Connect with us

Sosial

Warga Sering Temukan Kondom Bekas, Tenda Camping Pantai Berkembang Jadi Wisata Berbasis Syahwat?

Diterbitkan

pada

BDG

Girisubo,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kunjungan wisata Pantai Gunungkidul tidak hanya dilakukan pagi hingga sore hari, bahkan saat malam hari pun tidak habis dari kunjungan wisatawan. Mereka yang datang biasanya merupakan pasangan muda-mudi yang sedang dimadu kasih. Dalam kegelapan malam di pinggir pantai bersama angin syahdu semilir, mereka yang berbahagia kerap memanfaatkan suasana tersebut dengan saling melakukan cumbu.

Pariwisata memang memberikan manfaat positif namun tak dipungkiri juga menyisakan sisi negatif. Apalagi Daerah Istimewa Yogyakarta dikenal sebagai daerah wisata. Hal ini tentu memberikan peluang besar bagi pemilik usaha untuk memangsa pemuda yang gemar berwisata. 

Seperti halnya fenomena wisata malam yang diisi beberapa anak muda baik berkelompok maupun berpasangan di setiap pantai Gunungkidul. Beberapa pengusaha mulai melirik pangsa pasar dengan membuka layangan sewa tenda bagi mereka yang ingin bermalam di tepi pantai. Tentu dengan didukung fasilitas ini, mengundang banyak pengunjung malam tertarik. Kenyataan seperti inilah yang kemudian wisata berbasis syahwat marak di Pantai wilayah Gunungkidul.

Berita Lainnya  Dipanggil Bupati, Petugas Damkar yang Didenda Pengemudi Avanza Dapat Uang Pengganti

Harga yang ditawarkan untuk menyewa tenda pun terbilang cukup murah. Pengunjung bisa mendapatkan satu tenda dengan membayar Rp 40.000 sepuasnya tanpa dihitung jam. Tentu ini berbeda dengan harga losmen atau hotel kelas melati yang ada di sekitar. Harga losmen senilai Rp 40.000 hanya bisa digunakan per malam dengan batas waktu yang ditentukan. Hadirnya tenda camping yang disewakan ini, membuat pengunjung berangsur-angsur beralih memilih menyewa tenda ketimbang menginap di losmen. Apalagi pemandangan dan suasana yang disuguhkan lebih memberikan sensasi yang berbeda.

Sayangnya, semakin marak tenda camping disewakan untuk wisata syahwat tidak diimbangi dengan larangan dari pihak yang berwenang. Padahal, losmen dan hotel kelas melati  kerap disambangi petugas Satpol PP untuk menggaruk pasangan tidak pantas yang menginap dalam satu kamar. Melihat kenyataan seperti ini, tak dipungkiri pasangan tak halal lebih memilih menyewa tenda camping di tepi pantai ketimbang apes terkena garukan petugas. Selain mendapat bonus pemandangan syahdu sesyahdu asmara rindu muda-mudi yang menjalin kisah cinta, mereka juga dijamin keamanan dari operasi dadakan losmen yang sewaktu-waktu terjadi.

Salah satu pedagang di sekitar pantai Wediombo, Sutirman mengaku sangat jarang melihat razia pasangan muda tanpa ikatan halal yang berada dalam satu tenda di pinggir pantai. Sejauh ini yang ia tahu, razia pasangan mesum baru sebatas sering dilakukan pada losmen dan hotel kelas melati. 

Berita Lainnya  Siap Hibahkan 500 Juta, Mas Ipung: Silahkan Untuk Membangun Ikon Lain di Bundaran Siyono, Asal Bukan Tugu Tobong

Meskipun begitu, ia tidak mengelak jika hampir disetiap pantai betebaran tenda camping berdiri pada malam hari yang diisi sepasang kekasih muda. Bahkan ketika pagi-pagi Sutirman hendak ke pantai untuk mencari rumput laut, ia sering menemukan kondom bekas yang ditinggalkan begitu saja oleh pemiliknya.

“Sejujurnya saya cukup khawatir dengan kenyataan ini. Benar-benar miris ketika anak muda dengan santainya melakukan seperti itu tanpa berpikir murka Tuhan sama sekali,” paparnya, Minggu (07/01/2017).

Di mana ada semut, pasti di sana ada gula. Dimana ada keinginan syahwat maka akan tersedia tempat untuk melampiaskannya. Semakin lunturnya nilai moral dan religiusitas, momentum menggarap tempat wisata untuk memenuhi kebutuhan pasangan muda-mudi menjalin asmara semakin diminati. Semakin menarik fasilitas yang disuguhkan, maka semakin berkembang bisnis yang dijalankan. Sehingga pada akhirnya dikhawatirkan jika tanpa ada perhatian lebih dari pemerintah terkait hal ini, wisata berbasis syahwat akan menjadi jenis wisata baru di Pantai Gunungkidul.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

event2 jam yang lalu

Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4Wonosari,(pidjar.com)- Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul akan menggelar Gunungkidul Geopark Night Specta Vol. 7.0 pada pertengahan Juli 2025 ini. Kepala Dinas...

bisnis2 bulan yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 bulan yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

Berita Terpopuler