fbpx
Connect with us

Sosial

Hampir Setiap Pekan Terjadi Kecelakaan, Ruas Jalan Ini Jadi Jalur Paling Rawan di Gunungkidul

Diterbitkan

pada

BDG

Patuk,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Jalur Utama Wonosari-Jogja khususnya di wilayah Patuk seringkali disebut sebagai jalur tengkorak. Di diruas jalur paling sibuk di Gunungkidul tersebut, memang kerap terjadi kecelakaan yang tak jarang banyak menelan korban jiwa. Beberapa waktu terakhir ini, jalur Patuk menjadi sangat rawan dengan banyaknya kecelakaan lalu lintas. Bahkan dalam 4 bulan terakhir ini, sedikitnya 8 nyawa korban kecelakaan lalu lintas melayang di jalur ini.

Ngadija, Ketua Relawan Kecelakaan Jalan Raya (RKJR) mengungkapkan bagaimana ganasnya jalur ini. Sebagai jalur tersibuk, jalur Patuk sudah sejak lama menjadi momok bagi para pengguna jalan. Meski sudah ada sejumlah rekayasa jalan yang dibangun pemerintah, namun insiden kecelakaan masih terus terjadi.

Dilanjutkannya, ia masih mengingat kecelakaan tragis yang terjadi tahun 1980-an. Saat itu di Jalan Jogja-Wonosari tepatnya di wilayah Patuk, pernah terjadi kecelakaan yang melibatkan bus yang terjun ke jurang. Insiden ini bahkan sampai menewaskan 20 orang penumpang bus tersebut. Pada masa lalu, jalur di Patuk memang masih berkelok-kelok dengan tanjakan curam dengan kanan kiri berupa jurang dalam.

Berita Lainnya  Jajal Metode Tanam Baru, Petani Patuk Harapkan Mampu Panen Puluhan Kilogram Singkong per Batang

“Hampir tiap pekan pasti ada kejadian kecelakaan, dari Penggal Patuk hingga Kali Pentung. Walaupun ada yang sifatnya ringan sampai berat,” ungkap Etok saat ditemui, Rabu (19/01/2022).

Menurut Etok, kecelakaan sendiri sering terjadi lantaran pengguna jalan melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Adapun jalur ini pun terbilang cukup ramai khususnya ketika pagi hari saat aktivitas sekolah dan para penglaju yang akan berangkat bekerja. Kondisi jalan juga sangat ramai saat sore hari ketika penglaju pulang bekerja. Selain itu, kondisi lalu lintas akan semakin padat ketika akhir pekan dengan masuknya wisata.

Adapun karena seringnya terjadi kecelakaan di ruas jalur ini, Etok bersama warga sekitar berinisiatif membentuk komunitas RKJR. Di mana fungsi dari komunitas RKJR tersebut antara lain membantu aparat kepolisian dalam menangani kejadian laka lantas.

Berita Lainnya  Terus Langka, Harga Gula Pasir Eceran Hampir Capai Angka Rp 20.000

“Biasanya kami membantu penanganan hingga menghubungi keluarga korban laka,” ucap Ngadija atau Etok yang juga merupakan seorang Jogoboyo Pamong Padukuhan Ngasemayu, Kalurahan Salam, Kapanewon Patuk ini.

Adapun anggota dari Komunitas RKJR ini sebagian besar adalah warga Ngasemayu. Seiring berjalannya waktu, jumlah anggota bertambah dari Putat, Sambipitu dan termasuk anggota kepolisian.

Kemarin Etok bersama rekan-rekannya memasang kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) di 4 titik di ruas jalan Patuk hingga Kali Pentung. Fungsinya untuk penanganan korban laka dengan luka ringan agar bisa dilakukan secara cepat. Nantinya, warga masyarakat dapat mengambil obat dari kotak tersebut dan dapat kembali melanjutkan aktivitas maupun perjalanan.

“Seandainya nanti ada korban luka sedang maupun berat, tetap akan kami rujuk ke fasilitas kesehatan,” ujarnya.

Sementara itu di Posko RKJR, tersedia pula tandu hingga penopang tangan dan kaki bagi korban kecelakaan yang mengalami patah tulang. Tentu saja itu semua merupakan hasil donasi dari masyarakat.

Berita Lainnya  Warga Mulai Terdampak Kekeringan, Pemerintah Lakukan Dropping Air ke Sejumlah Wilayah

Oleh karena itu, Etok mengatakan pihaknya terbuka menerima bantuan dari masyarakat dalam bentuk apapun. Namun di sisi lain, ia juga berharap pengendara yang Melawati jalur ini lebih meningkatkan kewaspadaannya dan lebih hati-hati.

“Sebagian besar kecelakaan di sini disebabkan dari faktor manusianya, jadi harus lebih hati-hati,” ucap Etok.

Inisiatif Komunitas RKJR ini mendapat apresiasi tinggi oleh Kapolsek Patuk Kompol Sumadi. Adapun pihaknya sangat terbantu dalam penanganan kecelakaan di jalur tersebut oleh komunitas RKJR. Mengingat anggotanya juga sangat terbatas.

Kompol Sumadi berharap kedepannya komunitas RKJR tersebut dapat terus eksis dan kerjasama terus berjalan. Dirinya pun menilai inisiatif komunitas ini dapat menjadi contoh dan dikembangkan di jalur-jalur rawan lainnya di Gunungkidul.

“Kami jelas merasa bangga dan senang dapat bekerjasama dengan komunitas RKJR ini, berharap nantinya kerjasama ini dapat terus berjalan ke depannya,” ujar Sumadi.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler