fbpx
Connect with us

Peristiwa

Jelang Jumat Agung, Polisi Perketat Keamanan di Gereja

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Menjelang perayaan Misa Jumat Agung jajaran Kepolisian Resor Gunungkidul kian memperketat pengamanan di sejumlah gereja. Hal ini untuk mengantisipasi kejadian bom bunuh diri di Minggu Palma di Makasar pekan lalu.

Kasubag Humas Polres Gunungkidul, Iptu Suryanto mengatakan, Selasa (30/03/2021) malam tadi, Kapolres Gunungkidul AKBP Agus Setyawan melaksanakan rapat koordinasi dengan jajaran Polda Daerah Istimewa Yogyakarta. Koordinasi ini berupa kesiapan dari pihak kepolisian dalam pengamanan Paskah yang jatuh pada Jumat (02/04/2021) mendatang.

“Pengamanannya melekat di gereja-gereja oleh Sat Sabhara, untuk jumlah personil yang akan kami turunkan 140 personil. Pengamanan di gereja akan diperketat,” ucap Iptu Suryanto, Rabu (31/03/2021).

Selain Sat Sabhara, sejumlah Polsek yang wilayahnya memiliki gereja diminta untuk melakukan pengamanan sejak hari Kamis. Sedangkan seluruh gereja di Gunungkidul pada Kamis ini akan dilaksanakan sterilisasi.

“Langkah ini sebagai antisipasi agar tidak terjadi hal yang membahayakan,” ucap dia.

Ia mengimbau, masyarakat selalu berkoordinasi dengan jajaran kepolisian jika menemukan barang yang mencurigakan ataupun gerak-gerik mencurigakan. Ia meminta masyarakat segera melaporkan kepada Bhabinkamtibmas jika mendapati hal yang mencurigakan.

Berita Lainnya  Mantan Suami Dobrak Kamar, Penggrebekan Pasangan Diduga Selingkuh Diwarnai Kejar-Kejaran

“Yang bisa dilakukan adalah laporan dengan Bhabinkmatibmas di kalurahan, ini merupakan langkah preventif untuk mencegah berkembangnya kelompok radikal,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua GP Ansor Lutfi Kharis mengatakan, masih menunggu instruksi pusat berkaitan dengan pengamanan Jumat Agung. Pihaknya masih melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian agar peribadatan umat Kristiani tetap kondusif.

“Tentu kami mengecam aksi teror di Gereja Katedral Makasar, mari kita kutuk dan lawan bersama perilaku biadab yang menggunakan agama sebagai pembenar,” tandas pria yang akrab disapa Gus Lutfi tersebut.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler