fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Hampir 100.000 Warga Gunungkidul Terdampak Kekeringan, Dropping Air Dimulai Hari Ini

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mulai melakukan droping air untuk pemenuhan kebutuhan air bersih warga Gunungkidul yang terdampak kekeringan. Adapun pada Senin (15/06/2021) kemarin, droping air menyasar ke Kapanewon Panggang. Sebagian warga di Panggang memang telah beberapa waktu terakhir ini mengalami kekeringan.

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan pihaknya telah menerima laporan dari 10 kapanewon yang telah terdampak kekeringan. Adapun 10 kapanewon yang telah melaporkan adalah Kapanewon Girisubo, Paliyan, Panggang, Saptosari, Tepus, Tanjungsari, Wonosari, Patuk, Rongkop, dan Semin. Total berdasarkan laporan sementara yang telah masuk, ada 92.578 jiwa yang sudah terdampak permasalahan pasokan air bersih.

“Tersebar di 307 padukuhan di 40 kalurahan. Kemarin sudah kami lakukan dropping di Panggang,” kata Edy Basuki, Selasa (15/06/2021).

Kemudian droping pada hari Selasa ini menyasar Kalurahan Girisekar, Kapanewon Panggang dan Kalurahan Giripanggung, Kapanewon Tepus. Untuk dropping air ini, BPBD Gunungkidul mempersiapkan 5 armada tangki. Per harinya, armada yang ada ini bisa menyalurkan minimal 20 tangki air.

Berita Lainnya  25 Kambing Milik Warga Sawahan Mati Mendadak

“Prioritas ya yang benar-benar membutuhkan air bersih sesuai dengan pengajuan kalurahan,” imbuh dia.

Ia menambahkan, tahun ini pemerintah menyediakan anggaran 700 juta rupiah untuk droping air di wilayah yang terdampak kekeringan. Jumlah tersebut sama dengan yang dianggarkan pada tahun 2020 lalu.

Sementara itu, Panewu Saptosari, Jarot Hadi mengatakan, Pemerintah Kapanewon Saptosari telah melaporkan potensi kekeringan di wilayah Saptosari. Ada 3 Kalurahan yang setiap tahunnya rawan kekeringan diantaranya di Kalurahan Ngloro, Jetis, dan Krambilsawit.

“Hanya sebagian padukuhan di sana yang sering terdampak. Potensinya sementara 288 Kepala Keluarga yang terdampak kekeringan,” ucap Jarot.

Menurut dia, selama ini wilayah Saptosari sudah ada layanan dari PDAM Tirta Handayani. Namun begitu, alirannya air seringkali tidak lancar. Sehingga untuk pemenuhan kebutuhan air bersih, masyarakat terpaksa harus membeli air tangki dari swasta.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler