fbpx
Connect with us

Peristiwa

Kabar Hoax Telur Palsu Viral di Medsos,Tidak Berdampak di Gunungkidul

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Beredarnya kabar hoax terkait telur palsu yang viral di media sosial menyebabkan masyarakat di sejumlah wilayah mengalami keraguan untuk mengkonsumsi  telur. Namun demikian, untuk di Kabupaten Gunungkidul sendiri, kabar itu tidak berdampak sama sekali. Bahkan masyarakat di pedesaan, khususnya, masih menjadikan telur sebagai  menu lauk pauk di meja makan.

Berdasarkan pernyataan resmi dari Kadiv Humas Polri, Irjen. Pol. Drs. Setyo Wasisto yang beredar di pemberitaan, mengungkapkan bahwa kabar tersebut menyebabkan tingkat konsumsi telur di DIY menurun. Orang nomor satu di Divisi Humas Polri sekaligus Kasatgas Pangan itu menjelaskan, hoax tentang telur palsu juga berimbas pada turunnya pendapatan dari peternak maupun pedagang telur. Apabila dirata-rata, mereka mengalami penurunan omzet hampir sekitar 30-40 persen.

Berita Lainnya  Sempat Arogan di Jalan Raya, Rombongan Wisatawan Pelajar Dirazia Polisi

Meski dinyatakan berdampak di DIY, namun hal tersebut rupanya tidak turut berpengaruh di Gunungkidul. AKBP Ahmad Fuady selaku Kapolres Gunungkidul menegaskan, bahwa dari pantauan pihaknya, masyarakat tidak terpengaruh sama sekali mengenai kabar hoax itu. Ia menilai, saat ini masyarakat Gunungkidul sudah bijak dalam menyikapi berita yang beredar.

“Warga Gunungkidul sudah cerdas dan tidak percaya kabar itu. Kalau di Gunungkidul saya pastikan tidak berpengaruh,” tegas Kapolres, Sabtu (24/03/2018).

Lebih lanjut dikatakan, masyarakat diminta tetap harus selektif dalam menanggapi kabar yang beredar terutama di media sosial. Check dan recheck kebenaran suatu berita yang diterimanya dinilai sangat penting untuk mengantisipasi serangan kabar hoax.

Berita Lainnya  Tak Pulang Sejak Selasa Malam, Ngadiyem Ditemukan Tewas di Dasar Jurang

“Alhamdulillah masyarakat Gunungkidul cerdas dan tidak percaya isu hoax. Sudah pintar dalam memilah berita,” lanjut dia.

Sementara itu, salah seorang pedagang di Paliyan, Darmi mengatakan bahwa ibu rumah tangga di sekitar warungnya sama sekali tidak percaya dengan kabar tersebut. Bahkan omzet penjualan telur masih tetap sama setiap harinya.

“Setiap hari banyak yang membeli telur. Karena disini juga telur jadi lauk pauk dan sudah biasa,” pungkas dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler