Pemerintahan
Jadi Masa Depan Bangsa, Santri Diminta Aktif Ikut Serta Perangi Konten Negatif di Dunia Maya






Patuk,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Aksi terorisme berupa pemboman ke gereja dan serangan ke markas kepolisian terus mendapatkan kutukan dari sejumlah kalangan masyarakat. Tak hanya dari kalangan masyarakat umum saja, namun kecaman terkait aksi tersebut juga datang dari kalangan ulama.
Pengasuh Pondok Pesantren Al Mumtaz, Patuk, Khoeron Marzuki mengatakan pihaknya sama sekali tak menyetujui pemboman yang dilakukan ini. Tindakan ini menurutnya jauh dari ajaran Islam yang tidak mengutamakan kekerasan.
Ia melanjutkan bahwa hal semacam ini, akan menjadi tugas bagi pihaknya dalam menjauhkan para santrinya dari paham radikalisme dan terorisme.
“Kami tidak menyetujui aksi terorisme,” tandas dia.
Guna menjauhkan para santri dari paham radikal yang berujung pada terorisme, Khoeron memaparkan bahwa pihaknya mendorong para santri untuk melakukan kegiatan positif dan menghasilkan. Selain belajar ilmu agama, pihaknya juga membekali santri dengan kemampuan untuk menciptakan lapangan usaha atau memupuk jiwa enterpreunership. Para santri selama ini diajarkan untuk membuat batik, roti, air mineral, dan bahkan hingga deterjen.







“Lulusan Al Mumtaz kita harapkan nantinya bisa menjadi pengusaha dan membuka lapangan pekerjaan untuk umat,” beber dia.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengapresiasi langkah pihak Ponpes Al Mumtaz dalam mendidik para santrinya. Paduan antara ilmu keagamaan dan jiwa produktif seperti yang terus ditanamkan ini akan membuat para santri bisa menjadi salah satu harapan bangsa. Rudiantara bahkan menilai bahwa santri akan menjadi masa depan pemimpin Indonesia pada tahun 2030 mendatang.
“Santri adalah masa depan bangsa ini,” tandas Rudi.
Ia berharap kepada para santri, khususnya di Ponpes Al Mumtaz untuk turut membantu pemerintah dalam memerangi hoax serta berkembangnya paham radikal di media-media sosial. Ia meminta para santri agar membuat dan menyebarkan konten-konten yang positif untuk mengcounter maraknya isu negatif yang sengaja dihembuskan oleh sejumlah pihak demi kepentingan pribadi ataupun golongan. Ia yakin, dengan ilmu yang dimiliki oleh para santri baik dalam hal ilmu agama hingga ilmu lainnya, membuat konten semacam ini bukanlah hal yang sulit.
Santri Al Mumtaz sendiri menurut Rudiantara sangat melek terhadap teknologi serta media sosial. Hal ini lantaran pihak pengasuh membebaskan para santri untuk membawa ponsel. Penggunaan ponsel sendiri oleh para santri disebut Rudi sebenarnya sangat produktif namun juga harus dintisipasi dampak negatifnya. Ia meminta para pengasuh turut mengawasi penggunaan ponsel oleh santri seperti misalnya membatasi jam penggunaannya sehingga tidak mengganggu aktifitas mereka.
“Sekarang semau serba digital sehingga penguasaan teknologi memang sangat penting. Namun juga jangan sampai adik-adik santri ini terpapar konten negatif sehingga peran pengasuh sangat penting,” lanjutnya.
Pemerintah sendiri menganggap peran Pondok Pesantren sangat penting dalam menghadapi situasi Indonesia yang tengah berkembang. Seperti pada Hari Kebangkitan Nasional ini, pemerintah dalam hal ini Kemenkominfo memilih untuk menyambangi Pondok-pondok pesantren guna menyebarkan konten positif.
“Bagaimanapun juga, Kyai dan tokoh agama Islam merupakan pendiri bangsa ini. Kita sangat menghormatinya,” pungkas Rudi.
-
Olahraga1 minggu yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Bupati Copoti Reklame Tak Berizin yang Bertebaran di Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km
-
Hukum3 minggu yang lalu
TNI dan Satgas PKH: Garda Terdepan dalam Penegakan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Endah Soroti Banyaknya Kasus Perselingkuhan yang Melibatkan ASN
-
Hukum3 minggu yang lalu
Terlibat Kasus Pemyimpangan TKD Sampang, Dirut Perusahaan Tambang Resmi Ditahan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Seorang Penambang Batu Meninggal Usai Tertimpa Runtuhan Batu Besar
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
MBG di Gunungkidul Tetap Berjalan Selama Ramadhan, Berikut Menu yang Akan Dibagikan
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Sejumlah Siswa SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul Lolos SNBP
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Tren Takbir Keliling Gunakan Sound System, Ini Strategi Pemkab, FKUB dan Polisi
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Tebing di Tanjakan Clongop Longsor, Akses Jalan Ditutul Total
-
film3 minggu yang lalu
Film horor “Singsot: Siulan Kematian”, Bawa Petaka saat Magrib