Pemerintahan
Masih Ada Kalangan Menolak Imunisasi, Dinas Gandeng Tokoh Agama Gencarkan Sosialisasi






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Bulan Agustus 2018 ini menjadi bulan yang cukup berat bagi jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul. Pasalnya selain harus mempersiapkan program imunisasi Measles Rubella, jajaran dinas juga harus gencar melakukan sosialisasi. Pasalnya seperti yang terjadi sebelumnya, ada sebagian kecil langan masyarakat yang masih menolak untuk mengikuti program imunisasi.
Sekretaris Dinas Kesehatan Gunungkidul, Priyanta Madya mengakui, masih ada kalangan masyarakat yang menolak program imunisasi yang bakal digelar selama 1 bulan ini. Namun demikian, kalangan yang menolak ini disebutkan Priyanta hanya merupakan kelompok kecil. Penolakan yang terjadi dalam hal ini biasanya dikaitkan dengan kepercayaan kalangan masyarakat tersebut.
“Imunisasi dianggap tidak sesuai dengan kepercayaan mereka,” ungkap Priyanta, Sabtu (04/08/2018) siang.
Mengantisipasi adanya penolakan ini, pihaknya merencanakan untuk melakukan pendekatan yang melibatkan lintas sektoral kepada mayarakat. Pihaknya telah berkoordinasi dengan tokoh masyarakat, pemuka agama, hingga Kantor Urusan Agama (KUA). Diharapkan kalangan ini nantinya bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pentingnya imunisasi bagi tumbuh kembang anak.
“Imunisasi ini lebih banyak manfaatnya daripada mudharatnya. Semua demi kesehatan anak,” beber Priyanta.







Di Gunungkidul sendiri, pada bulan imunisasi nasional, ada 2 jenis imunisasi yang akan diberikan, yaitu MR dan HPV. Adapun target peserta imunisasi adalah untuk imunisasi MR adalah kalangan siswa kelas 1 SD sedangkan untuk HPV sebanyak 4.717 siswa.
Ia beberkan lebih lanjut, fungsi dari imunisasu MR sendiri yang paling krusial adalah meningkatkan kekebalan tubuh anak dari infeksi penyakit campak yang bisa menyebabkan kematian. Sementara untuk imunisasi HPV berfungsi untuk mencegah kanker rahim.
“Untuk imunisasi MR kita tujukan pada anak kelas 1 SD, sementara HPV untuk anak kelas 6 SD,” katanya.
Priyanta menghimbau kepada seluruh orang tua agar bisa segera membawa anaknya ke Puskesmas di seluruh Gunungkidul guna mendapatkan imunisasi. Ia menjamin keamanan vaksin yang diberikan tersebut yang tentu saja asli lantaran langsung didapatkan dari Kementrian Kesehatan, serta telah melalui prosedur penyimpanan yang benar.
“Kita ingin seluruh anak di Gunungkidul bisa mendapatkan imunisasi semuanya,” tandas dia.
Sementara itu, salah satu orang tua, Gunawan, warga Kecamatan Patuk menyatakan bahwa ia sama sekali tidak terpengaruh dengan isu yang beredar mengenai vaksin. Ia tetap berniat bulat untuk memberikan imunisasi bagi anaknya.
Menurut Gunawan, imunisasi merupakan hal yang penting bagi anak. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesehatan sang anak dari suatu penyakit.
“Karena saya sayang anak, maka lebih baik saya imunisasikan saja. Terserah isu yang beredar bagaimana. Setelah saya imunisasikan anak saya juga biasa saja,” tutupnya.