fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Indogrosir Jadi Klaster Covid19 Besar di DIY, Dinas Wacanakan Pembatasan Operasional Swalayan di Gunungkidul

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Klaster supermarket Indogrosir saat ini tengah menjadi perhatian dari Pemda DIY. Dari klaster ini, telah ditemukan sejumlah karyawan yang dinyatakan positif corona. Saat ini, pemerintah tengah merencanakan untuk melakukan rapid test kepada ribuan warga masyarakat yang pernah berbelanja di supermarket ini. Di Gunungkidul sendiri, telah ada 3 orang pasien dari klaster Indogrosir yang hasil rapid testnya reaktif. Dua orang merupakan karyawan, sedangkan 1 lainnya adalah yang pernah melakukan kontak erat.

Berkaca dari penyebaran Covid19 pada klaster Indogrosir ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Gunungkidul akan memperketat pembatasan jam operasional swalayan dan toko modern lainnya. Kendati demikian, peraturan tersebut saat ini masih dalam tahap pengkajian. Nantinya, keputusan akhir sendiri akan menyesuaikan kebijakan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19.

Berita Lainnya  Hasil Rapid Tes Reaktif, Sejumlah Pedagang di Pasar Argosari Diminta Untuk Sementara Tak Berjualan

Kepala Disperindag Gunungkidul, Johan Eko Sudarto menuturkan, untuk sementara pihaknya baru mengkaji wacana kebijakan pembatasan jam operasional untuk swalayan. Pihaknya mengaku masih terfokus pada kepatuhan swalayan terhadap protokol kesehatan baik pengelola maupun pengunjung.

“Mereka sesuai kondisional telah melakukan pembatasan jam buka, misalnya di swalayan Ledoksari, pengunjung masuk juga harus cuci tangan dan wajib mengenakan masker,” jelas Johan kepada pidjar.com, Senin (11/05/2020).

Menurutnya, swalayan besar tersebut biasanya buka pukul 09.00 WIB dan sekarang sudah buka jam 10.00 WIB serta tutup jam 20.00 WIB, lebih cepat 1 jam dari biasanya. Selain itu, jumlah pengunjung yang masuk pun diperketat.

“Karena pembatasan memang sangat diperlukan terlebih dengan adanya surat dari Kementrian Perdagangan jika swalayan juga diperintahkan untuk berperan dalam menyediakan barang kebutuhan sehari-hari,” jelasnya.

Dengan demikian, swalayan memang diharapkan tetap buka agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun begitu, dalam situasi pandemi ini, para pengelola diharapkan untuk menerapkan secara ketat protap covid19.

Berita Lainnya  Sebagian Lahan Pertanian di Gunungkidul Akan Panen Padi Pada Musim Paceklik

“Meskipun buka, tentu ada hal yang harus dilakukan berkaitan dengan keamanan,” papar Johan.

Sejauh ini, pihaknya telah menyusun protokol dalam rangka penanggulangan Covid19 untuk ditaati swalayan-swalayan pada operasional mereka. Di mana salah satunya menyediakan alat cuci tangan dan hand sanitazier.

“Di samping itu, pengunjung juga harus menggunakan masker, menjaga jarak antrian di kasir,” tandasnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler