fbpx
Connect with us

Olahraga

Kisah Dwiska, Kehilangan Kaki Saat Gempa Hingga Berhasil Raih Emas Asian Para Youth Games

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Dunia olahraga Gunungkidul belakangan ini terus diharumkan oleh para atlet-atlet berprestasi baik tingkat nasional maupun internasional. Belum lama ini, 2 atlet yang menyandang status disabilitas kembali mengharumkan Bumi Handayani serta Indonesia. Para atlet yang masih duduk dibangku SMA tersebut berhasil meraih medali emas saat bertanding dalam ajang bergengsi yaitu Asian Youth Para Games (AYPG) Internasional 2021 di Bahrain. Sebagai bentuk apresiasi, dua atlet ini dijemput langsung oleh Bupati Gunungkidul, Sunaryanta di Hotel Sahid Jaya Solo pada Kamis (16/12/2021) malam silam.

Dua atlet ini adalah Elsa Dewi Saputri warga Padukuhan Ngembes, Kalurahan Pengkok, Kapanewon Patuk dan Dwiska Afrilia Maharani warga Padukuhan Salam, Kalurahan Salam, Kapanewon Patuk. Belum lama ini keduanya berangkat bersama dengan atlet-atlet disabilitas lainnya menuju Bahrain untuk mengikuti ajang bergengsi tersebut.

Berita Lainnya  Anggaran Minim, Pemkab Pastikan Tak Beri Bonus Untuk Atlet Muda Peraih Medali di Ajang POPDA

Dengan level kompetisi yang merupakan tingkat, sangat wajar apabila kemudian kedua gadis ini harus menemui lawan-lawan berat. Seeperti misalnya Dwiska yang harus bersaing ketat melawan atlet angkat berat Arab yang tentunya memiliki jam terbang tinggi. Namun angkatannya dengan beban 54 kilogram akhirnya berhasil mengalahkan pesaing-pesaing lainnya. Dwiska dinyatakan sebagai pemenang dan meraih medali emas. Hal serupa juga dialami oleh Elsa Dewi Saputri yang juga harus melalui persaingan yang cukup ketat sebelum akhirnya meraih medali emas.

“Bersyukur kami berdua yang merupakan perwakilan Indonesia berhasil membawa medali emas untuk negara dan daerah tercinta,” ucap Elsa dan Dwiska saat ditemui di Hotel Sahid Jaya Solo, Jumat (17/12/2021).

Kepada pidjar.com, perjuangannya untuk mencapai karir yang sekarang memang penuh suka dan duka. Berawal dari gempa bumi hebat tahun 2006 silam yang melanda Jogja. Kala itu, Dwiska yang baru berusia 16 bulan harus kehilangan salah satu kakinya. Kaki tersebut harus diamputasi lantaran luka yang dialami sangat serius. Dari situlah Dwiska menceritakan hari-harinya kemudian harus dilalui dengan segala keterbatasan.

Berita Lainnya  Belasan Tim Pelajar Terbaik Rebutan Hadiah Jutaan Dalam Ajang Pemuda Pancasila Futsal Cup 2018

“Kebetulan pada saat itu hanya saya sendiri yang luka-luka, kalau keluarga tidak apa-apa,” cerita Dwiska.

Dengan gigih, Dwiska kecil berusaha untuk menjalani hari-harinya meski dengan kekurangannya. Ia terus memotivasi diri agar tetap memiliki semangat untuk terus berprestasi dan berguna bagi sesama. Momentum titik balik Dwiska sendiri bermula ketika ia mengenal olahraga angkat berat beberapa waktu lalu. Merasa memiliki bakat dalam cabang olahraga itu, ia lantas terus berusaha berlatih.

Bakatnya terus berkembang dan juga berbanding lurus dengan prestasi. Ia akhirnya berhasil terpilih mewakili kontingen Indonesia untuk mengikuti ajang Asian Youth Para Games.

“Ini merupakan medali emas pertama yang saya dapat,” ucap dia berseri-seri didampingi keluarga dan rekan-rekannya.

Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengungkapkan penjemputannya tadi malam merupakan bentuk apresiasi Pemkab Gunungkidul kepada para atlet yang sudah berprestasi dan mengharumkan nama Gunungkidul. Tentu ke depan perhatian khusus akan diberikan kepada para atlet tersebut.

Berita Lainnya  Banyak Atlet Berprestasi , Gunungkidul Perlu Pembenahan di Bidang Pembinaan dan Penjaringan Atlet Muda

“Saya ucapkan selamat kepada yang sudah mendapatkan medali emas ini, semoga bisa menjadi motivasi bagi atlet lainnya,” ucapnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler