Sosial
Gelombang Terus Terjadi, Jumlah Pemudik Gunungkidul Tertinggi di DIY






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Gelombang mudik hingga saat ini terus terlihat di Gunungkidul. Sampai dengan Kamis (09/04/2020) kemarin, tercatat sudah ada 8 ribu pemudik yang masuk ke Gunungkidul. Hal ini menjadi perhatian pemerintah lantaran hingga saat ini, belum juga diputuskan upaya penanganan bagi pemudik.
Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi mengaku bahwa dirinya secara pribadi mengkhawatirkan arus mudik dengan skala besar yang terjadi. Sebab sampai dengan saat ini Gunungkidul menempati peringkat pertama di DIY terkait dengan jumlah pemudik.
“Terus terang saya pribadi khawatir, sampai dengan saat ini sudah ada 8.000 lebih pemudik,” kata Immawan, Jumat (10/04/2020).
Kekhawatiran tersebut lebih kepada beban nantinya kepada para pemudik yang harus melakukan karantina mandiri secara ketat. Sebab perlu diketahui bahwa ketika nanti menjadi ODP akan merasakan hal sangat berat.
“Saya beberapa waktu lalu mendatangi ODP di Patuk. Saya lihat, dia kangen sekali mau keluar rumah. Artinya setelah jadi ODP ini berat. Saya berharap kepada masyarakat yang ada di perantauan untuk tidak mudik terlebih dahulu,” ucap dia.







Saat ini, ODP di Gunungkidul masih ditentukan sesuai dengan arahan Kementrian Kesehatan. Jika merujuk intruksi Gubernur DIY bahwa setiap pemudik dijadikan ODP hal ini akan menjadi berat untuk pemerintah.
“Seperti pemenuhan makanan tambahan misalnya, ini kan Dinsos kita hanya memiliki anggaran untuk suplemen tambahan sesuai jumlah ODP versi Kemenkes. Bisa 1 banding 5 kalau merujuk arahan Gubernur. Tentu akan menjadi beban berat juga untuk daerah,” ungkap dia.
Beban berat ini terjadi lantaran jumlah PAD di Gunungkidul juga jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan Sleman. Untuk itu, saat ini pemerintah masih terus menghitung penganggaran untuk dialokasikan dalam penanganan Covid-19.
“Saya sudah bicara sama pak Sekda, untuk kunjungan kerja perjalanan dinas sampai Juli. Kemudian anggaran tidak efisien bisa kita geser. Penganggaran ini perlu pencermatan,” tandasnya.