Pemerintahan
Jelang Masa Panen Petani Diminta Waspada Gangguan Monyet
Wonosari, (Pidjar.com)– Memasuki musim panen, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul mewaspadai potensi gangguan monyet ekor panjang di lahan pertanian agar tidak merugikan petani. Petani yang berada di kawasan rawan serangan monyet pun diharapkan dapat menjaga ladangnya dari serangan monyet.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono, menyebut gangguan monyet ke lahan pertanian memang perlu penanganan dari lintas sektor khususnya BKSDA. Dalam konflik antara monyet dan petani, pihaknya fokus pada upaya pengawalan dan perlindungan tanaman petani.
“Ranah kami memang di upaya perlindungan tanaman bukan di pengendalian monyetnya,” ucapnya.
Masih adanya gangguan di lahan pertanian memang menjadi persoalan tersendiri sejak dahulu, pihaknya berusaha terus menghimbau kepada petani agar sebisa mungkin mengusir monyet dengan cara-cara yang halus.
“Misalnya dengan jaring atau ronda di lahan pertanian, kalau bisa jangan sampai dibunuh karena itu bisa memicu isu internasional,” sambungnya.
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Sustiwiningsih mengatakan saat ini petani mulai memasuki musim panen jagung dan kacang tanah. Dari pengalamannya, saat musim menjelang panen seperti saat ini potensi gangguan monyet akan lebih besar sehingga petani diharapkan dapat mewaspadainya.
“Paling banyak diserang saat menjelang tanaman isi, ini kan sekitar dua minggu lagi masuk masa panen jagung dan kacang,” jelasnya.
Menurutnya, lahan pertanian yang berada di dekat habitat monyet berpotensi lebih besar untuk dijarah. Namun demikian, secara keseluruhan menurutnya jumlah kerusakan saat terjadi gangguan monyet tidak signifikan. Ia mencontohkan ketika terjadi serangan monyet di Kapanewon Purwosari beberapa waktu lalu, dari sekitar 5 sampai 10 hektare lahan disana yang mengalami kerusakan hanya sekitar 1000 meter saja.
“Lahan yang dijarah itu kemungkinan dekat dengan habitat monyet, kebanyakan kemarin jagung dan kacang yang dijarah,” ungkapnya.
Ia pun tetap menghimbau agar petani dapat mengusir dan mengenali jam-jam rawan gangguan monyet.
“Biasanya sekitar jam 10 pagi dan jam 2 sore itu jam rawannya, bisa diusir dengan suara atau dengan cara lainnya,” tutupnya.
-
Sosial1 minggu yang lalu
Momen Sunaryanta Menyamar Untuk Nonton Karnaval HUT Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
PON XXI Aceh, PDBI Gunungkidul Sabet Juara Umum 2
-
Sosial1 minggu yang lalu
Hari Jadi ke 194, Gunungkidul Night Carnival Jadi Momen Tingkatkan Ekonomi dan Eksistensi Kesenian
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Kejurkab Gunungkidul, Ganeksa Bhumikarta Rebut Gelar Juara Putra
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Tertabrak Fortuner, Pemotor di Gunungkidul Terseret 20 Meter Hingga Tewas
-
Pemerintahan3 hari yang lalu
Digelontor Anggaran 1,29 Miliar, Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Akan Terima Mobil Dinas Baru
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Ratusan Kilometer Jalan Rusak, Pemerintah Usulkan Perubahan Status di Sejumlah Titik
-
Hukum3 minggu yang lalu
Sempat Disekap di Rumah Kosong, Siswi 11 Tahun Dicabuli Pemuda Bejat
-
Sosial4 minggu yang lalu
Ardi di Depan Umat Katholik: Hanya di Era Sunaryanta Insiden SARA Tak Pernah Terjadi
-
Olahraga1 minggu yang lalu
Ganeksa Bhumikarta Lolos ke Divisi 1 Livoli Nasional
-
Pemerintahan4 hari yang lalu
Berikut Nama-nama Pimpinan DPRD Gunungkidul Periode 2024-2029
-
Politik1 minggu yang lalu
Rekomendasi DPP PDIP Turun, Pimpinan Definitif DPRD Gunungkidul Segera Dibentuk