Connect with us

Sosial

Harga Tanah di Sisi Selatan Gunungkidul Naik 6 Kali Lipat

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) dan bergeliatnya pariwisata di sisi selatan berdampak pada melambungnya harga jual tanah. Tak tanggung-tanggung, kenaikan ini bahkan mencapai 3 sampai 6 kali lipat jika dibanding dengan sebelum dibukanya jalur tersebut.

Hal tersebut diungkapkan oleh Panewu Saptosari, Djarot Hadi Atmojo. Menurutnya, tahun 2013 lalu harga jual tanah di Kapanewon Saptosari khususnya di depan jalan utama berkisar 150 ribu per meternya. Seiring dengan adanya pembangunan JJLS dan perkembangan daerah terjadi kenaikan harga jual tanah di tepi jalan umum tersebut.

“Sekarang tanah di depan jalan umum, contohnya depan Kantor Kapanewon ini saja mencapai 1 juta rupiah per meternya,” ucap Djarot, Selasa (24/03/2021).

Selain tepi JJLS, harga tanah yang mengalami peningkatan yaitu di kawasan pesisir selatan. Zona pariwisata ini dari dulunya kisaran 50 ribu per meter sekarang mencapai 300 ribu per meternya. Namun demikian, harga ini juga disesuaikan dengan letaknya strategis atau tidak.

Berita Lainnya  Warga Sering Temukan Kondom Bekas, Tenda Camping Pantai Berkembang Jadi Wisata Berbasis Syahwat?

“Signifikan sekali memang kenaikannya. Meski harganya tinggi tapi tidak mempengaruhi minat orang untuk membeli tahan di sini,” jelasnya.

Sementara itu, Lurah Girikarto Kapanewon Panggang, Tuyadi mengatakan di Kalurahan Girikarto sendiri harga jual tanah juga mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Menurutnya, untuk di zona wisata saat ini berkisar 300 ribu rupiah per meternya.

“Itu menyesuaikan letaknya strategis untuk dibangun obyek tertentu atau tidak. Kalau letaknya stategis harganya tinggi, tapi kalau di permukiman harganya naik tidak banyak,” ucap Tuyadi.

“Kemarin itu bahkan ada yang laku sampai 1 juta per meter karena ada pengembang yang butuh akses jalan,” imbuh dia.

Menurut Tuyadi, saat ini untuk pembelian tanah di Girikarto hanya untuk pembangunan infrastruktur jalan maupun fasilitas penunjang pengembangan saja. Karena untuk pembelian tanah dalam luasan besar sudah dilakukan para pemilik modal 5 hingga 10 tahun lalu.

“Ya misalnya cuma buat akses jalan gitu kalau sekarang. Kan kalau pengembang itu beli tanahnya sudah lama terus sekarang baru menjadi momen dibangun,” tutupnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 bulan yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 bulan yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis5 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

Berita Terpopuler