli dan berikhtiar bersama mencegah bunuh diri baik yang langsung turut menjaga kemungkinan yang terjadi pada anggota masyarakat yang potensial untuk bunuh diri. Kemudian dengan memohon kepada Allah Swt Yang Maha Esa memberikan hidayah kepada semua warga untuk dijauhkan dari tindakan bunuh diri,” kata Wakil Bupati Gunungkidul ini.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 bulan yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 bulan yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis5 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

Berita Terpopuler