Sosial
Konflik Dengan Investor Semakin Memuncak, Warga Tumpuk 2 Truk Bebatuan di Jalan Pantai





Saptosari,(pidjar.com)– Warga Kalurahan Kanigoro, Kapanewon Saptosari memblokir jalan menuju Pantai Widodaren. Pemblokiran jalan sendiri dikarenakan konflik yang tak kunjung usai antara warga setempat dengan investor. Akibat dari pemblokiran itu, wisatawan harus berjalan kaki sekitar 1 kilometer untuk menuju kawasan pantai.
Diketahui, sudah dua hari ini warga memblokir jalan menuju Pantai Widodaren. Praktis, jalan menuju pantai itu lumpuh total lantaran warga menumpuk material batu keprus hingga 2 dam truk. Kendaraan wisatawan sendiri tak bisa melalui akses jalan satu-satunya itu.
Imbasnya, wisatawan yang datang mengeluh karena penutupan jalan ini. Wisatawan yang tidak tahu apa-apa harus memarkirkan kendaraannya jauh dari bibir pantai dan berjalan kaki jika ingin menuju kawasan pantai.
Salah satu wisatawan asal Kabupaten Ngawi, Muhammad Aditya, memaparkan, dirinya bersama rombongan kaget sesampainya di jalan menuju Pantai Widodaren. Nampak bebatuan memenuhi badan jalan. Ia sendiri tidak tahu-menahu akan pemblokiran jalan ini maupun masalah yang terjadi. Mau tak mau, lantaran terlanjur sampai, ia bersama rombongan pun harus berjalan lebih dari satu kilometer di jalan yang rusak.
“Ya kaget jalannya ditutup, kami terpaksa jalan kaki menuju ke pantai,” ucapnya.
Sebagaimana diketahui, konflik bermula ketika warga kecewa dengan pengelolaan Pantai Widodaren yang justru lebih condong berpihak kepada investor luar. Konflik semakin bertambah ketika banyak janji-janji yang tidak dipenuhi oleh Pemerintah Kalurahan setempat seperti dibangunnya kios ruko jualan yang jauh dari konsep awal direncanakan. Pemerintah Kalurahan setempat pernah menjanjikan memberikan 73 unit ruko. Namun pada pelaksanaannya, justru tidak sesuai dengan yang dijanjikan.
Selain itu, letak ruko yang berada diatas gunung yang jauh dari kawasan pantai dinilai tidak strategis bagi pedagang warga lokal. Hal ini kemudian semakin menyulut amarah warga karena pemerintah dinilai memihak pada investor untuk membangun di kawasan yang lebih dekat dengan pantai. Tak hanya itu, permasalahan sewa lahan parkir yang semula dikelola oleh warga tiba-tiba dilelang ke pihak ketiga dengan nilai Rp.55 juta yang semakin membuat emosi warga memuncak.
Kapolsek Saptosari, AKP Kusnan Priyono, memaparkan, pihaknya langsung menuju ke lokasi setelah mendengar informasi tentang pemblokiran jalan oleh warga. Pihaknya pun akan segera memberikan upaya mediasi ke berbagai pihak yang terlibat dalam pembangunan dan pengelolaan Pantai Widodaren.
“Semoga konflik ini bisa segera selesai dan menemui titik terang tanpa adanya pemblokiran jalan karena bisa mengganggu aktifitas pertanian dan wisatawan,” tutupnya.


-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Tabrakan di Kepek, 2 Pelajar SMA Tewas
-
Hukum2 minggu yang lalu
Ajak Check In Bocah SD, Remaja 19 Tahun Diamankan Polisi
-
Kriminal3 minggu yang lalu
Klithih Beraksi di Jalan Wonosari-Jogja, Serang Pemotor Wanita
-
Hukum3 minggu yang lalu
Siswi SMP Disetubuhi Kakeknya Hingga Berkali-kali
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Dipicu Hamil di Luar Nikah, Ratusan Anak di Gunungkidul Ajukan Dispensasi Nikah
-
Kriminal2 minggu yang lalu
Tertangkap Bobol Home Stay, Dua Pelajar Babak Belur
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Ikuti Google Map, Pengemudi Wanita dan Anaknya Tersesat Hingga ke Tengah Hutan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Mengaku Hendak Diadopsi, Bayi 1 Hari Ternyata Dijual di Media Sosial
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Gedung Pusat Oleh-oleh Produk Gunungkidul Dibangun di Kawasan Krakal
-
Pariwisata3 minggu yang lalu
Jaya Hingga Ambruknya Obyek Wisata Sri Gethuk Yang Sempat Hits
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
JJLS Tersambung 2025 dan Kekhawatiran PHRI Jalur Kota Sepi Wisatawan
-
Info Ringan4 minggu yang lalu
Mencicipi Apem Jawa Sang Raja Yang Digadang Jadi Oleh-oleh Khas Gunungkidul