Budaya
Panggung Lumpuh, Pekerja Seni dan Budaya Diproyeksikan Dapat Bantuan Pemerintah
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pandemi Corona yang terjadi di berbagai daerah berdampak pada sejumlah sektor. Salah satu yang terdampak yakni para pekerja seni di daerah. Dalam masa pandemi ini, seluruh event seni memang dibatalkan. Hal ini tentunya berdampak pada para pekerja seni tersebut yang terpaksa membatalkan job manggung mereka. Dari pemerintah sendiri pun juga kemudian mengambil langkah untuk menyiasati kondisi yang sekarang terjadi.
Beberapa waktu lalu, pemerintah telah melakukan pendataan online bagi pelaku seni yang terdampak pandemi corona. Dari pendataan mandiri itu, ada 174 pelaku seni di Gunungkidul yang mendaftarkan diri.
“Mereka (pelaku seni) daftar mandiri ke Dinas Kebudayaan DIY,”kata Kepala Dinas Kebudayaan Gunungkidul, Agus Kamtono, Jumat (08/05/2020).
Adapun rencana dari pemerintah, para pelaku seni yang terdampak corona akan mendapatkan bantuan. Bulan April lalu, Dinas Kebudayaan Gunungkidul mengikuti rapat online bersama dengan Dinas Kebudayaan di berbagai daerah bersama dengan pemerintah pusat.
Rencananya, pelaku seni yang selama pandemi ini tidak bisa mengambil job atau mengalami pembatalan job akan menjadi sasaran bantuan. Rencana awal, mereka akan diberikan bantuan sembako untuk pemenuhan kebutuhan mereka.
Dilanjutkan Agus Kamtono, ia sendiri memberikan usulan untuk membuat program penyelenggaraan lomba-lomba yang bertemakan Covid 19. Adapun tujuan dari event ini adalah selain memberikan ruang ekspesi bagi seniman, juga untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat mengenai bahaya dan penanggulangan virus yang tengah merebak.
“Masih sebatas usulan saja berkaitan dengan program lomba bertemakan covid berupa tari, musik atau jenis lainnya. Anggarannya dari daerah, provinsi atau pusat belum tahu, belum diketok juga,” tambahnya.
Sampai dengan sekarang ini, belum ada koordinasi lanjutan berkaitan dengan pemberian bantuan bagi pelaku seni tersebut. Disinggung mengenai dampak corona di bidang bebudayaan, ia menyebut bahwa saat ini, semua program kegiatan terpaksa dihentikan.
“Program kegiatan pada bulan April, Mei, Juni diberhentikan sementara waktu. Anggaran yang semula diplotkan untuk itu kemudian dikembalikan ke kas keistimewaan,” jelas dia.
Beberapa waktu lalu, Wakil Ketua DPRD Gunungkidul, sekaligus Ketua Pepadi Gunungkidul, Heri Nugroho menambahkan, selama pandemi ini pihaknya banyak mendapatkan keluhan dari pekerja seni. Dirinya pun terus memberikan support bagi rekan-rekan seniman itu.
“Sudah ada pendataan. Semua sudah diberi tahu, Mudah-udahan ada jalan perhatian dan ini juga sebagai bentuk apresiasi bagi mereka,” ucap Heri.
Bulan-bulan seperti setelah hari Raya Idul Fitri pekerja seni mulai dari pengrawit, sinden, dalang dan lainnya selalu ramai job manggung. Baik acara pemerintah, masyarakat umum maupun individu. Namun ternyata, masuknya virus Corona ke Gunungkidul dan adanya sejumlah himbauan berkaitan dengan penundaan kegiatan yang berpotensi mengumpulkan banyak orang membuat para pekerja seni kehilangan job mereka.
Seperti yang diungkapkan oleh salah seorang seniman ternama Gunungkidul, Niken Sarintem. Sinden yang dikenal dengan gayanya itu mengatakan dampak Covid 19 ini sangat luar biasa bagi para pekerja seni. Pasalnya banyak job baik acara pemerintah, hajatan ataupun syukuran yang dibatalkan sehingga ia dan rekan-rekannya kehilangan pendapatan.
Kondisi ini mulai dialaminya sejak awal Maret 2020 lalu. Satu persatu job yang telah ia terima kemudian dibatalkan. Niken menyatakan bahwa akibatnya, ia pun harus kehilangan puluhan job di berbagai wilayah Gunungkidul.
“Maret sampai April itu sekitar 23-25 job yang benar-benar batal,” kata Niken Sarintem.
Bahkan Mei dan Juni pun juga ada beberapa job yang terpaksa ditunda. Padahal jika berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, selepas Hari Raya Idul Fitri banyak sekali acara yang mengundang pekerja seni.
“Kita harus legowo lah. Wong kondisinya juga seperti ini, patuhi himbauan pemerintah. Acara ditunda atau batal dan tetap di rumah sementara waktu,” tambahnya.
Kondisi ini pun tentu berdampak pada pendapatan para pekerja seni yang menjadi tidak menentu bahkan tidak ada pemasukan. Niken sendiri saat ini mengandalkan hasil endorse dan tabungannya untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Mengingat meski pemasukan tidaklah seperti biasa kewajiban lain tetap harus dibayarkan.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan7 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
bisnis4 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan2 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jazz Menggema di Stasiun Yogyakarta, Ratusan Penumpang Nyanyi Bareng Maliq & D’Essentials