fbpx
Connect with us

Sosial

Gerakan Percepat Tanam Kedelai, Petani di Plembutan Terapkan Sitem Sisip

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Sebagian petani di Kabupaten Gunungkidul sudah mulai melakukan gerakan tanam di musim tanam kedua 2021 ini. Seperti yang dilakukan oleh Kelompok Tani Sido Rukun, Kalurahan Plembutan, Kapanewon Playen. Tanggal 10 kemarin petani mulai melakukan penanaman kedelai varietas Grobogan dengan sistem sisip.

Ketua Poktan Sido Rukun II, Wakiman mengatakan di bawah tegakan kayu putih para petani yang tergabung dalam kelompok ini mulai menanam kedelai pada musim kedua 2021. Sistem sisipan yang dimaksud adalah beih kedelai ditanam pada ladamg jagung saat panen tiba. Hal tersbeut untuk menghemat waktu dan ketersediaan air.

“Di sela-sela lahan jagun kami tanami benih kedelai varietas Grobogan ini,” papar dia.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, budidaya yang dijalankan tergantung curah hujan atau pertanian lahan kering sehingga dengan sistem sisip ini akan terjaga ketersediaan air sampai panen nantinya.

Bantuan pemerintah dalam kegiatan pengembangan kedele di Plembutan seluas 55 hektare. Untuk poktannya tersasar 20 hektare dengan perincian 15 Ha ditanam di lahan Baon (Hutan Kemasyarakatan) dan 5 Ha ditanam di lahan pekarangan petani. Bantuan yang diterima antara lain benih kedele dan pupuk.

Berita Lainnya  Belasan Dokter Hewan Ajukan Izin Praktik ke Pemkab Gunungkidul

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto, mengatakan pengembangan kedelai di Gunungkidul seluas 3.000 hektare di musim kedua dan ketiga. Adapun target dari pemerintah dari lahan tersebut dapat memproduksi 5.600 ton kedelai wose.

Dengan momenum harga jyal yang dast ini sedang bagus diharapkan dapat memacu semangat petani untuk menanam kedelai. Mengingat selama ini minat masyarakat masih minim dan untuk memenuhi kebutuhan kedelai di pasar lokal harus import ataupun mengandalkan dari daerah lain.

“Harapannya minat petani meningkat dan produktifitas terus membaik baik kualitas maupun kuantitasnya,” ucap Bambang.

Sementara itu, Direktur AKABI, Amirudin Pohan mengatakan Kementerian Pertanian sedang berupaya menggerakan penanaman kedele sebagai salah satu upaya antisipasi kelangkaan kedele karena ketergantungan impor kedele. Dibutuhkan kerja bersama agar para petani juga mendukung peningkatan luas tanam kedele.

“Bisa jadi nanti dimusim tanam ketiga luasnya ditambah dari 3.000 hektare itu. Khusus pengembangan kedelai, poktan yang ingin menanam kedelai boleh mengajukan bantuan pemerintah 2 kali atau 2 musim dalam satu tahun,” tutupnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler