Connect with us

Sosial

Satu Orang Meninggal Dunia Akibat Leptospirosis di Gunungkidul

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Penyakit Leptospirosis masih terus ditemukan di Kabupaten Gunungkidul. Meski dalam tiga tahun terakhir mengalami penurunan, warga dihimbau untuk tetap waspada terlebih saat ini tengah memasuki musim penghujan. Di mana bakteri yang biasanya ditularkan melalui tikus dapat mudah berkembang dan menular ke manusia. Selain itu, dinas juga terus memantau perkembangan adanya temuan bakteri tersebut di kawasan wisata.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, jumlah kasus Leptospirosis pada tahun ini sebanyak 9 kasus dengan satu orang korban diantaranya sampai meninggal dunia. Jumlah tersebut menurut Dewi menurun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Kasus lepto (leptospirosis) pada tahun 2017 ada 64 kasus, kemudian tahun 2018 ada 17 kasus dan di tahun ini hanya ada 9 kasus,” terang Dewi kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Selasa (10/12/2019) pagi.

Ia mengatakan, leptospirosis merupakan salah satu penyakit yang wajib diwaspadai saat musim penghujan tiba. Yang patut mejadi perhatian, persebaran virus Leptospirosis sendiri tidak hanya terjadi di daerah persawahan yang selama ini diketahui masyarakat. Bahkan kawasan wisata pantai pun virus tersebut telah terdeteksi keberadaannya.

Berita Lainnya  Rencanakan Tata Ulang Jalur Siyono-Titik Nol, Pemkab Gunungkidul Tiru Konsep Jalan Malioboro

“Penelitian beberapa tahun yang lalu oleh Balibangkes Banjarnegara membenarkan bahwa tikus di Pantai Timang ada yang mengandung leptospira. Tetapi tidak perlu khawatir menularnya kan lewat luka. Jadi bisa kita hindari kontak dan selalu perilaku hidup bersih dan sehat,” beber Dewi.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Gunungkidul, Priyanta Madya Satmaka memaparkan, Leptospirosis disebabkan oleh infeksi bakteri leptospira yang dibawa oleh hewan-hewan tertentu. Leptospira adalah organisme yang hidup di perairan air tawar, tanah basah, lumpur, dan tumbuh-tumbuhan.

Bakteri ini dapat dapat menyebar melalui banjir. Hewan pembawa bakteri leptospira umumnya tidak memiliki tanda-tanda sedang mengidap leptospirosis karena bakteri ini dapat keluar melalui urine mereka.

Berita Lainnya  Bantuan Puluhan Juta Hingga Pengobatan Layak Untuk Mawar, Bocah Malang Yang Sakit Sejak Lahir

“Kasus kemarin dimungkinkan ditularkan melalui kencing tikus yang kemudian menyebar melalui air yang tergenang di sawah kemudian berinteraksi dengan korban,” imbuh dia.

Virus tersebut, dijelaskan Priyanta, mudah menyerang manusia lantaran perilaku dalam bertani saat ini sangat dianggap masih terlalu sembarangan. Perilaku masyarakat yang berangkat ke sawah terlalu dini dianggap sangat berbahaya. Pasalnya virus itu sangat aktif di kala matahari belum terlalu terik.

“Virus itu sebenarnya tidak tahan pada kondisi panas matahari menyengat. Namun saat ini banyak masyarakat yang berangkat justru masih pagi hari. Itu sangat berbahaya,” bebernya.

Menurut Dinas Kesehatan, dari berbagai kasus yang ada, penularan virus tersebut lantaran perilaku manusia yang kurang menjaga kebersihan. Selain itu, banyak dari mereka (korban) yang acuh terhadap kesehatannya.

Berita Lainnya  Lelang Aneh Kawasan Parkir Kukup, Dokumen Peserta Dinyatakan Gugur Tapi Kembali Dipanggil

“Sebagai contoh, petani punya luka kecil di kaki atau tangan, kemudian dia masuk ke sawah berair itu sudah berisiko. Terlebih mereka juga sering membasuh diri dengan air di sawah yang tentu saja jauh dari kata bersih,” terang Priyanto.

Adapun tips menurut Priyanta untuk menghindari penularan virus tersebut kepada manusia diantaranya, mengunakanan pakaian melindungi tubuh serta membersihkan dan menutup luka dengan sebaik mungkin agar tidak terkena kontak langsung dengan hewan pembawa bakteri leptospira. Disarankan juga agar tidak menyentuh bangkai hewan secara langsung.

“Secara garis besar mungkin menjauhi aktifitas yang dapat berisiko seperti diatas. Dan kemudian juga selalu menjaga kebersihan tubuh,” imbuh dia.

Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 bulan yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 bulan yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis5 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

Berita Terpopuler