Pemerintahan
Gelombang Pemudik Telah Capai 2000 Orang, Pemerintah Siapkan 9 Pos Screening




Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Gelombang pemudik terus menyerbu Gunungkidul. Tercatat hingga Jumat (27/03/2020) ini, terdapat 2.030 pemudik yang telah tiba di bumi handayani. Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintah akan membangun 9 pos untuk screening para pemudik.
Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi mengatakan, pihaknya akan membuat 9 titik pos screening di pintu masuk Gunungkidul. Nantinya, pemudik akan dicek kondisi tubuhnya dan disemprot dengan desifektan di titik-titik tersebut.
“Pemudik yang mengguanakan angkutan umum. Secara teknis nanti mereka turun dari bus atau kendaraan kemudian disemprot dan diperiksa suhu tubuhnya,” kata Immawan, Jumat (27/03/2020).
Hal tersebut disebutnya untuk mempermudah dalam pengawasan. Sehingga mereka dapat terpantau asal dan tujuan mereka.
“Jadi pemantauannya lebih mudah. Mereka datang dari mana dan tujuannya ke mana. Ada nomor kontak yang ditinggalkan,” ucap dia.




Nantinya untuk penentuan titik tersebut menjadi kewenangan gugus tugas dan pemerintah kecamatan. Seandainya ada wilayah yang memiliki balai desa atau lapangan, dapat digunakan sebagai pos. Kemudian bagi yang tidak, pemerintah akan menyiapkan tenda.
“Kalau tenda kita siapkan, saya rasa cukup jumlahnya jadi tidak perlu khawatir,” sambung Immawan.
Ditambahkannya, untuk para pemudik sendiri diharapkan taat dan sadar diri terhadap kondisi tubuhnya. Sehingga dia menghimbau untuk para pendatang baru lebih baik mengisolasi diri selama 14 hari.
“Kalau 14 hari tidak ada keluhan ya tidak usah kawatir,” kata dia.
Sementara itu, Camat Saptosari, Jarot Hadiatmojo memaparkan, sejak Kamis malam kemarin jumlah pemudik yang datang ke Saptosari mencapai 332 orang. Namun begitu, dirinya belum bisa menyebutkan jumlah pasti lantaran saat ini masih terus didata.
Di wilayah Saptosari sendiri sejumlah desa telah membuat pos-pos untuk menyambut tamu ataupun pemudik dari luar daerah. Mereka kemudian disemprot dan diperiksa suhu tubuhnya sebelum mereka memasuki wilayah tinggal mereka.
“Sejumlah kebijakan juga disepakati, mereka harus isolasi diri mereka di rumah selama 14 hari. Kita juga batalkan 3 hajatan besar di Saptosari. Tapi bukan lockdown ya,” pungkas Jarot.
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Sosial6 hari yang lalu
43 Tahun Berdayakan UMKM Gunungkidul, Koperasi Marsudi Mulyo Terus Berinovasi
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Info Ringan1 minggu yang lalu
Dibalut Horor, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Sahabat Sejati
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kembali Pecat 2 ASN Yang Terlibat Skandal Asusila
-
Sosial2 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Peristiwa7 hari yang lalu
Aliansi Jaga Demokrasi Bersama BEM DIY Demo Tuntut Adili Jokowi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Atasi Permasalahan Sampah, Pemkab Gunungkidul Jalin Kerjasama Ubah Sampah Jadi Bahan Bakar Alternatif
-
bisnis1 minggu yang lalu
Penumpang KAI Bandara Yogya Naik 11 Persen pada Januari 2025