Sosial
Hujan Diperkirakan Segera Turun, 70% Lahan Pertanian di Gunungkidul Telah Diolah
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul beberapa waktu lalu telah mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada para petani untuk mempercepat pengolahan lahan. Pantauan sementara, memasuki akhir Oktober ini sudah sekitar 70 persen lahan di Gunungkidul yang telah diolah dan siap ditanami tanaman pada masa tanam pertama. Bahkan beberapa wilayah sudah mulai menabur benih padi atau dikenal dengan istilah ngawu-awu.
Kabid Pertanian, DPP Gunungkidul, Raharjo Yuwono menjelaskan, respon para petani menanggapi surat edaran yang dikeluarkan oleh dinasnya patut diapresiasi. Pasalnya, kurang dari 2 bulan setelah surat edaran diturunkan, hingga saat ini sekitar sudah sekitar 70 persen lahan di wilayah Gunungkidul telah diolah dan siap tanam.
“Sudah sebagian besar dari total lahan yang ada di Gunungkidul saat ini siap tanam. Artinya, lahan sudah diolah dengan ditraktor serta diberi pupuk organik, biasanya pupuk kandang,” kata Raharjo.
Ia mengatakan, saat ini DPP terus mendorong para petani agar terus mempersiapkan lahan. Hal tersebut dilakuan agar saat musim penghujan datang lahan sudah siap tanam, sehingga nanti para petani tidak ketinggalan.
“Kita juga turun langsung ke lapangan dengan gerakan percepatan olah tanah (GPOT). Untuk musim penghujan diperkirakan awal November hingga pertengahan nanti sudah masuk, jadi lahan bisa langsung siap ditanami,” kata dia.
Ditambahkanna, saat ini sebagian petani di kawasan selatan Gunungkidul juga telah melakukan penyebaran benih atau ngawu-awu. Data yang diperoleh pihaknya sudah ada 1.834 hektar lahan yang diawu awu oleh para petani. Hal itu mereka lakukan lantaran ngawu-awu memiliki beberapa keunggulan salah satu diantaranya adalah efisiensi waktu.
“Jadi ketika hujan turun bisa langsung tumbuh, sambil diolah kemudian disebari benih padi. Kegiatan itu kami pantau sudah dilakukan para petani di wilayah Girisubo, Rongkop, Tepus, Saptosari, Paliyan dan Purwosari,” terang dia.
Disinggung mengenai distribusi pupuk kimia, Raharjo menjelaskan bahwa saat ini pupuk sudah diterima oleh para petani. Kendati demikian, pupuk tersebut masih disimpan dan belum diaplikasikan.
“Ada pupuk Urea dan Phonska, dua pupuk itu digunakan setelah tanaman berusia antara 14 hari sampai 21 hari. Jadi saat ini belum diaplikasikan,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto menambahkan, dinas terus berusaha mendorong petani dalam gerakan tanam dan gerakan pengendalian hama penyakit tanaman apabila musim hujan telah tiba. Selain itu, pihaknya juga telah menyalurkan bantuan kepada petani dalam rangka musim tanam 2019/2020.
“DPP telah menyalurkan benih padi gogo varietas Ciherang sejumlah 12,5 ton untuk 500 ha; benih padi inbrida 25 ton untuk 1000 ha; dan benih jagung hibrida 75 ton untuk 5000 ha. Selain itu juga benih kompensasi puso kekeringan telah tersalur 67,4 ton benih padi untuk 2700 ha. Juga sudah disalurkan benih bantuan BPTP DIY dalam rangka desiminasi varitas unggul sebanyak 4,75 ton benih padi Inpari 30,” beber Bambang.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
bisnis4 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan2 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jazz Menggema di Stasiun Yogyakarta, Ratusan Penumpang Nyanyi Bareng Maliq & D’Essentials