fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Genjot Pajak, Taping Box Mulai Dipasang di Sejumlah Restoran

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Gunungkidul dalam waktu dekat akan mulai melakukan pemasangan taping box di beberapa rumah makan dan restoran yang ada di wilayah Gunungkidul. Langkah ini diambil sebagai upaya pemerintah dalam menekan kebocoran pembayaran pajak, meningkatkan kesadaran hingga beberapa faktor lainnya. Sosialisasi pun telah diberikan sejak beberapa bulan lalu kepada para wajib pajak.

Dijelaskan Kepala Bidang Bina Penagihan, Pelayanan dan Pengendalian, BKAD Gunungkidul, Supriyatin, program pemasangan taping box akan segera dimulai. Pada bulan ini, pihaknya akan melakukan pemasangan 5 unit taping box di rumah makan yang tersebar di wilayah Gunungkidul. Taping box ini akan terpasang di Warung Simbok, Rumah Makan Bu Tiwi Tan Tlogo, Gunungsewu, Royal Joglo, dan Kampung Baron. Pemasangan taping box ini merupakan tahap awal dari puluhan alat yang akan dipasang.

Berita Lainnya  Pelantikan DPRD Terpilih Direncanakan 12 Agustus 2019, Surat MK Hingga Kini Belum Turun

“Total ada 63 unit yang akan dipasang. Nantinya akan dilakukan secara bertahap,” kata Supriyatin, Selasa (28/01/2020).

Pemerintah sendiri bekerjasama dengan BPD DIY dalam pengadaan dan pelaksanaan program baru ini. Diharapkan dengan pemasangan taping box ini, akan berdampak pada pendapatan pajak yang bisa diraup Pemkab Gunungkidul.

Adapun target pendapatan dari rumah makan dan restoran di tahun ini naik cukup tajam dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Di mana target restoran dan rumah makan mencapai 1 miliar rupiah dan untuk target akumulasi dengan pendapatan catering mencapai 6,6 miliar rupiah.

“Kami upayakan dengan baik agar kesadaran masyarakat dalam pembayaran pajak lebih tertib lagi. Untuk taping box ini, sedang dalam proses pemasangan bersama tim IT,”tambahnya.

Beberapa waktu lalu, anggota DPRD Gunungkidul menyoroti rendahnya pendapatan pajak dari sektor restoran dan rumah makan. Padahal jika dilihat, rumah makan dan restoran di Gunungkidul selalu ramai mengingat sektor pariwisata yang moncer. Menjadi ironi lantaran dengan kondisi ini, berbanding terbalik dengan pendapatan pajak yang masih sangat rendah.

Berita Lainnya  Soal BPK Periksa Program DAK Bidang Pendidikan, Komisi A : Kita Ingin Lindungi Kepala Sekolah

“Bentuk dari peningkatan pendapatan pajak di sektor ini. Harapannya memang dapat terlaksana dengan baik, sosialisasi jika pajak dibayar oleh pembeli pun juga terus dilakukan,” tutup Supriyatin.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler