fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Jelang Masa Panen Petani Diminta Waspada Gangguan Monyet

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari, (Pidjar.com)– Memasuki musim panen, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul mewaspadai potensi gangguan monyet ekor panjang di lahan pertanian agar tidak merugikan petani. Petani yang berada di kawasan rawan serangan monyet pun diharapkan dapat menjaga ladangnya dari serangan monyet.

Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono, menyebut gangguan monyet ke lahan pertanian memang perlu penanganan dari lintas sektor khususnya BKSDA. Dalam konflik antara monyet dan petani, pihaknya fokus pada upaya pengawalan dan perlindungan tanaman petani.

“Ranah kami memang di upaya perlindungan tanaman bukan di pengendalian monyetnya,” ucapnya.

Masih adanya gangguan di lahan pertanian memang menjadi persoalan tersendiri sejak dahulu, pihaknya berusaha terus menghimbau kepada petani agar sebisa mungkin mengusir monyet dengan cara-cara yang halus.

Berita Lainnya  Terbitkan Surat Edaran, Dinas Minta Petani Segera Persiapkan Masa Tanam Pertama

“Misalnya dengan jaring atau ronda di lahan pertanian, kalau bisa jangan sampai dibunuh karena itu bisa memicu isu internasional,” sambungnya.

Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Sustiwiningsih mengatakan saat ini petani mulai memasuki musim panen jagung dan kacang tanah. Dari pengalamannya, saat musim menjelang panen seperti saat ini potensi gangguan monyet akan lebih besar sehingga petani diharapkan dapat mewaspadainya.

“Paling banyak diserang saat menjelang tanaman isi, ini kan sekitar dua minggu lagi masuk masa panen jagung dan kacang,” jelasnya.

Menurutnya, lahan pertanian yang berada di dekat habitat monyet berpotensi lebih besar untuk dijarah. Namun demikian, secara keseluruhan menurutnya jumlah kerusakan saat terjadi gangguan monyet tidak signifikan. Ia mencontohkan ketika terjadi serangan monyet di Kapanewon Purwosari beberapa waktu lalu, dari sekitar 5 sampai 10 hektare lahan disana yang mengalami kerusakan hanya sekitar 1000 meter saja.

Berita Lainnya  Targetkan 70% Populasi di Gunungkidul Divaksin pada 2021, Dinas Tekankan Masyarakat Jangan Termakan Hoax

“Lahan yang dijarah itu kemungkinan dekat dengan habitat monyet, kebanyakan kemarin jagung dan kacang yang dijarah,” ungkapnya.

Ia pun tetap menghimbau agar petani dapat mengusir dan mengenali jam-jam rawan gangguan monyet.

“Biasanya sekitar jam 10 pagi dan jam 2 sore itu jam rawannya, bisa diusir dengan suara atau dengan cara lainnya,” tutupnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler