Sosial
Kasus Demam Berdarah Telah Alami Trend Penurunan Signifikan






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kasus demam berdarah dengue sejak beberapa bulan terakhir ini mewabah di Kabupaten Gunungkidul. Adapun jumlah kasus sendiri telah mencapai lebih dari 700 kasus. Namun setelah mengalami fase outbreak pada Febaruari dan Maret 2020, pada bulan April 2020 ini, jumlah kasus demam berdarah telah mengalami penurunan yang sangat signifikan.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul Sumitro menjelaskan, mulai terjadi trend penurunan dalam jumlah kasus DPD yang terjadi di Gunungkidul. Ia paparkan, pada triwulan pertama pada tahun 2020 ini tercatat, untuk bulan Januari ada 142 kasus, jumlah ini meningkat dan bertambah 256 kasus di Februari, sementara pada bulan Maret, terjadi 262 kasus.
“Tidak ada penambahan pasien meninggal dunia akibat DBD. Berdasarkan data terakhir, ada 4 pasien DBD yang meregang nyawa,” jelasnya, Rabu (22/04/2020).
Dalam perkembangannya, terjadi penurunan yang cukup signifikan pada bulan April 2020. Di mana hingga minggu ketiga ini, terjadi 59 kasus saja. Kendati demikian, Sumitro menuturkan, meski telah terjadi penurunan, berbagai langkah pencegahan tetap dilakukan hingga saat ini. Termasuk diantaranya yang paling digalakkan adalah program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M Plus.
“Kami turut menyiapkan program fogging. Meskipun demikian, fogging dilakukan sebagai upaya pengendalian, pencegahan DBD tetap berdasarkan pada PSN,” imbuh Sumitro.







Menurutnya, fogging bsru dilakukan jika kasus dan ditemukannya potensi penularan. Hal ini sesuai denganan hasil penyelidikan epidemiologi (PE).
Terpisah, Kepala Desa Kepek Bambang Setiawan menjelaskan, warga ya telah melaksanakan fogging mandiri. Ia menjelaskan, program fogging dilakukan lantaran kasus DBD di wilayahnya tergolong tinggi.
“Kasus DBD ditemukan di Dusun Trimulyo 2, Tegalmulyo, Kepek 1, Kepek 2, dan sejumlah dusun lainnnya,” ungkap Bambang
Bambang menyebut beberapa pedukuhan mengajukan permintaan untuk dilaksanakan fogging ke Puskesmas Wonosari 2, namun hingga beberapa waktu belum dilaksanakan. Pihaknya pun memutuskan untuk melakukan fogging mandiri yang dilakukan oleh Tim Relawan Suroyudo. Tim ini dipimpin oleh Agus Driyantono, yang juga merupakan warga Desa Kepek.
“Meskipun demikian kami tetap berkomunikasi dengan Puskesmas Wonosari 2, karena kami tahu fogging bukan solusi terbaik,” paparnya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
Sosial4 minggu yang lalu
Istri Wakil Bupati Gunungkidul Dilantik Jadi Ketua Tim Penggerak PKK, Ini Hal yang Akan Dilakukan
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis3 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jelang Idulfitri, Daop 6 Yogyakarta Bagi 250 Paket Sembako kepada Para Porter