Pemerintahan
Kasus Antraks Kembali Ditemukan di Gunungkidul






Wonosari,(pidjar.com)– Kasus antraks kembali ditemukan di Kabupaten Gunungkidul setelah adanya laporan seekor sapi di Kalurahan Tileng, Kapanewon Girisubo mati. Hasil uji laboratorium yang dilakukan oleh BBVet menyatakan saponyang mati ini positif terinfeksi antraks.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari mengatakan, Rabu (05/02/2025) lalu ditemukan adanya sapi milik warga yang mati mendadak. Mendapat lapiran tersebut, petugas kesehatan hewan kemudian melakukan pengambilan sampel di lokasi kejadian. Namun sayangnya, bangkai sapi tersebut sudah tidak ada.
Informasi yang diterima oleh petugas, bangkai sapi ini tidak dikubur sebagaimana SOP yang berlaku. Melainkan bangkai sapi justru diberikan ke pedagang tanpa dilakukan penguburan yang aman.
“Informasinya tidak dikubur, tapi diberikan ke pedagang. Kami belum tau bangkai itu justru diperjualbelikan untuk konsumsi atau bagaimana,” terang Wibawanti Wulandari.
Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya masih terus melakukan penelusuran berkaitan dengan alur sapi mati yang diberikan ke pedagang tersebut. uga menekankan pentingnya kesadaran peternak dan pedagang untuk melaporkan setiap kematian hewan secara mendadak agar tindakan cepat dapat dilakukan.







“Kita lakukan penelusuran juga untuk memastikan dikonsumsinatau tidak. Namun sejauh ini kami belum menemukan adanya tanda-tanda warga yang tertular penyakit ini,” jelasnya.
Pihaknya saat ini telah mengambil langkah-langkah antisipasi agar virus zoonosis tersebut menular ke manusia. Dengan upaya yang dilakukan ini diharapkan dapat mendeteksi lebih dini dan melakukan penanganan yang tepat baik ternak di sekitar maupun manusiam
“Langkah-langkah antisipasi penularan telah kami lakukan, kami berharap hewan ternak di sekitarnya tidak ikut terinfeksi, namun kami telah mengambil sampel dari ternak lainnya,” tuturnya.
“Penyemprotan disinfektan di area tersebut dan anjuran agar ternak di sekitar tidak dipindahkan untuk mencegah penyebaran sudah kami sampaikan,” tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Gunungkidul Sri Suhartanta mengatakan, pihaknya telah mendapatkan laporan dari DPKH Gunungkidul mengenai temuan kasus antraks ini. Adapun kemudian saat ini dilakukan pendataan hewan ternak di lokasi tersebut.
“Data yang masuk ada tiga ekor sapi dan dua ekor kambing terindikasi antraks. Satu sapi limosin ini yang mati,” ucap Sri Suhartanta.