fbpx
Connect with us

Politik

Immawan-Martanty Targetkan Pengadaan 1000 Pompa Atasi Krisis Air

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat setiap musim kemarau adalah sulitnya mendapatkan pasokan air bersih untuk pemenuhan kebutuhan warga. Pasalnya, setiap musim kemarau selalu terjadi kekeringan yang mengakibatkan sumber-sumber air bersih mengering. Untuk pemenuhan kebutuhan sendiri warga harus berusaha lebih ekstra lagi, mulai dari membeli air tangki atau bahkan mengais air di sumber yang sudah mulai mengering.

Menyikapi kondisi seperti ini, sejumlah pihak mulai bergerak untuk melakukan penanganan agar permasalahan klasik yang terus berulang setiap tahun ini dapat diatasi. Pengentasan kekeringan sendiri menjadi salah satu prioritas penanganan Pasangan Calon Kepala Daerah nomor urut 2 Immawan Wahyudi-Martanty Soenar Dewi.

“Kekeringan di Gunungkidul ini merupakan problem utama yang setiap tahunnya dirasakan oleh masyarakat pedesaan. Beberapa waktu lalu pernah berkunjung ke daerah yang terdampak kekeringan, selama musim kemarau berlangsung warga rutin membeli air dengan harga 150 ribu per 5 ribu meter kubik air,” terang Martanty Soenar Dewi, Senin (02/11/2020).

Pasangan yang diusung oleh partai NasDem tersebut memiliki program pengadaan 1000 pompa air untuk mengatasi kekeringan di Gunungkidul. nantinya pompa-pompa air tersebut akan dipasang di daerah yang sekiranya memiliki surplus air. Bukan berarti semakin menambah pasokan air di daerah tersebut, melainkan air yang dipompa kemudian ditampung kemudian baru dialirkan ke daerah yang kekeringan.

Berita Lainnya  Sayangkan Pemecatan Oesman Sapta Dari Ketua Umum, Hanura Gunungkidul Langsung Gelar Roadshow

“Potensi air di daerah itu ada, jadi kita akan memanfaatkan potensi air di daerah surplus. Nantinya kami akan melibatkan pakar Hidrologi dari UGM untuk melakukan penelitian sumber air,” tambahnya.

Lebih lanjut ia memaparkan, Gunungkidul sebenarnya sudah memiliki Sistem Pompa Air Tenaga Surya dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada tahun 2018. Sistem ini memanfaatkan tenaga surya untuk menyuplai air di tower-tower penampungan. Namun pompa yang hanya berada di Desa Temuireng Girisuko, Panggang, belum cukup untuk mengairi daerah yang kekeringan lainnya

“Pompa bertenaga surya yang digagas Bupati Badingah dan Pak Immawan bersama BPPT merupakan langkah yang bagus. Kami akan menyempurnakan lagi dengan dengan pengadaan 1000 pompa. Masing-masing berteknologi ramah lingkungan, dan juga bermesin diesel yang bisa dimanfaatkan mobile,” ujar Martanty.

Dalam merealisasikan program tersebut, nantinya tidak akan membebani anggaran yang dimiliki oleh pemkab Gunungkidul dengan postur APBD yang di angka 2 triliun rupiah itu. pihaknya menggagas dalam realisasinya nanti ada kerjasama dengan CSR BUMN ataupun alternatif lainnya dengan bekerjasama dengan kementerian dan pihak tertentu.

Berita Lainnya  Solidaritas Terhadap Korban Gempa Dahsyat Lombok, Puluhan Siswa Gelar Doa Bersama dan Galang Dana

“Dengan jumlah APBD Gunungkidul 2 triliun lebih itu kita tidak boleh membebani, harus ada langkah praktis yang dilakukan. APBD dapat digunakan untuk kebutuhan daerah yang sekiranya membutuhkan penanganan ekstra,” pungkas dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler