Budaya
Panggung Lumpuh, Pekerja Seni dan Budaya Diproyeksikan Dapat Bantuan Pemerintah
Wonosari,(pidjar.com)–Pandemi Corona yang terjadi di berbagai daerah berdampak pada sejumlah sektor. Salah satu yang terdampak yakni para pekerja seni di daerah. Dalam masa pandemi ini, seluruh event seni memang dibatalkan. Hal ini tentunya berdampak pada para pekerja seni tersebut yang terpaksa membatalkan job manggung mereka. Dari pemerintah sendiri pun juga kemudian mengambil langkah untuk menyiasati kondisi yang sekarang terjadi.
Beberapa waktu lalu, pemerintah telah melakukan pendataan online bagi pelaku seni yang terdampak pandemi corona. Dari pendataan mandiri itu, ada 174 pelaku seni di Gunungkidul yang mendaftarkan diri.
“Mereka (pelaku seni) daftar mandiri ke Dinas Kebudayaan DIY,”kata Kepala Dinas Kebudayaan Gunungkidul, Agus Kamtono, Jumat (08/05/2020).
Adapun rencana dari pemerintah, para pelaku seni yang terdampak corona akan mendapatkan bantuan. Bulan April lalu, Dinas Kebudayaan Gunungkidul mengikuti rapat online bersama dengan Dinas Kebudayaan di berbagai daerah bersama dengan pemerintah pusat.
Rencananya, pelaku seni yang selama pandemi ini tidak bisa mengambil job atau mengalami pembatalan job akan menjadi sasaran bantuan. Rencana awal, mereka akan diberikan bantuan sembako untuk pemenuhan kebutuhan mereka.
Dilanjutkan Agus Kamtono, ia sendiri memberikan usulan untuk membuat program penyelenggaraan lomba-lomba yang bertemakan Covid 19. Adapun tujuan dari event ini adalah selain memberikan ruang ekspesi bagi seniman, juga untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat mengenai bahaya dan penanggulangan virus yang tengah merebak.
“Masih sebatas usulan saja berkaitan dengan program lomba bertemakan covid berupa tari, musik atau jenis lainnya. Anggarannya dari daerah, provinsi atau pusat belum tahu, belum diketok juga,” tambahnya.
Sampai dengan sekarang ini, belum ada koordinasi lanjutan berkaitan dengan pemberian bantuan bagi pelaku seni tersebut. Disinggung mengenai dampak corona di bidang bebudayaan, ia menyebut bahwa saat ini, semua program kegiatan terpaksa dihentikan.
“Program kegiatan pada bulan April, Mei, Juni diberhentikan sementara waktu. Anggaran yang semula diplotkan untuk itu kemudian dikembalikan ke kas keistimewaan,” jelas dia.
Beberapa waktu lalu, Wakil Ketua DPRD Gunungkidul, sekaligus Ketua Pepadi Gunungkidul, Heri Nugroho menambahkan, selama pandemi ini pihaknya banyak mendapatkan keluhan dari pekerja seni. Dirinya pun terus memberikan support bagi rekan-rekan seniman itu.
“Sudah ada pendataan. Semua sudah diberi tahu, Mudah-udahan ada jalan perhatian dan ini juga sebagai bentuk apresiasi bagi mereka,” ucap Heri.
Bulan-bulan seperti setelah hari Raya Idul Fitri pekerja seni mulai dari pengrawit, sinden, dalang dan lainnya selalu ramai job manggung. Baik acara pemerintah, masyarakat umum maupun individu. Namun ternyata, masuknya virus Corona ke Gunungkidul dan adanya sejumlah himbauan berkaitan dengan penundaan kegiatan yang berpotensi mengumpulkan banyak orang membuat para pekerja seni kehilangan job mereka.
Seperti yang diungkapkan oleh salah seorang seniman ternama Gunungkidul, Niken Sarintem. Sinden yang dikenal dengan gayanya itu mengatakan dampak Covid 19 ini sangat luar biasa bagi para pekerja seni. Pasalnya banyak job baik acara pemerintah, hajatan ataupun syukuran yang dibatalkan sehingga ia dan rekan-rekannya kehilangan pendapatan.
Kondisi ini mulai dialaminya sejak awal Maret 2020 lalu. Satu persatu job yang telah ia terima kemudian dibatalkan. Niken menyatakan bahwa akibatnya, ia pun harus kehilangan puluhan job di berbagai wilayah Gunungkidul.
“Maret sampai April itu sekitar 23-25 job yang benar-benar batal,” kata Niken Sarintem.
Bahkan Mei dan Juni pun juga ada beberapa job yang terpaksa ditunda. Padahal jika berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, selepas Hari Raya Idul Fitri banyak sekali acara yang mengundang pekerja seni.
“Kita harus legowo lah. Wong kondisinya juga seperti ini, patuhi himbauan pemerintah. Acara ditunda atau batal dan tetap di rumah sementara waktu,” tambahnya.
Kondisi ini pun tentu berdampak pada pendapatan para pekerja seni yang menjadi tidak menentu bahkan tidak ada pemasukan. Niken sendiri saat ini mengandalkan hasil endorse dan tabungannya untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Mengingat meski pemasukan tidaklah seperti biasa kewajiban lain tetap harus dibayarkan.
-
Politik3 minggu yang lalu
Suara Jeblok, PDIP Akui Kalah Rekruitmen dan Salah Tunjuk Ketua Bapilu
-
Politik4 minggu yang lalu
Hampir Separuh Incumbent Tumbang, Termasuk Ketua DPRD
-
Politik3 minggu yang lalu
21 Caleg Baru Akan Duduki Kursi DPRD Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Beda Hitungan, Jamaah Aolia Gunungkidul Mulai Sholat Tarawih Malam Ini
-
Pendidikan3 minggu yang lalu
Capaian Prestasi SMA Mubammadiyah Al Mujahidin di Olympicad Nasional
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Gunungkidul Dilanda Hujan dan Angin Kencang, Sejumlah Titik Porak Poranda
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Peternak Telur Gelar Rembuk Nasional Demi Menyongsong Panen Jagung 1,9 Ton
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Waspada, 2 Bulan Terakhir Kasus DBD di Gunungkidul Tembus 280 Penderita, 2 Meninggal Dunia
-
Pariwisata6 hari yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Sosial4 minggu yang lalu
Perduli Layanan Masyarakat, Pengusaha Ini Salurkan 6 Unit Ambulans Untuk Warga Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Targetkan 25 Medali Emas, Pemerintah Janjikan Bonus Untuk Kontingen Popda Gunungkidul
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mega Proyek Pembangunan Gedung DPRD Gunungkidul Dilanjutkan Tahun Ini