Connect with us

Politik

Martanty Siap Kuasai Panggung Debat Pilkada

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Selasa (03/11/2020) malam besok, Studio TVRI Jogja akan menjadi panggung bagi para calon wakil bupati Gunungkidul untuk melakoni debat lanjutan Pilkada 2020. Adapun tema yang diusung dalam debat ialah Tata Kelola Pemerintahan, Hukum, dan Demokrasi. Hal ini nampaknya akan menjadi ajang dari Martanty Soenar Dewi untuk unjuk gigi didepan publik. Ia diprediksi bakal menguasai panggung debat.

Bagi Martanty, tema debat kali ini bukan hal yang baru. Apalagi ia aktif berdiskusi dengan Cabup Immawan yang berpengalaman 10 tahun sebagai Wakil Bupati. Bahkan debat besok menjadi momen yang ditunggu-tunggu untuk membuktikan gagasannya, yakni keberpihakan pada kemanusiaan.

“Saya akan ulas dengan argumentasi yang konstruktif, berbasis data dan berdasarkan kondisi riil di lapangan. Intinya, ketiga pembahasan itu harus berpihak pada kepentingan kemanusiaan,” kata Martanty di sela acara pertemuan Senin (02/11/2020).

Martanty menjelaskan, penguasaan materi menjadi hal yang peting. Kendati demikian, dirinya mengaku bahwa menyusun gagasan yang implementatif menjadi kunci dalam debat esok. Ia mencontohkan bahwa ia akan mendorong konsep birokrasi yang melayani.

Berita Lainnya  Jelang Coblosan Pilkades, Warga Ramai-ramai Tunggu Munculnya Pulung

“Dalam tata kelola pemerintahan, saya akan urai bagaimana birokrasi itu hadir untuk melayani, bukan membebani. Baik itu pelayanan maupun perizinan, semua akan berbasis digital,” kata dia.

Sebagai Cawabup, ia akan banyak mengurus bidang Kesejahteraan Sosial (Kesra). Porsi inilah yang perlu didukung oleh birokrasi yang baik.

“Birokrasi harus mendukung kesejahteraan. Itulah konsep keberpihakan,” jelas satu-satunya kontestan perempuan di Pilkada Gunungkidul itu.

Martanti mengaku pengalamannya selama puluhan tahun di bidang sosial dan pemberdayaan perempuan akan membuktikan kemampuannya. Pengalaman juga memudahkan dirinya memahami persoalan dan memberi solusi.

“Nanti setiap kandidat akan terlihat mana yang mampu dan tidak. Bagi saya, ini tidak main-main. Sistem otonomi daerah membuat maju-tidaknya daerah bergantung pada kemampuan pemimpinnya,” tegas cawabup yang berpasangan dengan Immawan Wahyudi itu.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler