Pemerintahan
Indogrosir Jadi Klaster Covid19 Besar di DIY, Dinas Wacanakan Pembatasan Operasional Swalayan di Gunungkidul










Wonosari,(pidjar.com)–Klaster supermarket Indogrosir saat ini tengah menjadi perhatian dari Pemda DIY. Dari klaster ini, telah ditemukan sejumlah karyawan yang dinyatakan positif corona. Saat ini, pemerintah tengah merencanakan untuk melakukan rapid test kepada ribuan warga masyarakat yang pernah berbelanja di supermarket ini. Di Gunungkidul sendiri, telah ada 3 orang pasien dari klaster Indogrosir yang hasil rapid testnya reaktif. Dua orang merupakan karyawan, sedangkan 1 lainnya adalah yang pernah melakukan kontak erat.
Berkaca dari penyebaran Covid19 pada klaster Indogrosir ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Gunungkidul akan memperketat pembatasan jam operasional swalayan dan toko modern lainnya. Kendati demikian, peraturan tersebut saat ini masih dalam tahap pengkajian. Nantinya, keputusan akhir sendiri akan menyesuaikan kebijakan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19.
Kepala Disperindag Gunungkidul, Johan Eko Sudarto menuturkan, untuk sementara pihaknya baru mengkaji wacana kebijakan pembatasan jam operasional untuk swalayan. Pihaknya mengaku masih terfokus pada kepatuhan swalayan terhadap protokol kesehatan baik pengelola maupun pengunjung.
“Mereka sesuai kondisional telah melakukan pembatasan jam buka, misalnya di swalayan Ledoksari, pengunjung masuk juga harus cuci tangan dan wajib mengenakan masker,” jelas Johan kepada pidjar.com, Senin (11/05/2020).

Menurutnya, swalayan besar tersebut biasanya buka pukul 09.00 WIB dan sekarang sudah buka jam 10.00 WIB serta tutup jam 20.00 WIB, lebih cepat 1 jam dari biasanya. Selain itu, jumlah pengunjung yang masuk pun diperketat.
“Karena pembatasan memang sangat diperlukan terlebih dengan adanya surat dari Kementrian Perdagangan jika swalayan juga diperintahkan untuk berperan dalam menyediakan barang kebutuhan sehari-hari,” jelasnya.
Dengan demikian, swalayan memang diharapkan tetap buka agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun begitu, dalam situasi pandemi ini, para pengelola diharapkan untuk menerapkan secara ketat protap covid19.
“Meskipun buka, tentu ada hal yang harus dilakukan berkaitan dengan keamanan,” papar Johan.
Sejauh ini, pihaknya telah menyusun protokol dalam rangka penanggulangan Covid19 untuk ditaati swalayan-swalayan pada operasional mereka. Di mana salah satunya menyediakan alat cuci tangan dan hand sanitazier.
“Di samping itu, pengunjung juga harus menggunakan masker, menjaga jarak antrian di kasir,” tandasnya.













-
Info Ringan4 minggu ago
Enam Manfaat Rebusan Bunga Kantil untuk Kesehatan
-
Info Ringan4 minggu ago
Lima Kelebihan Memakai Granit sebagai Lantai Ruangan
-
Info Ringan4 minggu ago
Tujuh Macam Kue Sedehana untuk Malam Natal
-
Info Ringan6 hari ago
Tips Menghalau Ular Masuk Rumah
-
Sosial4 minggu ago
Kisah Joko, Kerja Keras dan Yakinkan Istri Untuk Bisa Rakit Sepeda Seharga 75 Juta
-
Info Ringan2 minggu ago
Tujuh Hewan dengan Umur yang Sangat Panjang
-
Peristiwa2 minggu ago
Ditabrak Pemotor Ugal-ugalan, Devina Meninggal Dunia
-
Peristiwa2 minggu ago
Terpental Hingga Pekarangan Warga, Korban Laka Maut di Jalan Jogja-Wonosari Akhirnya Meninggal Dunia
-
Info Ringan2 minggu ago
Lima Bahan Alami Pencerah Kuku
-
Info Ringan4 minggu ago
Enam Buah dan Sayur Tinggi Protein
-
Sosial2 minggu ago
Sempat Jadi OB, Wisnu Kini Sukses Menjadi Eksportir Kerajinan Gedebok Pisang
-
Info Ringan4 minggu ago
Sepuluh Tips Merawat Celana Jeans Secara Efektif