Budaya
Hancurnya Monumen Perjuangan Widodo di Putat, Dinas Akui Akan Lakukan Kajian




Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kepedulian Pemerintah terhadap peninggalan sejarah dipertanyakan. Pasalnya, Monumen Perjuangan Jenderal Widodo di Desa Putat, Kecamatan Patuk hancur dan terbengkalai begitu saja selama belasan tahun lamanya.
Padahal, monumen tersebut merupakan kebanggaan Desa Putat sebagai tokoh pejuang di Gunungkidul dan erat kaitannya dengan SDN Bunder II. Namun sayang, sudah dua belas tahun monumen itu hancur tapi tidak ada upaya untuk meronovasinya kembali.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kebudayaan Gunungkidul, Agus Kantono mengatakan akan melakukan kajian terkait monumen di Desa Putat tersebut. Apabila memiliki sejarah yang besar untuk Gunungkidul, warisan budaya yang ada akan dibuat menjadi cagar budaya.
"Kami akan kaji tiap-tiap warisan budaya yang ada di Gunungkidul, termasuk salah satunya nanti monumen Jenderal Widodo di Putat itu," akunya, Kamis (08/02/2018).
Meski begitu, lanjut Agus, untuk menjadikannya sebagai cagar alam butuh rekomendasi dari Badan Pertimbangan Pelestarian Warisan Budaya (BP2WB) DIY untuk kemudian dilakukan rehab. Sehingga ada beberapa pertimbangan untuk menjadikan sebuah situs peninggalan menjadi cagar budaya.




Adapun beberapa pertimbangan tersebut diantaranya melihat dari sejarah mengapa situs tersebut dibangun, alur sejarah tokoh peninggalan, serta seberapa besar jasa tokoh sejarah berperan di Gunungkidul. Selain itu, dilihat pula dampak dibuatnya cagar budaya terhadap ekonomi masyarakat dan APBD.
"Namun kami memiliki skala prioritas. Warisan budaya yang usianya lebih tua akan kami dahulukan karena keburu narasumbernya sudah tidak ada semua," jelasnya.
Dilanjutkan Agus, apabila nantinya setelah dilakukan kajian oleh Dinas dan beberapa tim dari pihak ketiga, kemudian diajukan ke BP2WB namun tidak mendapat rekomendasi dibuat cagar budaya, maka pihaknya akan melakukan sekat di sekitar situs peninggalan sejarah. Hal ini dilakukan supaya situs tetap terjaga dan dilindungi.
"Kalau nanti nggak masuk dalam beberapa pertimbangan dibuat cagar budaya, misalnya dalam sejarahnya hanya sebatas napak tilas saja, kami akan buat sekat seperti tembok yang mengelilingi situs tersebut. Bagaimanapun akan tetap kami lindungi," papar dia.

-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Pemerintahan2 hari yang lalu
BKPPD Gunungkidul Kembali Dalami Dugaan Perselingkuhan ASN
-
Sosial22 jam yang lalu
Bupati Gunungkidul Dikukuhan Sebagai Ketua Pengurus Daerah Keluarga Organisasi Tarung Derajat
-
Sosial1 minggu yang lalu
43 Tahun Berdayakan UMKM Gunungkidul, Koperasi Marsudi Mulyo Terus Berinovasi
-
Pemerintahan3 hari yang lalu
Terkendala Aturan, Proses PAW 3 Lurah di Gunungkidul Belum Bisa Dilakukan
-
Info Ringan1 minggu yang lalu
Dibalut Horor, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Sahabat Sejati
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kembali Pecat 2 ASN Yang Terlibat Skandal Asusila
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Sosial2 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Aliansi Jaga Demokrasi Bersama BEM DIY Demo Tuntut Adili Jokowi