fbpx
Connect with us

Info Ringan

Lima Jenis Kopi Khas Indonesia yang Mendunia

Diterbitkan

pada

BDG

Jogja,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Tahukah Anda kalau Indonesia merupakan penghasil kopi robusta terbaik di dunia? Namun produksi yang paling banyak adalah jenis arabika, yaitu sekitar 80% dari total perkebunan yang ada. Kalau Anda punya kesempatan, cari dan icipilah kopi-kopi di Indonesia. Kenali rasa aslinya sebelum mereka masuk ke coffee shop dan diolah menjadi berbagai macam variasi minuman kopi. Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini beberapa kopi dari Indonesia yang wajib dicoba! Good friends are a treasure, good coffee is a pleasure, guys!

Kopi Jawa

Pulau Jawa terkenal dengan kopi Arabikanya. Biji kopi ini cocok ditanam di ketinggian lebih dari 1500 m dan tumbuh di suhu 16-20 derajat celsius. Karena tanaman untuk biji kopi ini lebih rentan terkena penyakit, para petani harus berhati-hati dalam merawatnya. Biji kopi jawa (Java coffee) ini dapat disimpan hingga 2-3 tahun, hal ini akan menambah kekuatan rasa Arabika yang memang khas.

Berita Lainnya  Perayaan Bulan Syawal, Padhepokan Seni Tjipta Boedaja Gelar Pentas Kethoprak

Kopi Sumatera

Kopi Sumatera adalah salah satu kopi yang terkenal di dunia, di antaranya yang berasal dari Sumatera Utara. Rasanya kuat dan merupakan salah satu jenis kopi paling kompleks di seluruh dunia. Pemerhati kopi mengatakan bahwa kopi Sumatera unik karena teksturnya yang halus namun pedas akibat aroma rempah dan tanah. Kopi Sumatera diproses dengan dua cara, yaitu pemrosesan setengah basah dan kering.

Kopi Gayo Aceh

Kopi yang datang dari tanah Gayo di Aceh ini adalah salah satu jenis kopi yang paling banyak dikonsumsi dan diekspor ke luar negeri. Kopi Gayo memiliki karakter yang unik dan aroma yang berbeda dari kopi-kopi lain di Indonesia. Gayo menghasilkan banyak sekali tipe kopi arabika terbaik. Rasanya cenderung pahit dengan kadar keasaman yang rendah, aromanya tajam sehingga kopi ini banyak digemari.

Berita Lainnya  Lima Tips Mengobati Penyakit Asma

Kopi Luwak

kopi yang satu ini pasti sudah tidak asing lagi. Sebenarnya kopi luwak lebih merupakan cara pemrosesan ketimbang jenis kopi, karena dia berasal dari kotoran luwak (hewan sejenis musang, civet) yang memakan biji kopi namun tidak biji tersebut tidak habis tercerna, sehingga hasil pembuangannya tetap berupa biji kopi. Keberadaan kopi ini sebenarnya telah ada sejak zaman tanam paksa oleh pemerintah Belanda. Cara ini diciptakan oleh penduduk lokal agar tetap bisa menikmati kopi karena pemerintah Belanda melarang orang pribumi untuk mengonsumsi kopi dari kebun mereka. Karena caranya yang khas yang hasilnya cukup jarang, kopi ini telah berharga mahal sedari dulu dan kini merupakan kopi termahal di dunia.

Berita Lainnya  Mencicipi Ulat Jedung, Berbentuk Menjijikan Namun Memiliki Rasa Kelezatan Tiada Tara

Kopi Bajawa Flores

Flores terkenal dengan keindahan alamnya. Tapi siapa di antara Anda yang tahu bahwa tanah Flores juga menghasilkan kopi yang nikmat? Kopi Flores Bajawa berasal dari Ngada, tumbuh di tanah subur Flores yang dikelilingi pegunungan yang masih aktif. Tanah tempat kopi ini tumbuh mengandung abu vulkanik yang menyuburkan tanah sehingga baik bagi tanaman. Pemrosesan kopi ini biasanya melalui metode basah. Aromanya sedikit seperti buah-buahan dan memiliki after taste seperti tembakau.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Okupansi Hotel di Gunungkidul Hampir 100 Persen 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Momen libur natal dan tahun baru 2025 menjadi hal positif bagi Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) okupansi hotel sangat...

Pariwisata2 minggu yang lalu

10 Ribu Wisatawan Kunjungi Gunungkidul Dimalam Pergantian Tahun 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Dinas Pariwisata Gunungkidul mencatat sebanyak 10 ribu wisatawan mengunjungi destinasi wisata di Gunungkidul saat perayaan malam tahun baru 2025....

Pariwisata2 bulan yang lalu

Miliki Daya Tarik Tersendiri, Wota-wati Bersolek Jadi Kawasan Green Tourism

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Girisubo,(pidjar.com)– Padukuhan Wota-wati yang berada di Kalurahan Pucung, Kapanewon Girisubo merupakan daerah yang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan padukuhan lain...

Pariwisata4 bulan yang lalu

Daop 6 Yogyakarta Bersama Korlantas Polri Gelar Sosialisasi Keselamatan, Pelanggaran Lalu Lintas Ditindak

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com) — Daop 6 Yogyakarta bersama Korlantas POLRI melakukan sosialisasi keselamatan dan penindakan pelanggaran lalu lintas di area...

Pariwisata4 bulan yang lalu

Gelaran Gunungkidul Tourism Festival Untuk Tarik Wisatawan Saat Low Season

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terus berupaya memperkenalkan obyek wisata yang dimiliki kepada khalayak ramai. Salah satu kegiatan Dinas Pariwisata Gunungkidul...

Berita Terpopuler